◇9◇

15 1 0
                                    

Di pukul 10 malam Zeannapun pulang dengan bersenandung ria.

Zeannapun masuk tanpa memikirkan keadaan sekitar  "Dad kau tau betapa bahagianya aku hari ini, bahkan sangat sangat bahagiaaa!!!" Seru Zeanna bersemangat sebari memeluk Dady dan Momynya semangat.

"Apa yang membuatmu sangat bahagia seperti ini Anna" ucap baritone itupun seketika membuat Anna berbalik.

"Pulanglah dasar penipu!! jangan rusak rasa bahagiaku ini, kau kira bercumbu di depan kantor itu menyenangkan, dan kau ingat jika ada wanita ketiga maka END.." ucap Zeanna tajam lalu, gadis itupun kembali dangan senyum cerahnya naik ke kamarnya.

Mr Dedric pun hanya bisa menatap Edgardo diam "Lalukan sebisamu. Zeanna bukan gadis yang mudah diatur, dan jangan memaksanya" ucap Ervin lalu Edgardopun keatas.

"Anna" panggil Ed datar, pria itu membuka kenop pintu yang tak terkunci, hingga nampaklah Anna tengah duduk memainkan laptopnya dan saat gadis itu melirik.

Plak....

"Apa yang kau lakukan dk kamarku!!!" Teriak Anna kesal "Kembali dan aku tak butuh penjelasan, pergilah Ed jangan menambah kekesalanku padamu!" Seru Anna makin kesal.

Edpun mendekat "Kau tak pernah mengindahkan ucapanku Beby" ucap Edgardo dan pria itu mendekat.

"Kau tak bisa lepas dariku. Kau tau itu Baby, dan jangan buat aku bersikap kasar dan mengklaimmu dengan membiarkan perut ini diisi keturunanku oky" ungkap Ed dan Annapun menghela nafas kasar,yap dia kalah.

Annapun berbalik menatik Ed ke teras rumah, menjauh dari kamarnya.

Zeannapun menatap Ed serius "Lalu apa kali ini janjimu Ed, jangan buat aku makin membencimu dan kali ini aku belum benar benar jatuh hati padamu, jika kau melanggarnya apakah kau akan menepati janji itu, aku tak butuh kata manis tqpi bukti kau paham" ucap Zeanna memeluk tubuhnya serius, sebari menghalau udara dingin yang mengaggunya.

"Dan apa kau percaya padaku, aku tak mau satu kesalahanku langsung membuatmu melupakan seluruh usahaku mensejajarkan diri kita, jangan buat aku benar benar pergi diasaat kau melanggar janjimu, ataupun saat aku melakukan kesalahan, inilah yang harus aku tegaskan dulu cukup kepercayaan, jika tidak maka jangan lagi mengenalku Ed" ungkap Zeanna serius.

Pria itu terdiam.

"Dna aku gak terima penghianat kedua kalinya, kau harus berhati hati di setiap langkahmu atau dunia kejam ini akan menjauhkanmu dariku" ucap Anna lalu gadis itu mengelus lembut Rahang Ed.

"Karna kita belum benar benar mengenal satu sama lain, dan tanpa adanya kepercayaan, jangankan membangun keluarga, dalam sekejap hubungan kita akan runtuh dengan cepat Ed, dan jalan tengahnya intropeksi diri masing masing" ucap Anna lalu segera kembali masuk kerumahnya.

Annapun masuk, duduk di ruang keluarga sebari mencomot buah yang dipotong potong sang momy dengan garpu.

"Bagaimama hubungan kalian?" Tanya Mom dan Dad, sebari menatap Anan serius.

"Annapun menatap Dadnya serius, Dad apa Dady percaya, Aku masih memiliki Papa dan saudara kembar" ucap Anna sontak Ervind an Lenapun tersentak.

"Kau akan kembali pada keluargamu?" Tanya Momy dengan mata mulai berkaca kaca.

"Tidak aku akan menyatukan kalian, Tunggu waktu yang tepat Papaku akan datang sendiri, dan Kalian akan bisa memiliki Saudara kembarku juga, serta kami memiliki dia keluarga yang indah kau tau Mom Adikku sangat mengidam idamkan pelukan Seornag ibu dan Kalian akan punya Cucu Adikku sudah menikah" ungkap Anna bahahua, lalu kembali menatap serius Dady.

"Dan Edgardo, aku masih gak yakin ia masih bimbang Dad" ucap Anna menatap Dady.

"Tapi aku akui, aku sudah tertarik dengannya Dad, tapi aku terlalu taku ia berkhianat, apalagi kau tau satatusnya di dunia besnis, aku gak yakin akan kesetiaannnya, kecuali dia buktikan dia akan mengutamakanku di kondisi apapun" ucap Anna lalu bersandar di Sofa.

"Kau tau Dad ternyata sulit juga ornag dewasa itu ya, apalagi saat mereka menikah huh rasanya aku tak ingin menikah" ungkap Anna sontak Ervinpun menempeleng putrinya.

"Dasar, jangan mendoakan dirimu seperti itu, ini sudah larut tidurlah, dan Dady akan menunggu kebar baik mu berikutnya" ucap Papa dan dijawab anggukan Mama.

"Oky aku tidur bye" ucap Anna sebari memeluk Dad dan Mengecup kening sang Momy lalu pergi.

"Kurasa kau tak salah mengangkatnya menjadi putriku benar kan Lena" ucap Ervin dijawab anggukan Bahagia Lena.

"Aku bersyukur atas anugrah tuhan kepergian Putri kita akhirnya setidaknya kita bisa relakan dengan kedatangan Anna, sosok gadis periang dna sedikit Arougant, yang selalu mengutamakan kita hanya keluarga angkatnya bahkan tak oernah sungkan pada kita" ucap Lena sungguh bahagia akan kehadiran gadis cantik itu.

"Kau benar aku tak akan pernah menyerahkan putriku tanpa sebuah kepastian yang nyata dan pembuktian" ucap Revin memeluk Erat Lena lalu segera terlelap menuju kamar mereka.

!-------------

Gue balim gaes

CacoetnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang