◇17◇

8 1 0
                                    

Bukannya mencari Anna. Ed segera ke mansionnya segera mengerahkan orang orangnya sebelum gadisnya benar benar menghilang, bahkan seluruh penerbangan dihentikan oleh Ed, belum lagi setelah ia menekan enter nampaklah layar komputernya tengah menyocokan setiap ornag yang berlalu lalang di negaranya.

"Baby kau tak akan bis apergi!" Hingga.

Ting....

Seketika setelah menemukan lokasi, gadisnya Ed pun segera keluar dari ruang kerjanya, mengabaikan wajah panik Zac dan Nick.

Bak kesetanan Ed memacu mobilnya membelah kota mencari sosok gadis itu, gadisnya, miliknya, belahan jiwanya bahkan separuh hatinya.

Ed turun dari mobilnya seakan bak kesetanan, hingga mengabaikan satpam yang berjaga, sehera menuju lantai 7, mencari Aprtmen no 1772

Dan

Bugh....

Brughh....

Bruggg.....

Dan brung... bukannya Pintu yang terbuka pria itu malah terkapar, tengkurap di lantai dengan tatapan kesal, karna Anna sudah membuka pintunya duluan.

Gadis itupun tersentak barus saja berbalik akan kabur, Ed segera  menarikbpergelangan tangan gadisnya.

"Kau pergi Keluargamu mati!" Seru Ed sontak Annapun berbalik.

"Apa kau akan pergi tanpa mendengarkan penjelasan, apakah ini caramu menghadapi masalah, kabur tanpa tau kebenaran dan saat aku mati barulah kau menangis minta maaf menangisi  tanah kuburanku!" Geram Ed emosi, mencengkram erat bahu gadis didepannya.

Annapun nampak tak peduli, melepas pegangan Ed padanya kasar, hingga pria itupun berdiri dengan meletakan pistolnya di keningnya dan pistol satunya ke kening Anna.

"Kau pergi maka kita mati?, kau hanya Kematian yang boleh membuatmu pergi dariku!"seri Ed hingga Annapun terkekeh kecil.

Dor....

Edpun memindahkan pistolrnya hingga menembak bahunya.

Pria itupun tetap diam menatap Anna "Baiklah kau hidup dna aku mati!" Ucap pria itu lalu memindahkan pistolnya tepat ke arah jantingnya "Jangan pernah menyesal" ucap Ed hingga.

Dor....

Seketika Annapun menegang, segera terdiam menepis keterkejutannya, menghela nafasnya saat gadis itu menarik pistol hingga menembak ke arah tembok.

Lalu mmeluk Ed erat "ok ok ok" ucap Anna lalu memeluk Ed yang nampak masih mengeraskan rahangnya tak bisa menahan emosinya.

Ana hanya pasrah terjerat dengan pria gila ini "Ayo ayo ke rumah sakit Ed" ucap Anna nampak menatap netra pria itu, lalu menariknya, hingga Ed pun hanya mengikuti gadisnya yang menyeretnya Ke RS.

Ed segera ditangani oleh dokter pribadinya "oh tak apa pelurunya tidak menyerang organ vitalnya tenang saja" ucap Cello menatap Wajah Anna uang sudah nampak khawatir, terlihat dalo netra matanya yang menatap serius Cello.

Setelah peluru dikeluarkan serta luka Ed di jahit dan diperban Anna masuk meneliti apa yang pria utu lakukan.

Dan yang didapatinya hanya wajah datar pria itu sebari menggengam jemari Anna tanpa bersuara, hanya diam seakan pria itu meredam amarahnya dalam dalam.

Yap inilah Ed jika sudah diambang batasnya, bayangkan saja paniknya dan rasa takutnya bila kejadian beberapa minggu lalu terulang lagi.

Malam mulai menyambut dan suasana Kamar Rumasakit yang ditempati Ed masih saja sunyi.

Zac, Nic dan Zen yang berada diluarpun nampak ikut tak bersuara, karna kegiaaln Ed membuat mereka malas mencari masalah.

