02. nomer HP langit

7 1 0
                                    

"Kak langit"
Sambut Kia dengan senyuman terbaiknya

Spontan kia pun bergeser untuk memberikan langit tempat duduk

"Duduk ka"

posisinya saat ini sedang berhadapan dengan senja.

Senja mengunyah gado gado yang berhasil masuk ke mulutnya dengan kasar, tanpa menghiraukan orang yang ada di hadapannya.

Hening beberapa saat sampai akhirnya langit membuka percakapan

"Besok kita ada rapat perdana pengurus baru, jadi kalian berdua wajib datang"

"Udah tau" saut senja dingin

"Baguslah, kalo gitu gue pergi"

'What? dia kesini cuma buat ngomong itu doang, sungguh tumpul' senja mencibir kesal pada dirinya sendiri. langit belum tuli ia mendengar dengusan bocah ingusan itu

"Gue ngak tuli, nih" langit manaruh potongan kertas di hadapan senja

"Itu nomer gue kalo lo butuh sesuatu telfon aja" langit segera pergi sebelum kupingnya panas mendengar ceramah dari senja

"Heeeeeehhhh.... Untung aja Lo senior kalo nggak dah gue gibeng" senja mengepal garpu dan sendok yang ada ditangannya sangat kuat

"Apaan si Nja, sini deh nomernya buat gue aja"

"Noh ambil" senja melemparkan kertas pada kia yang mengidam idamkan nomer tersebut

"Makasih Nja" kia tersenyum kemenangan

"Gue ke toilet bentar ya" sambil mendorong kursi ke belakang kia pergi meninggalkan senja

_______

Sepanjang jalan menuju toilet Kia terus memandangi kertas kecil yang berisikan nomer cowo idamannya itu

BUuukkk.....

"Awww...." Kia meringis kesakitan

"LO GIMANA SIH JALAN NGAK LIAT LIAT, PUNYA MATA NGGAK, LO NGGAK TAU GUE SIAPA?"

"Mam.maaf ka, saya ngak sengaja" muka kia yang awalnya begitu bahagia kini berubah menjadi muka yang sangat ketakutan, ia mulai merasakan dingin di tangan beserta tubuhnya yang bergetar. Bagaimana tidak, dia telah menabrak Selina ketua tim children yang terkenal suka membully adik kelas.

Tiba tiba mata Selina menuju pada tangan kia, Selina sadar kia menabraknya karna terlalu fokus pada benda yang ada di tangannya
"Girls coba cek apa yang ada di tangannya"

Salah satu teman Selina menghampiri kia yang masih terduduk dengan rasa takut. Teman selina langsung mengambil kertas yang ada di tangan kia

"Nomer HP" Caca memberi tau isi dalam kertas tersebut

"Cek nomernya siapa"

Tubuh kia semakin membeku sangking ketakutannya karna dia tau persis dari dulu sampai sekarang Selina mengejar ngejar langit, namun langit menolaknya

Temen selina, Caca membisikkan sesuatu pada Selina
"Nomer langit sel, udah hajar aja"

_______

Langit (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang