Namun, saat ingin menaiki motornya, kakiku tak sengaja terpeleset oleh genangan air yang menyebabkan aku dengan refleks memegang tangannya agar tak terjatuh.
Saat itu juga mata kita saling bertatapan. Ia tersenyum ke arahku yang membuatku semakin terpesona akan paras tampannya. Jika diberi kesempatan, aku ingin menghentikan waktu yang terjadi saat ini. Aku tak ingin melepaskan tatapan dan genggaman yang membuatku kecanduan.
Selang beberapa detik setelah bertatapan, Angga melepaskan pegangan tanganku dan menyuruhku untuk menaiki motornya dengan hati-hati. Di perjalanan, aku masih membayangkan peristiwa yang terjadi tadi. Sampai di rumahpun aku masih terbayang-bayang yang menyebabkan aku senyum-senyum sendiri layaknya orang gila. Memang benar, cinta bisa membuat seseorang menjadi gila. Kejadian itu, adalah sebuah momen yang sangat menyenangkan bagiku.
***
Setelah acara classmeeting kemarin, kini saatnya semua kelas 12 berjalan-jalan merefresh otak dan mengabadikan momen-momen kebersamaan ke tempat-tempat wisata. Pertama-tama kami semua memilih untuk mengunjungi mall terlebih dahulu. Disana, aku dan teman-temanku menuju ke tempat yang paling seru, apalagi kalau bukan FRIENDZONE... eh maksdnya TIMEZONE... Di situ aku bermain mulai dari capit boneka, dance, hingga yang terakhir adalah bermain basket.Saat tengah asyik memasukkan bola ke dalam ring, tiba-tiba seorang pria di sebelahku ikut melempar bola. Ternyata pria itu adalah Angga. Akhirnya kami beemain bersama disertai canda tawa. Ketika lelah melanda, aku dan Angga memutuskan untuk makan siang di Mc Donals sedangkan teman-temanku? Aku tak tahu keberadaan mereka dimana. Tanpa kusadari ternyata dari tadi aku selalu bersama Angga.
"Tumben lo nggak bareng sama Hendy? " tanyaku karena bisanya dia dan Hendy selalu bersama-sama layaknya saudara yang tak terpisahkan.
"Tadi sih Hendy pamitnya mau ke toilet tapi lama banget dan gue liat lo asyik main Timezone akhirnya gue milih nyamperin lo deh," Angga menjelaskan sambil sesekali menyeruput minumannya.
"Ohh... " Aku merasa canggung sendiri saat berada di dekatnya, padahal dari tadi kita telah bercanda dan tertawa ketika Angga mulai mengeluarkan jurus lawakannya. Itulah yang membuatku semakin nyaman dengannya. Angga selalu bisa membuatku tertawa.
Namun, di tengah kebersamaan kita, tiba-tiba datang seorang perempuan yang wajahnya begitu familiar menurutku. Perempuan itu adalah Zelvi pacar Angga, eh sekarang sudah menjadi mantan Angga. Angga tadi sudah bercerita kepadaku bahwa ia telah putus dengan pacarnya. Aku merasa senang mendengar kabar itu, walaupun sebenarnya aku kasihan membayangkan Zelvi yang mungkin begitu sedih dan kecewa dengan keputusan Angga.
"Jadi ini alasan kamu mutusin aku?? Kamu lebih milih perempuan SOK CANTIK ini dibandingkan aku? " Zelvi terlihat begitu marah dengan menunjuk tepat di depan wajahku dengan tatapan sinis.
"APAAN SIH LO! Alasan gue mutusin lo bukan karena Ara, dia nggak tau apa-apa. Tapi ini semua karena KELAKUAN LO YANG TERLALU POSESIF ITU!! " Angga tak terima ketika Zelvi menyalahkanku.
"Tapi kan aku ngelakuin itu semua karena aku sayang kamu, " Mata Zelvi berkaca-kaca melihat Angga speerti itu.
"SAYANG APANYA HAH! Lo itu udah larang gue ini itu, semua kemauan lo harus diturutin, Cowok mana yang bakal tahan digituin?? " Angga mulai terbawa emosi dan aku hanya bisa menenangkannya.
"Maafin aku Ngga, aku janji nggak bakal larang kamu lagi, "
"Semuanya udah terlambat,gue terlanjur kecewa sama sikap lo Vi. Sekarang kita udah putus dan nggak ada yang perlu di bahas lagi, " Angga menggandsng tanganku dan pergi meninggalkan Zelvi yang terus-menerus memanggil namanya. Bahkan orang-orang sampai memandangi kami semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN CERPEN
Short StoryHanya sebuah cerita singkat untuk sekedar melepas penat. Cerita yang hanya ditulis untuk menghilangkan rasa bosan karena kehidupan yang terlalu monoton. ~Ketika realita tak seindah ekspetasi belaka~