Annapun nampak diam 'apa yang salah bukannya yang marah aku kenapa malah dia yang mengabaikanku!' Teriak Anna dalam hatinya.

Yap sejak Ed menemukan Anna, berakhir pria itu menembah bahunya sendiri, hany untuk pembuktiannya tak inhin dirinya pergi, membuat Anna hanya menghela nafas malas.

Kedua sejoli ini kembali perang dingin, Ed diam dan Anna ikut diam, tapi Ed bahkan sedetikpun tak mau melepas genggamannya pada jemari lentik Anna sunggu gila bin aneh kan.

Ini hal menyebalkan bagi Anna bagaimana tidak ia sudah duduk berjam jam disini, meladeni aksi diam seribu bahasa Ed dengan tangan pria ini tak mau melepas genggamannya pada jemari Anna yang mulai berkeringat.

Annapun menghela nafas, ia sudah mulai mengantuk, dan Ed Pria sinting ini masih setia membaca buku yang sejak 1 jam lalu dibawakan oleh Nic dengan tangan masih mengenggam tanganya.

Annapun nemarik jemarinya yang digenggam Ed "Lepas" ucap Anna santai hingga gengaman itupun terlepas.

Jujur Anna masih emosi karna Ed tak kunjung menjelaskan paa yang terjadi, alasannya, serta membunuh gadis itu.

Annapun bangkit "Nic" panggil Anna dna pria itupun nampak masuk lalu menatap Anna "ada Apa?" Tanya Nick santai.

"Aku mau pulang" ucap Anna hingga.

"Antar kerumah Mr Dedric" ucap Ed lalu Nickpun mengagguk mempersilahkan Anna hingga gadis itu berbalik.

"Ingat Addikku!" Seru menggema Anna lalu segera pergi.

Nick pun menatap tuanya dalam diam Ed pun mengagguk dan Nickpun menampakan seringainya "Baik Tuan" Ucap Pria itu lalu segera mengantar Anna.

"Kerumah Dady" ucap Anna.

"Tidka Tuan menyuruhku membawa Nona ke Mansion Utama" ucap Nick sontak Anna terdiam.

Hingga 20 menit perjalanan sampailah disebuah Mansion super mewah

Annapun masuk dan disambut puluhan bodyguard yang berjajar dengan jas hitamnya, hingga nampak lah pria dengan pakaian pelayan diikuti beberapa pengikut berseragam pelayan dibelakangnya "Selamat Datang Nona Muda" ucap Itupun sontak membuat Anna terdiam.

Annapun masuk mengekori Nick yang disambut hormat oleh mereka.

Sampailah mereka disebuah kamar, dengan nuansa putih dan sedikit abu abu, kamar yang luas, dan lengkap serta aroma khas Ed yang sungguh memenuhi kamar luas ini.

Annapun masih dalam mode tenang hingga Nick pun mohon pamit baru saja Anna menatap ke luar "Astaga" bentak Anna kaget saat dirinya berada di puncak menara, Mansion ini dan hampir 20 meter dari tanah, yang makin mencengang Saat Anna melihat ratusan pria berbadan besar nampak berlalu lalang di taman Mansion yang sangat luas dan super besar ini.

Annapun berkeliling hingga saat tanganya membuka kenop pintu bercat Hitam di sisi kanan ranjang.

Brakkk.....

Anapun tersentak sebari menatap datar Ed, jika Anna tidak dalam mood malas mungkin ia sudah kembali membanting pintu karna Anna paling benci kaget.

Anna menutup pintu itu santai lalau pergi menjauh menghindari Ed, ia terlalu malas akan sikap Ed yang aneh, dan tak terbuka padanya, ya Anna tau seluruh jalan hidup Ed tapi satu yang Anna tak tau bagaiman sosok Ed, siapa dia, sifatnya bahkan apa arti kata cinta didalam hati Ed dan kesimpulannya ia tak mengenal bagian dalam diri Ednya, sama sekali tak mengenal Ed, hanya tertarik dan jatuh keluabang Cinta.

..........

Abaykan cerita gue gak jelas yang suka lanjut yang enggak ya cabut aja gaess yaaa.....
😃😄

CacoetnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang