03. Kehidupan Baru

2.4K 259 42
                                        

Sasuke dan Hinata memilih menjalani kehidupan yang baru setelah matahari kembali memunculkan sinarnya di pagi hari sesudah mereka bermalaman di goa. Mereka kembali menelusuri hutan bagian selatan, terus berjalan sampai di perbatasan desa lain. Desa lain yang tertulis bernama Desa Apolonio.

Berbeda dengan Haphaestus, Desa Apolonio memiliki tradisi sendiri dalam hal menyambut tamu asing, mereka begitu bahagia ketika ada pendatang baru yang nanti mendiami desa mereka. Hinata terlebih dahulu berurusan dengan kepala suku Desa Apolonio, menjelaskan asal muasal kedatangannya bersama Sasuke dan alasan mereka harus tinggal di desa tersebut dalam beberapa hari ke depan. Hinata juga mengatakan bahwa dirinya dengan Sasuke merupakan sepasang suami-istri yang sering berpindah-pindah tempat untuk mencoba merantau ke kota.

Mengapa Hinata harus berbohong mengenai hubungan perihal suami-istri dengan Sasuke? Karena, dalam tradisi apa pun, lelaki dan perempuan tidak boleh tinggal bersama dalam satu rumah. Padahal, Sasuke sendiri merupakan siluman serigala yang seharusnya Hinata sembunyikan. Kepala suku Apolonio tentu mempercayai Hinata meski umur Hinata terlihat masih enam belas tahun---dan hal itu memang benar---karena nyaris penduduk perempuan Apolonio menikah di umur muda sekitar tiga belas tahunan. Itu juga yang menjadi keberuntungan Hinata. Tentu saja, Hinata tidak mungkin mengatakan bahwa alasannya bertempat tinggal, agar dapat menghindari amukan penduduk Haphaestus yang ingin menumbalkannya.

Kedatangan Sasuke dan Hinata, dimulai dengan sambutan upacara yang mengharuskan kepala suku untuk mengalungkan rangkaian bunga di leher Sasuke dan Hinata disaksikan semua penduduk desa. Mereka berdua dilempari kelopak bunga khas desa Apolonio diikuti berbagai aksi dan tarian dalam hal menyambut tamu juga diiringi doa-doa kecil. Hinata tersenyum lega, pakaiannya sudah berganti, dipinjami oleh wanita tua dan didandani ibu-ibu lainnya. Mereka terus melakukan pesta hingga malam menjelang. Hal demikian terjadi dengan Sasuke. Lelaki itu sudah mengenakan pakaian tradisional, menghampiri Hinata yang kini sedang duduk di ranjang ukuran sedang untuk mereka berdua.

Mereka begitu larut dalam keheningan, sampai Hinata mulai membuka suara. Berujar pelan. "Gomen, aku berbohong, aku mengatakan pada mereka bahwa kita sepasang suami istri ne Sasuke-kun." Hinata merasa tidak enak, jika tidak memberitahu kebohongannya dengan Sasuke. Lagipula, lelaki siluman itu sudah menolong Hinata, jadi wajar saja bila Hinata lebih terbuka dengan lelaki itu.

Namun, tak ada jawaban apa pun yang terdengar dari Sasuke, Hinata pikir ada yang salah mengenai sistem pendengarannya, maka Hinata menoleh tidak mengerti lalu mendapati wajah Sasuke yang menatapnya lekat dengan kebingungan. Hinata mengerjap.

"Suami istri?" tanya Sasuke meniru notasi yang diucapkan Hinata. Barulah Hinata menyadarinya. Tawanya terdengar ringan, Hinata tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya. Bagaimana mungkin Hinata lupa, sedangkan gadis itu sendiri tahu bahwa Sasuke tidak mungkin mengerti soal pernikahan, suami-istri dan kehidupan alami lainnya yang dialami manusia. "Ehm... kau suami...." Hinata menunjuk dada bidang Sasuke, kemudian menunjuk dirinya sendiri. "Dan aku istri." Jelasnya singkat, yang tentu saja Sasuke tidak akan mengerti, kening Sasuke berkerut.

"Ya, maksudnya aku berbohong pada mereka tentang hubungan kita yang dekat."

Sasuke mendekatkan wajahnya dengan Hinata lugu, mempertipis jarak wajah di antara mereka. Kedua iris Hinata melebar, tiba-tiba saja, dirinya merasa gugup sendiri. Bayangan ketika Sasuke mengecup kedua pipinya membekas. "Hubungan dekat seperti ini?"

"Y-ya?" Hinata bertanya di tengah kesadaran, kedua pipinya memerah, ia menelan ludah. Gawat, Sasuke memang cukup mematikan. Wajahnya yang benar-benar bersinar tampan layaknya patung-patung yang pernah Hinata lihat membuat jantung Hinata berdegup tak karuan. Hinata harus merapalkan dalam hati bahwa Sasuke merupakan hewan piarannya bukan manusia.

Blue SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang