Chapter 19(Hadiah dari Vino)

14 7 0
                                    

    Setelah mendapat izin dari kepala sekolah,Vino segera menyampaikan apa yang ingin ia sampaikan.

"Ya,hari ini hari terakhir gue di sekolah ini,jadi gue ingin kasih sesuatu buat orang yang sangat gue sayang, yaituCaca"

     Semua siswa terkejut mendengar perkataan Vino, termasuk Caca,dan Vino meminta Caca untuk naik ke-atas panggung.

"Ca...,ayo naik"

"Hah...,na...naik"

"Iya, naik aja,nggak apa-apa kok"

    Dan akhirnya Caca mau naik ke aula,

"Ca...,kak Vino mau kasih sesuatu ke Caca,kakak harap Caca mau terima hadiah dari kakak"

"Ha..hadiah!"

"Ya,hadiah"

"Hadiah apa..."

    Vino menunjukkan sebuah bungkusan kado yang tercantum nama Caca.

"Ini hadiah dari kakak untuk Caca,semoga Caca suka ya"

"Makasih kak,Caca janji bakal simpan baik-baik barang pemberian dari kakak"

    Setelah memberikan Caca hadiah,Vino mengajak Caca turun.

"Ayo,kita turun"(ucap Vino)

"Ayo"(jawab Caca)

    Setelah mereka turun dari panggung pelepasan,mereka segera duduk kembali.

"Ca..,kamu itu cantik, pasti banyak cowok yang suka sama Caca,tapi kakak harap Caca bisa jaga perasaan kak Vino,dan kak Vino janji, kakak bakal
Jaga perasaan Caca!"

"Ya,kak Caca janji"

"Oh,ya waktu itu, kakak janji kan mau ajak kamu ke taman"(ucap Vino)

"Iya,ya kan kakak mau ajak Caca ke taman,waktu itu,Caca lupa"(jawab Caca)

"Ya udah,nanti setelah pulang sekolah kakak jemput Caca"

"Ok"

"Tapi,nanti sebelum pergi ke taman,kita izin dulu karena papa sama mama kamu ya"

"Ok,kak"

     Setelah pulang sekolah,Vino menjemput Caca di rumahnya.Setelah sampai di rumah caca Vino segera mengetuk pintu rumah Caca.

"Assalamualaikum, Caca...."

"Wa'alaikumsalam,eh,ada apa tuan,mau cari siapa"

"Mau cari Caca, Caca-nya ada nggak di rumah?"

"Oh,ada kok di dalam"

"Bisa tolong, panggilin nggak bik"

"Oh boleh,tunggu sebentar ya"

"Ya bik"

     Akhirnya bikin ijah pergi memanggil  Caca yang berada di kamarnya,yang tengah bersiap siap untuk pergi bersama Vino.

"Nyonya Caca,ada orang tuh di depan yang nyariin"

"Ih...bik ijah nggak usah panggil nyonya,panggil nama aja,nggak apa-apa kok,"

"Maafin bik ijah, tapi udah jadi kewajiban bibi manggil majikan bibi itu memakai sebutan nyonya, termasuk Caca"

"Udah mulai sekarang nggak usah lagi ya kecuali kalau manggil mama baru bibi boleh pakai panggilan nyonya,tapi  ke caca nggak usah, emangnya ada siapa di depan"

"Itu bik Ijah nggak tahu juga sih siapa, yang pastinya cowok"

"Oh itu pasti kak Vino, suruh masuk aja bik"

     Tak lama kemudian bik ijah segera menyuruh vino untuk masuk. Dan tak lama kemudian Caca keluar dari kamarnya dan segera menghampiri Vino.

"Ayo kak kita pergi Caca udah siap"

"Ayo, tapi tak ada bilang belum sama papa dan mama Caca nanti caca dicariin lho"

"Udah,Caca udah izin kok tadi"

     Setelah mereka berangkat dari rumah Caca mereka gerak pergi ke taman. Tak beberapa lama kemudian mereka sampai juga di taman bunga yang sangat indah.

"Wah kak,tamannya indah banget ya"

"Iya Ca, tamannya indah banget tuh, terus bunganya cantik-cantik banget deh kayak Caca"

"Ih..,udah deh jangan gombal terus"

"Emangnya kenapa kalau gombal terus"

"Ya malu lah,kan di sini banyak orang"

"Ca, besok kak Vino udah nggak ada lagi di SMK 1, mulai besok kakak pindah ke sekolah yang baru di universitas cahaya merdeka jadi Caca jaga diri Caca baik-baik ya"

"Ok,kak"
   
      Setelah mereka menikmati pemandangan di ada di taman, Vino segera mengajak Caca pulang, setelah sampai di rumah Caca, Vino langsung pulang ke rumahnya.

    Penasaran kan dengan kelanjutan ceritanya,tunggu kelanjutan ceritanya di chapter 20.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang