◇01◇

71 4 0
                                    


Tuk tuk tuk.....


Suara sepatu hells itu menggema di sepanjang penjara bawah tanah, hingga saat gadis itu masuk nampaklah sosoknya yang dibalut kemeja hitam, celana hitam dan heels 3 cm hitam, lalu ikat pingang berisi pistol dan pisau, blazer sepanjang lutut, serta topi dan masker hitam.

"Eh girl bagaimana rasaya setelah membunuh?, dan menjadi tawanan di penjara jelek ini?" Tanya gadis itu tenang.

"Sial jika suamiku tau kau akan mati!!" Teriak gadis itu dengan wajah emosi.

"Owh, gue gatakut tuh, perkenaklan nama gue Roxy, atau Lebih cocok Ms R mybe" ujar gadis itu menatap tawanannya terdiam seakan membeku ditempat.

Gadis itupun bergetar hebat "kau,,,, pem...bu...nuhh.....b..a...yar...an.....itu...." ucap Gadis itu dengan tubuh bergidik ngeri dan bergetar hebat.

Zeapun mengagguk "Karna apa aku mau melakuka tugas itu, karna kau membunuh Putri kembar Mr Dedrick?, ku anggap kau menjawab Ya. Maka aku akan sangat bahagia membantu membalaskan dendam Mr Dedrick, itu sangat menyenangkan, sama seperti rasa bahagiamu saat membunuh Dina dan Dini" ujar Roxy sebari mengelus rambut gadis tawananya.

Gadis itupu terdiam "Berapa mereka membayarmu aku akan tambah 2 kali lipat" ujar Gadis itu dan Roxypun menampakam smirknya.

"Menjadikanku anak angkatnya" ujar Roxy dan gadis itupun terdiam.

"Selamat menjemput kematian, tenang saja kematian lo ini tak akan di ketahui publik hanya akan diketahui sebagai bunuh diri, sesungguhnya cara cepat ini tak mengasyikan tapi yasudalah main bersih" ujar Roxy lalu segera menancapkan jarum di titik vital gadis itu dan.

"Missiom compelete" monolog Roxy, gadis itupun melirik sosok di depan penjara.

"Kembalikan ke asalnya" ujar Roxy lalu gadis itu pun segera


Roxypun keluar dari rumah sederhana itu segera masuk kemobilnya dan cus....

..........

Sampailah gadis ini di mamsion yang sangat megah, Zeapun masuk dengan senyum anehnya, Zeapun masuk berjalan menuju ruang tamu lalu berbelok melewati lorong panjang, hingga nampaklah Pria Berumur setengah abad yang nampak duduk membaca buku dengan selang infus di tangan kanannya.

"Pa kau belum mati?" Tanya Zea menatap sosok pria berwajah datar dan memiliki rambut dan mata seperti dirinya.

Pria itupun meletakan bukunya lalu menatap sosok gadis dewasa didepannya ini dengan wajah datar "Sayangnya aku belum mati, dan kau kenapa juga kau belum mati" ujar Zoyer melirik Putri sulungnya datar, lalu kembali melanjutkan kegiatan membacannya.

Zeapun duduk di ranjang kamar sang Papa "Mr Dedrick memberiki tugas membunuh Istri Mr Collen, karna gadis itu sudah membunuh Putri kembarnya bahkan gadis itu memutilasinya sungguh menyenangkan kan, lalu sebelum aku membunuhnya aku memperkenalkan diri dulu sebagai Roxy Pa, lalu aku membunuhnya hanya dengan jarum aku sangat baik kan, dan Mr Dedrick ingin menjadikanku anak angkatnya apa Papa setuju?" Tanya Zia menatap Papanya yang nampak sama sekali tak peduli.

"Lalu apa yang kau inginkan, tak bisakah kau hanya menjadi gadis biasa, kau sama seperti adikmu sama-sama gila, apa kau tak tau seluruh eropa menjulukimu Me R si Psikopat Gila" ujar Papa Zeannapun seketika tertawa, dengan tampang bahagia hingga ia menghentikan tawanya dan tersenyum menatap Papanya.

Zeannapun mendekati Papanya "Kau yang menyiksa dan menempaku, lalu menyayangiku dengan cara buruk itu, maka aku harus menjadi penerusmu, dan aku Rasa Julukan Psikopat Gila itu sunggguh keren" ujar Zeanna sedangkan sang Papapun hanya bisa menghela nafasnya dalm diam sebari emnatap datar putrinya.

"Lakukan semaumu, tapi jangan sampai ada yang tau nama belakangmu, selalu waspada, semoga jodohmu tidak segila dirimu, dan jangan pulang membawa anak jika kau nakal sebelum menikah akan ku patahkun tanganmu Princess" ujar Zoyer menatap putri sulungnya lalu mengelus pelan surai rambut hitam legam putrinya.

Zeannapun mengagguk " oky Pa, apakah si adik gila sudah bahagia dengan keluarga angkatnya?" Tanya Zea sebari menyerobot teh sang Papa dan meminumnya hingga tandas.

"Buatkan teh lagi, dasar rakus!" Tegas sang Papa lalu Zeapun tersenyum kecil.

"Kurasa dia sudah bahagia biarkan saja selama ia masih aman" ujar Papa lalu Zeapun mengagguk.

"Yap selama nenek sihir tak mencari aku ataupun dia. Tapi aku tak sabar apakah si penyihir itu akan mencari aku lebih dulu atau adikku, maka kita akan perang keluarga pasti sungguh menyenangkan saat aku bis amenuiksanya" ujar Zea lalu segera turun membuatkan sang Papa teh.

Zoyerpun memencet sebuh tombol hingga tembok pun memudar, lalu menampakan foto 2 gadis kembar beserta dirinya dan istrinya itu nampak tersenyum bahagia.

"Di saat kau kembali ingin dan ia menemukanmu, maka kau akan tau segila apa anak yang dulunya kau buang" ujar Zoyer lalu kembali menyamarkan foto tersebut.

Hingga nampaklah gadis cantik itu lagi sebari berjalan santai plus membawa semangkuk sop.

"Makan lah, aku akan kekamar Selamat Malam Papa" ujar Zeanna lalu segera pergi.

Seketika Zoyerpun menghela nafas kesal, sejak kapan tehku berubah menjadi sop.

,,,,   ,,,,,,,    ,,,,,,,,,

Hello guys aku balik dengan cerita ke-3 ku..

Trima kritik saran tp no cpas cerita gue okkkk.......

CacoetnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang