Petrichor dan Psikologi

1.1K 124 6
                                    

Pernah menghirup aroma khas
ketika hujan mulai turun?
Terutama saat rintikan pertama jatuh di tanah yang kering.
Bukankah itu memabukkan?😂
Itu disebut petrichor.

Biasanya, para Pluviophile sangat menantikan hal ini. Bergegas membuka jendela agar bisa menghirupnya dengan lebih kuat.

Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan kata-kata hujan pembawa kenangan. Tidak hanya tentang adanya cerita dibalik hujan—tapi salah satunya juga karena petrichor ini, lho.

Lalu, kenapa petrichor ada? Dan bagaimana sih, petrichor mampu membawa perasaan emosional seseorang hingga memicu ingatan-ingatan peristiwa masa lalu?

Dilansir dari tirto.id
Beberapa jenis tanaman mengeluarkan minyak selama masa kering dan ketika hujan, minyak ini dilepaskan ke udara yang menyebabkan munculnya aroma tertentu.

Ngga hanya itu, reaksi lain yang menciptakan petrikor ialah ketika bahan kimia (senyawa) yang diproduksi oleh bakteri penghuni tanah yang dikenal sebagai actinomycetes dilepaskan.

Senyawa  ini bergabung untuk menciptakan aroma petrikor yang aromatik ketika hujan menyentuh tanah. 

Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa aroma memicu ingatan emosional yang lebih jelas dan tajam dalam menginduksi perasaan 'nostalgi' atau 'teringat akan peristiwa-peristiwa masa lalu' daripada gambar.

Para ahli menyebutkan bahwa hal ini disebabkan oleh rangsangan yang terjadi pada anatomi otak.

Aroma yang masuk pertama kali diproses oleh bulbus olfaktorius, yang dimulai dari dalam hidung dan mengalir di sepanjang bagian bawah otak. 

Organ ini memiliki koneksi langsung ke dua area otak yang sangat terlibat dalam pembentukan emosi dan memori, yakni amigdala dan hippocampus.

Menariknya, informasi visual (penglihatan), pendengaran (suara), dan sentuhan tidak melewati area otak ini. Inilah sebabnya mengapa penciuman, lebih dari perasaan lainnya, sangat berhasil memicu emosi dan ingatan.

Bagaimana menurut kalian, guys?

Science of PsychologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang