7

2.7K 435 15
                                    


Chanyeol terbangun karena alarm dari ponsel yang berbunyi keras sekali tepat di samping kepalanya. Kedua matanya membuka dengan malas.

Ugh, kalau saja bukan karena panggilan alam, dia pasti masih berbaring di sana sampai entah kapan.

"Hei, jangan bermalas-malasan. Ini sudah siang."

Sosok Yoora tiba-tiba muncul lagi entah dari mana.

Kini dia sudah duduk di samping ranjangnya.

Selama ini Chanyeol selalu berusaha menghindarinya dan percaya kalau sosok itu hanya khayalannya saja.

Tapi kali ini dia lelah. Dia malas berdebat dengan akal sehatnya.

"Kenapa kau tidak bilang saja siapa yang membunuhmu, Noona? Dengan begitu, aku tidak perlu harus hidup seperti ini," kata Chanyeol.

Wajah Yoora tampak lebih sumringah dari biasanya.

"Kau bicara padaku? Kau akhirnya bicara padaku? Ini pertama kalinya kau membalas perkataanku, Yeol."

"Yah, anggap saja aku memang sudah benar-benar gila. Jadi, sekarang katakan padaku siapa pelakunya? Agar aku bisa menangkap mereka secepatnya," kata Chanyeol tak sabar.

Dia bangun dan duduk di ranjangnya sambil meringis kesakitan.

Luka di dadanya masih sering terasa nyeri.

Yoora berdiri dan menyilangkan tangan ke dadanya.

"Tidak, tidak. Kau kusekolahkan mahal-mahal bukan untuk berkerja seperti ini. Kau harus menemukannya sendiri, Yeollie. Dengan ini," Yoora menunjuk kepalanya.

"Kau tidak tahu apa yang aku rasakan! Jangan bicara seenaknya. Kalau aku menemukan komplotan itu hidupku akan tenang dan aku bisa hidup dengan normal lagi. Jadi katakan padaku, Noona. Aku mohon," Chanyeol berkata dengan suara bergetar.

Dia ingin marah tapi tidak tahu harus ditujukan pada siapa.

Yang dia tahu, dia sendirian sekarang.

Yoora hanya khayalannya, dia akan menghilang sewaktu-waktu dan tidak akan kembali lagi.

Begitupula Baekhyun.

Terdengar ketukan pelan di pintu kamarnya.

"Chanyeol-ssi, kau tidak apa-apa? Apa kau sudah bangun? Kau bermimpi buruk lagi?"

Chanyeol mendecih kesal.

"Temui dia, Yeol. Anak itu tidak tidur semalaman karena perlakuanmu semalam," Yoora berkata.

Chanyeol terdiam.

Dia ingat semalam dia menepis tangan Baekhyun dengan kasar dan menolak bantuannya.

Chanyeol tahu Baekhyun tidak akan berada di sini selamanya, tapi untuk saat ini dia butuh bantuannya.

Jadi dia beranjak dari ranjangnya dan berjalan menuju pintu.

Dia akan meminta maaf padanya.

Baekhyun sudah berdiri di depan pintu sambil menatapnya khawatir.

"Aku tidak apa-apa. Jangan khawatir. Dan.. soal tadi malam, aku minta maaf," kata Chanyeol. Dia menatap Baekhyun. Tapi karena Baekhyun tidak segera memberikan reaksi apapun, dia kemudian berjalan menuju kamar mandi.

"Aku akan menyiapkan air panas untukmu," kata Baekhyun seraya berjalan mendahuluinya.

Chanyeol tak menyahut dan hanya menatapnya saat tubuh pemuda mungil masuk ke kamar mandinya.

BabysitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang