- Satu -

70 3 0
                                    

Badan terasa remuk, kepala masih berdenyut, luka luka juga belum mengering tapi ia harus tetap ke sekolah karena hari ini ulangan

"Arghhh"  dia mengerang kesakitan saat bangun dari tidur nya

Brak

"Sayang kamu kenapa?" mamah menghampiri dengan meraba pipi geandra, tidak lama air mata turun dari pelupuk mata nya

"Lho, mamah jangan nangis dong" geandra kelabakan saat melihat renata menangis "gea gapapa kok beneran deh" membuat wajah seceria mungkin, meskipun rasa nyeri menjalar keseluruh tubuhnya.

"Hi..hik..s jangan lakuin itu lagi sayang, mamah gak mau kehilangan kamu" langsung memeluk erat disertai sesenggukan yang masih tersisa

"Tanggung jawab lu boncel, mamah jadi nangis tuh"

"Udah bang, jangan nyari perkara" charles mendelik tajam pada putra sulung nya, yang dibalas cengiran tak berdosa dari sang putra

"Tau nih abang! oh iya ge mau tanya, semalem siapa yang nganterin ge?"

"Kamu gak perlu tau, yang terpenting kamu selamat" renata melepaskan pelukan seraya mengelus pipi geandra dengan lembut

"Harus tau dong mah, ge kan mau berterima kasih sama dia"

"Gausah sayang, dia bilang ikhlas nolongin kamu, lagian dia gak mau disebut identitas nya" charles.papah geandra.ikut menghampiri sambil mengelus surai panjang si bungsu

"Ish nyebelin, padahal kan cuma berterima kasih doang, masa sampe gitu banget" mempoutkan bibir kesal "udah ah ge mau mandi dulu"

"Mandi kemana lu boncel?" rio bertanya " mau sekolah lah, hari ini gue ada ulangan fisika,lagian udah rada mendingan juga"baru saja hendak beranjak ke kamar mandi, bang rio sudah menghadang "Lo kagak liat tuh badan sama muka ancur hah? Menoyor kepala si adik keras kepala

"udah mendingan astaga, gausah lebay deh"

"libur dulu geandra!" mamah dan papah berujar serempak

"Gak mau mah pah, mau sekolah titik"

Semua menyetujui geandra bersekolah,mereka menyerah jika harus menghadapi sifat keras kepala seorang geandra toh mau dilarang bagaimana juga,jika dia mau ya harus dituruti alias tidak bisa dilarang

"Tiga hari lu bareng gue ke sekolah, gaada penolakan!" rio mengeluarkan suara setelah sarapan selesai

"Iyaya, goriorio"geandra pasrah jika rio sudah mengeluarkan sifat posesif sebagai abang seperti saat ini

***

Tampilan seorang geandra ke sekolah kali ini berbeda, gadis itu memakai baju seragam kebesaran, rok dibawah lutut,rambut yang dikuncir kuda, tidak memakai polesan make up apapun, menggunakan tas gemblok, dan jangan lupakan raut wajah yang terlihat dingin dan acuh dibalik masker yang menutupi sebagian wajah nya,tapi kadar kecantikan dia masih terpancar

"Itu geandra? Gila njir penampilan nya jadi tomboy"

"Mau digimanain aja tuh cewek, emang udah ditakdirin cantik dari lahir"

Mysterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang