◇18◇

6 1 0
                                    

Minggu pertama Anna masih tenang kesehariannya seperti biasa menelfon keluarga, berjalan jalan malam dengan teratur tapi  Ed tetap mengabaikannya.

Minggu ke-2 Annapun mulai bosan, ia yang biasanya hidup bebas tiba tiba dikurung tanpa alasan jelas, bahkan diabaikan Oleh orang yang dicintainya.

Minggu ke-3 Annapun mulai muak keluarganya hanya bisa menyemangatinya dan memaksanya agar memaklumi perbuatan Ed, alasannya Ed takut ia kembali pergi.

Di minggu ke -4 Anna sudah tak sabar lagi gadis itu mulai liar, terkadang Anna meulai memukul pengawal tanpa alasan, menjelajahi mansion, hingga malam itu Anna masuk ke ruang Ed entah kenapa malam ini pria itu tak pulang Anapun duduk menatap layar yang menampilkan gambar gambar itu, dengan lihainya tangan Anna mencari keberadaan Ed dan.

Anna diam pria itu bersama Wanita jalang itu, serta dia.

Annapun terpaku di depan layar komputer Ed, Ed nampak berbicara serius dengan dia nampak tertawa mimik wajahnya nampak seperti jalang dengan sedikit aura mengancam.

Annapun keluar.

Gadis itu masuk ke kamar tamu di ruang hitam yang Nick sebut kamar privasi Ed.

Sejak beberapa minggu lalu Anna sering kesana dan tanggapan Ed nampak tidak ada masalah, dan kali ini Annapun masuk gadis itu duduk di Bar kamar Itu membuka lemari koleksi Alkohol Ed.

Anna kembali terdiam meneliti dan memilih, mengedatkan pandangan memilih minhman keras apa yang akan Anna ambil, lalu Anna memutuska  mengabil sloki yang mungkin bekas Ed.

Anna jatik pad apilihan mengambil Wisky dengan kadar Alkohol tertinggi iapun, menuangnya memenuhi sloki dan dalam sekali telan Annapun memejamkan mata.

Terlihat Zeanna kecil nampak memaksa Adiknya Zia memakai penutup telinga miliknya "diam disini dan jangan menagis" ucap Annakecil lalu gadis itupun keluar.

Annapun melihatnya Papa dan Mamanya bertengkar hebat bahkan berkata bahwa Anna dan Zia bukan darah daging Papanya hanya, Anna kecil yang tak tau  apa hanya duduk mendengarkannya di tangga lantai 2.

Tak lama kemudian Papa nampak pergi dan Mamanyapun menatap Anna kecil yang nampak diam menatap perkelahian itu hingaga.

"Mendekat" tegas sang Mama dan.

Plak...

Bugh....

Bugh....

Bugh.....

Anna masih terus meringgkuk berusaha tak menangis ia tak tau apa yang terjadi dan kenapa dalam sekejap mama menjadi smengerikan ini hingga....

Mama menyeretnya kedapur dan.

Aaaaaaa........ teriak sakit gadis kecil itupun menggema memenuhi mansion saat dengan sadisnya sang ibu menyulut besi panas itu kearah pipi gadis kecil itu hingga mengalami luka bakar yang sangat parah.

Tak lam setelah kejadian itu setiap hari Anna haris dipukul sang Mama demi menahan adiknya terkena pukulan sang Mama, itu terjadi hampir 1 tahun lamanya dan Papa tak akan pernah tau hingga, hari itu Papa menjemputnya.

Kembali menyiksanya dengan tekanan lahir batin walau masih dikatakan tak separah Mama, tapi sungguh jika Anna harus mengingatnya bukan kata kecewa atau kebencian yang akan nampak tapi sisi dendam dan sarat akan rasa membunuh Anna yang membara ingin membuat Mama merasakan sakitnya gadis kecil itu.

Anna sadar dia sudah menghabiskan hampir 4 botol minuman keras milik Ed, Anna nampak terdiam senyum mirisnya tak pernah hilamg, bahkan ia melirik jam sudha pukul 2 pagi dan entahlah ia tak tau apa Ed sudha kembali atau masih berkencan dengan jalang itu.

CacoetnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang