Jungkook dan Eunha masih berada di rumah orangtua Eunha. Jungkook benar-benar berjanji akan lebih memperhatikan istrinya itu. Ia tidak mau sampai Eunha merasa sendirian dan menganggap jika dirinya adalah suami yang tega menelantarkan istri. Kondisi Eunha cukup membaik, wanita itu mencoba ikhlas dan mulai kembali ceria. Mungkin karena faktor homesick, wanita itu jadi manja pada ibunya. Seperti saat ini Eunha yang makan sambil disuapi ibunya, sedangkan Jungkook sibuk mengutak-atik ponselnya lantaran grup Bangchin ribut menanyakan kabar Eunha.
"Sepertinya kita harus segera pulang". Kata Jungkook dengan sebal.
"Kenapa?". Tanya Eunha dengan mulut penuh makanan.
"Haish! Bangchin itu ribut sekali! Mereka menanyakan kabarmu sampai spam chat. Sudah diberi tahu yang sebenarnya malah tidak percaya!". Cibir Jungkook sambil membanting ponselnya keatas meja. Eunha dan ibunya justru terkikik melihat wajah sebal Jungkook yang terlihat lucu.
"Yak! Kenapa kau malah tertawa Heum? Nakal!". Kata Jungkook sambil mencubit pipi Eunha dengan gemas. Tapi Jungkook bersyukur Eunha sudah bisa tertawa seperti ini. Lelaki itu rela melakukan apa saja asalkan senyum Eunha bisa kembali.
"Itu berarti Bangchin sangat sayang padaku. Bukankah aku beruntung karena banyak yang peduli padaku Eomma? Aaaa...". Jungkook mengusak kepala Eunha dengan gemas. Wanita itu memang seperti gadis kecil yang sangat manja, bagaimana mungkin wanita semenggemaskan itu hampir menjadi seorang ibu?
"Tentu saja. Ibu juga bersyukur banyak yang sayang padamu. Lebih baik kalian segera pulang! Kasihan Jungkook pasti sibuk sekali". Kata ibu Eunha membuat Jungkook jadi tidak enak hati. Inginnya sih berlama-lama dirumah mertua, tapi apalah daya pekerjaan menanti di depan mata.
"Heum, nanti siang kita pulang ya Kook". Ajak Eunha yang langsung diangguki Jungkook.
Setelah sarapan, keduanya duduk di depan kebun apel milik ayah Eunha sambil bersandar satu sama lain. Keduanya hanya terdiam menatap hamparan kebun apel yang terlihat indah dan rapi. Udara juga sejuk sekali, membuat tubuh keduanya rileks.
"Sebenarnya aku merasa sedih dan merasa lucu saat tahu jika kita hampir memiliki anak". Kata Jungkook tiba-tiba. Eunha yang tengah bersandar di dada Jungkook langsung mendongak.
"Maksudnya?". Tanya Eunha membuat Jungkook tersenyum kecil.
"Kita berdua masih kekanakan-kanakan. Army masih menganggapku bayi, tidak tahu bagaimana jadinya kalau aku benar-benar punya anak. Mungkin aku bingung bagaimana cara mengasuhnya". Kata Jungkook sambil terkekeh geli. Mengurus Una dan Koko saja dia masih sering kewalahan, apalagi mengurus anak sungguhan.
"Aku juga berfikir seperti itu. Apalagi kata Eomma aku pasti akan mengalami syndrome baby blues, astaga itu pasti akan merepotkan semua orang". Jungkook tersenyum tipis kemudian menatap mata Eunha dalam.
"Sejujurnya kau ingin punya anak kan?". Eunha terlihat kaget diawal namun kemudian tersenyum tipis.
"Bukankah semua pasangan suami istri pasti menginginkan anak? Hanya saja aku sadar jika diriku belum pantas dan matang untuk menjadi seorang ibu". Jawab Eunha sambil tersenyum kecil. Teringat perkataan ibunya jika peran ibu itu sangat penting untuk perkembangan anak. Dan Eunha sadar jika seandainya saat ini ia memiliki anak, ia tidak bisa selalu berada disamping anaknya lantaran sibuk bekerja. Seorang ibu pasti tidak mau melewatkan setiap tahap perkembangan anaknya.
"Aku hanya memastikan saja. Aku tidak mau kau tertekan karena kita belum bisa memiliki anak untuk saat ini. Jika memang kau ingin punya anak saat ini, aku siap. Lebih baik kita lepaskan semuanya demi kebahagiaan kita. Lagipula uang dan karier bukan segalanya bagiku". Kata Jungkook dengan jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Newlyweds Diary (Bunny Couple)✔️
ספרות חובבים(Selesai) Berkat mengikuti acara ragam We Got Married, dua Idol populer ini menjadi pasangan di dunia nyata. Pasangan pengantin baru yang membuat seluruh fans penasaran, kira-kira semanis apa kehidupan pernikahan mereka? ⚠️WARNING: 1. Sekuel We Got...