- Dua -

52 3 1
                                    

"Thanks udah nganterin" segera turun dari motor. "Oh iya, kenalin nama gue geandra" geandra mengulurkan tangan namun, lelaki di depan nya tak kunjung membalas.

"Savior" lama memandang uluran itu, akhirnya ia membalas uluran tangan dengan menyebutkan nama

"Dewa penolong?"

"Hm, anggap aja gitu" tanpa basa basi lagi ia langsung melajukan motor.

"Eh tunggu" berteriak, tapi tidak mendapat respon apapun dari lelaki bernama savior tersebut.

Rasa penasaran pada si pengendara tidak terjawab, padahal ia ingin mengetahui wajah seseorang dibalik itu. Tapi ada Satu yang akan terus diingat, mata biru sapphire yang nampak sedikit dari celah helm.

Indah

"Spada, princess geandra PULANG"

"Berisik, kamu kalau pulang harus teriak kayak gitu apa?" omel mamah.

"udah kebiasaan, gimana dong mah" mengelus hidung dengan cengiran nya.

Abang ikut menghampiri sambil berkacak pinggang"Darimana lu jam segini baru pulang? tuh mata juga bengkak kenapa? Kenapa tadi kagak nungguin gue? kan udah dibilangin dateng sama pulang bareng"

" kalo nanya tuh satu satu bang" menghela napas jengah "pertama gue tadi kerja kelompok jadi pulang malem, kedua abis kerkom dilanjut nonton drakor ya jadi mata bengkak, ketiga sama kayak pernyataan pertama" ia terpaksa berbohong karena tidak mungkin menceritakan yang sebenar nya.

"Udah, ayo makan malam dulu" menarik kedua tangan putra putri nya ke ruang makan.

Saat ibu+ anak itu sampai disana, seorang pria paruh baya sudah terlebih dahulu duduk dengan wajah yang tercetak jelas sedang khawatir. "Geandra putri charles kemari"Glek. tamatlah riwayat geandra. Jika papah sudah menyebut nama lengkap pasti akan terjadi sesuatu.

"I..iya pah"menghampiri dengan menundukkan kepala.

" darimana? Kenapa gak ngabarin?"

"Bwahaha mampus lu boncel, bangunin macan yang lagi tidur sih" disaat geandra merasa ketakutan sang abang malah tertawa puas.

Menyebalkan

Pletak "tuh mulut lama lama mamah cabein nih"

"Tega banget mamah sama cogan, nanti bibir rio dower gimana? Kan gak sexy lagi" mengeluh dengan tangan yang terus mengelus bibir.

"Biar dower sekalian, abis punya mulut lemes. Kayak cewek tau gak kamu bang"

"Gabaik mah jelekin anak sen-"

"Jawab geandra, papah lagi nanya sama kamu" suara bariton sarat akan ketegasan menghentikan perdebatan, kini  ia menatap tepat dimanik anak gadis nya yang sedang menunduk.

"ma..maaf pa..pah, tadi ge kerja kelompok, terus keasikan nonton drakor sampe pulang malem gini" kepala masih ia tundukan tidak berani menatap mata pria paruh baya yang akan mengetahui bahwa sekarang ia sedang berbohong.

"Jangan diulang lagi ya, semua orang dirumah khawatir sama kamu"

"Iya pah"

Huft untung percaya,maaf ge udah bohong sama kalian.

Makan malam yang sempat tertunda dilanjutkan kembali.hening. tidak biasa memang,semua penghuni seakan sibuk dengan hidangan masing masing.

Selesai makan cuci piring bekas sendiri menjadi acara selanjut nya. Mamah selalu menerapkan prinsip jika masih bisa sendiri jangan meminta bantuan pada orang lain.

Mysterious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang