‡ᮀ🥀; 04

30 4 8
                                    

"Suasana yang tepat untuk tidur" batinku

Pelajaran sejarah menjadi penutup sekolah hari ini, senin yang menyebalkan, untungnya tuhan berbaik hati memberikan guru seperti Pak Hendra yang hanya fokus dengan ceritanya yang terdengar seperti dongeng penghantar tidur untukku, aku memejamkan mataku dan larut dalam tidur hingga jam pulang tiba.

︿︿︿︿︿

Mentari berjalan menuju parkiran dengan baju yang sudah tak karuan lagi bentuknya itu, dengan wajah khas bangun tidur serta rambut yang arahnya tak menentu lagi.

Tiba tiba ada tangan diatas bahu Mentari membentuk rangkulan posesif, hanya milik Arkana

"Tidur berapa jam buk? Udah kayak gembel mukanya" Arkana memberikan senyum mengejek kepada Mentari

Mentari melihat mata tajam Arkana dan menguap

Arkana tiba tiba membongkar tas mentari dan mengambil pouch berwarna pink dan mengeluarkan parfum lalu menyemprotkannya pada Mentari

"Udah bau terasi, acak acakan, jelek, buluk lagi" Arkana tertawa puas dan mentari memasang senyum smriknya

Mentari memperhatikan pria yang menggunakan jaket berwarna hijau dengan sepeda motor hitamnya dan melihatnya hingga matanya tak bisa menangkap sosok itu lagi

"pacarnya disini malah liatin cowo lain" Arkana berjalan ke motornya disusul mentari dibelakangnya

Mentari melihat wajah Arkana dan mencoba menghibur pacarnya kembali dia tau bahwa ia membuat kesalahan, Arkana memang sangat pencemburu

"Umumu thiapa yang ngambek?" Mentari bertingkah seolah anak kecil dan membuat imut suaranya "Mathi ngambek ya thayang?" mentari mempout kan bibirnya dan mulai berulah

Arkana yang awalnya memasang wajah dingin dan datar malah tertawa puas, Mentari memeluk Arkana dengan erat.

Mentari memanglah sangat manja, apalagi dengan Arkana, ia tak memperdulikan sekitarnya pikirnya ia tak mengganggu mereka semua.

︿︿︿︿︿

"Apa benar ada jatuh cinta yang seperti itu?"
"Bagaimana bisa dia menghianati wanita setulus Mentari?"

Aku terlamun dan memikirkan wanita yang belakangan ini menarik perhatianku, sejauh ini hanya wanita ini yang mampu.

"tetapi kenapa gue harus ikut campur sih? Shit, Mentari lo bikin gue stress" Aku mengacak rambutku frustasi

Aku berjalan menuju wastafel dan mencuci mukaku, aku melihat wajahku dan berfikir "kenapa gue bisa tertarik sih?"

Dan fajar tiba tiba menyapa lalu pergi sekolah tentu saja,

06.40 tepat aku sampai dan masuk ke dalam kelas lalu duduk pada posisi biasanya dan sedikit bermain ponsel

Guru mengisi pelajaran hingga waktu pulang tiba, ini lah hal yang kutunggu sejak aku masuk kelas

Aku berjalan menuju parkiran, seperti biasa aku melihat Mentari dengan calon mantan pacarnya sedang berbicara ria dan aku hanya melewatinya saja dan menuju rumah, tepatnya tempat tidur

︿︿︿︿︿

"Ar, temenin nonton yuk, pengen ke bioskop"

"Gak bisa sayang, aku mau belajar ada olimpiade bentar lagi"

"Yah princess kecewa"

"Princess itu anggun, bersih lah kamu? Berantakan, kumel lagi gak level deh pangeran"

"iya iya iya, gitu gitu lo cinta sama gue, Ayo pulang" Mentari menatap sinis Arkana

Seperti biasa Arkana mengantarkan Mentari ke rumahnya, lalu ia pergi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TrappedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang