Chapter 17(Piknik bersama)

14 7 0
                                    

    Namun,si sela-sela kebahagiaan,Caca  semakin bersedih,karena ia tidak akan bertemu dengan Vino,sebentar lagi mereka akan berpisah setelah acara kelulusan.

"Ca,kenapa sedih, senyum dong!udah Caca nggak usah sedih lagi ya,caca jangan takut,kak Vino bakal selalu jaga hubungan kita, meskipun kita harus LDR-an"

"Caca nggak sedih kok"

"Bohong,itu mukanya merah,kakak tahu kalo Caca nangis atau lagi sedih, pasti mukanya merah"

"Nggak kok, beneran!"

"Udah,nggak usah sedih terus ya,nanti kalo Caca udah tamat dari sekolah ini sama seperti kak Vino sekarang, Caca-kan bisa masuk ke universitas yang sama kayak kak Vino"

"Udah, jangan ngomong gitu, nanti Caca Tambah sedih lho"(ucap Caca)
  

   Satu Minggu kemudian, mereka pulang dari puncak.Setelah mereka pulang dari puncak,empat hari kemudian semua siswa pergi ke sekolah seperti biasa.Be erapa jam telah berlalu di sekolah,akhir nya bel berbunyi.

   Setelah bel sekolah berbunyi,semua murid langsung berhamburan ke luar sekolah,karena acara telah selesai.Tapi sebelum mereka semua pulang,guru kepala sekolah memberitahukan bahwa akan ada acara perpisahan yang di langsungkan di daerah puncak, untuk berpiknik.Dan semua siswa boleh ikut.
Termasuk Caca.

    Setibanya di rumah,Vino segera berganti pakaian,karena ia ingin pergi ke rumah Caca, beberapa menit kemudian,Vino selasai berganti pakaian.Dan tak lama setelah itu,ia sampai di rumah Caca.

"Assalamualaikum, Ca..Caca!"

"Wa'alaikumsalam,ada apa Vin"(Tanya kak Frans)

"Caca nya,ada kak"

"Oh,Caca,ada kok, kenapa!"

"Begini kak,Minggu depan ada acara perpisahan semua siswa kelas XII,dan Vino mau ajak Caca"

"Perpisahan di mana"

"Di...,"

    tak lama kemudian Caca datang.

"Eh kak Vino,ada apa kak!"(Tanya Caca)

"Vino mau ajak kamu ke puncak, katanya sih mau piknik"(Jawab Frans)

"Puncak...!wah pasti seru!hm..,kak Frans,Caca boleh ikut nggak!

"Ya,kalo kak Frans,nggak tahu,kalo Caca mau pergi ke puncak,ya langsung aja nanti ngomong sama papa dan mama"

   Setelah menyampaikan,apa yang  akan di sampaikan ,Vino segera pulang ke rumah.

   Akhirnya,satu Minggu kemudian,semua siswa yang ikut piknik berangkat dari sekolah, menuju ke puncak,setelah beberapa hari telah berlalu, akhirnya mereka sampai di puncak.Dan segera menyiapkan tempat peristirahatan mereka,di villa.

"Eh, Ca..,gimana puncak indah banget ya,terus pamandanganya juga cantik ya, kayak kamu"(Kata Vino)

"Ih,udah,ini kan lagi piknik,lagi pula malu tahu,di lihat orang"

"Idih,nggak apa-apa kali,kan Caca pacarnya kak Vino"

"Ih...,mulai deh,lebay nya keluar,gombal nya kambuh nih,kerumah sakit aja yuk"(Ledek Caca)

"Eak..!mau ngelawak ya,nggak lucu  tahu"(Ucap Vino)

   Namun,Caca tak menghiraukan perkataan Vino.

"Yah...,kacang lagi, kacang lagi,kacang itu mahal sayang"(ucap Vino sambil mencubit pipi Caca)

"Idih,emang kacang mahal ya!baru tahu,"

"Ya,iya lah,kacang itu mahal"

"Emang,kata siapa"

"Ya,kata kakak lah"(Kawan Vino)

      Mereka terus berbincang-bincang,selagi menunggu makan siang,yang belum datang juga.Karena sudah terlalu siang, akhirnya Vino menemui pak Hardika.

"Permisi pak,begini pak,kok makanan semua siswa belum datang ya"

"Ini Vin,kata petugas catering sih,jalan ke puncak macet"

"Begini aja pak,gimana kalo makanan-nya di cancel aja,terus kita ajak siswa ke rumah makan, soalnya kalo kita nungguin catering-nya pasti kelamaan,kasian Caca,nanti maag nya kambuh"

"Ok,bapak setuju, kita batalkan pesanannya,terus ajak semua teman kamu ke rumah makan"

    Akhirnya,mereka semua makan di rumah makan terdekat.

    Penasaran kan dengan kelanjutan ceritanya,tunggu kelanjutan ceritanya di chapter 18.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang