"Turun, udah sampe" Titah Devan pada Athaya. Keduanya kini telah sampai didepan rumah Athaya.
Merasa tak ada pergerakan, Devan menoleh dan membuka kaca helmnya.
"Woii turun, udah sampe" Ucap Devan lagi sambil menepuk paha gadis itu.
Athaya tersadar "Hah? Udah sampe?"
"Udah daritadi!" Tegas Devan, gadis itu buru buru turun dari motor Devan.
"Lo kenapa sih, ngelamun ya lo? Atau lo betah di bonceng sama gue?" Ujar Devan saat gadis itu berdiri di depannya.
"Dih pede amat lo!" Sewot Athaya.
"Kali aja gitu lo emang betah sama gue" Devan melepas helm fullface nya.
"Gak!" Tolak Athaya, "Makasih udah nganterin gue, sekarang lo bisa pulang, bye!" Athaya berbalik hendak membuka pintu gerbang.
"Woi Thaya!"
Athaya menoleh, "Apa lagi?"
Devan menunjuk menggunakan dagunya, "Hoodie gue mau lo bawa kemana?"
Athaya menatap tangannya, lalu kembali menghampiri Devan, "Sorry, gue lupa" Ucap Athaya memberikan hoodie itu kepada pemiliknya.
Devan menerima nya, "Kebanyakan ngelamun mikirin gue sih lo, jadi lupa kan?" Devan tertawa mengejek.
Athaya melotot, "Pede gila lo! Udah sana pulang terus tidur, biar pede nya ga terlalu ketinggian!" Athaya berbalik memasuki gerbang.
"Thaya!" Panggil Devan lagi.
Athaya menoleh tanpa menghampiri Devan.
"Lo yakin ga bakal kangen sama gue?" Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Devan.
"GAK!" Athaya kembali berjalan memasuki rumahnya.
Devan tersenyum, tatapannya tak lepas dari punggung gadis itu sampai Athaya tertelan pintu barulah Devan melepas pandangan nya.
Devan terkikik geli, "Liat lo marah jadi candu buat gue Thay" Devan tersenyum lalu memakai hoodie dan helmnya kemudian menancap gas meninggalkan rumah Athaya.
************
Athaya melangkah gontai memasuki rumahnya, di ruang tamu terdapat Ferrel yang tengah menonton acara televisi sambil memakan snack kesukaannya.
Athaya berjalan menaiki tangga tanpa berniat menyapa kakaknya itu. Dirinya sedang malas mengeluarkan suara dan berniat untuk langsung tidur pas sampai dikamarnya.
Athaya melempar tas sekolahnya sembarangan, baru saja ingin berbaring membuang lelah, pintu kamarnya terbuka. Ferrel muncul lalu menyandarkan tubuhnya pada pintu dengan tangannya menyilang di depan dada.
"Lo pulang sama siapa?"
Gadis itu menghela nafas, "Sama temen" Athaya menjawab seadanya.
"Siapa? Arcyla?" Tanya Ferrel lagi.
"Bukan"
"Terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TANPA PAMIT
Teen FictionBagi mereka, peranku hanya pendukung. Di hidupmu, semoga berperan penting. "I want yo too. Take me home, i'm fallin. Love me, i'm rollin. Losing control, body and soul. Mind too for sure, i'm already yours". ________________________ Bertahan dengan...