10

3.9K 504 74
                                    

Lima tahun kemudian...

"Chanyeol! Pergilah! Cepat!"

"Tapi, Baekhyun.. Kau?"

"Cepat!"

DOR!!
Chanyeol langsung membuka matanya dengan kaget. Napasnya tersengal tak karuan. Dia menatap sekelilingnya. Dan begitu kedua matanya melihat pemandangan kamarnya yang biasa, Chanyeol bernapas lega. Dia menghela napas panjang sambil mengusap wajahnya dengan frustasi.

Dengan enggan, Chanyeol bangkit dari tidurnya dan duduk di pinggir ranjangnya.

Sejak kejadian lima tahun yang lalu, Chanyeol sering bermimpi buruk. Ini lebih buruk dari kematian kedua orangtuanya dan Yoora.

Chanyeol seperti merasakan trauma kehilangan seseorang. Kejadian lima tahun yang mengakibatkan Baekhyun tertembak oleh kawanannya sendiri lalu dibawa oleh kepolisian tapi berhasil melarikan diri adalah titik balik kehidupan Chanyeol.

Dia mengumpankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan Chanyeol agar tertangkap polisi dan bisa menyerahkan rahasia komplotan itu sehingga akhirnya polisi bisa menangkap komplotan perampok itu dari kertas yang ditinggalkan Baekhyun.

Masalahnya dengan para komplotan itu sudah selesai, tapi tidak dengan dirinya sendiri. Chanyeol melihat pantulan dirinya sendiri di cermin. Dia masih mengenakan kemeja kerjanya. Jambang dan kumis mulai tumbuh sedikit di sekitar mulut dan dagunya. Penampilannya saat ini benar-benar seperti pengangguran yang putus asa. Bau soju menguar dari tubuhnya.

Kalau Baekhyun melihat penampilannya sekarang, dia pasti akan mengomelinya. Chanyeol mendecih pelan. Baju kotornya kembali menumpuk di pojokan kamarnya dan teronggok begitu saja.

Tapi Chanyeol mengabaikannya.

Lalu suara bel di pintu depan rumahnya yang terdengar beberapa saat kemudian, membuat Chanyeol mengerutkan dahinya. Siapa yang masih mau bertamu ke rumahnya sepagi ini? batinnya bingung.

Suara bel itu terus menerus dibunyikan berulangkali dan akhirnya membuat Chanyeol mau tidak mau keluar dari kamarnya dan turun untuk melihat siapa tamu yang tidak sabaran itu.

Begitu dia tiba di pintu depan, dia membuka pintunya dan langsung terkejut saat melihat siapa yang kini berdiri di depan pintu rumahnya.

Seorang gadis kecil berdiri di depannya sambil menatapnya dengan tatapan polos. Mata hitamnya yang bulat itu menatap lurus kepada Chanyeol di balik kacamatanya. Rambut hitam lurus milik gadis kecil itu berkilau tertimpa cahaya matahari pagi. Gadis kecil itu membawa sebuah koper besar di belakangnya.

Chanyeol mengerutkan dahi menatapnya.

"Kau mencari siapa, Gadis Kecil?" tanya Chanyeol dengan suara serak.

"Papa," jawab gadis kecil itu singkat.

Chanyeol mengangkat alisnya.

"Kau pasti tersesat. Papamu tidak ada di sini," kata Chanyeol kemudian. Meskipun dalam hati dia membatin dengan penuh keheranan, karena gadis kecil itu memiliki telinga lebar sepertinya.

"Tapi Nenek bilang kalau Papa tinggal di sini," katanya.

"Siapa nama papamu?" tanya Chanyeol kemudian.

"Eum.. Park Chanyeol?" jawab gadis kecil itu dengan suara riang.

Chanyeol terdiam beberapa saat sebelum akhirnya sadar dengan nama yang baru disebutkan gadis kecil itu. Chanyeol membelalakkan mata menatapnya.

"Siapa?" tanyanya dengan suara kaget.

"Apa Paman mengenalnya?" tanya gadis kecil itu lagi. Matanya menatap Chanyeol dengan serius. Lalu pandangan matanya berubah menjadi pandangan penuh selidik. Kedua alisnya bertaut.

BabysitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang