Setelah sesi penjailan tadi aku langsung bersiap-siap ke sekolah dan aku di buat sebal lagi oleh kakakku. Ia lama sekali sehingga membuatku menunggu dengan mood yang tidak baik. Kakakku langsung mengajakku berangkat ke sekolah menggunakan mobil kesayangannya. Kakakku sudah di belikan mobil oleh ayahku namun aku tidak di perbolehkan mempunyai mobil karena takut pergi main saja.
Setelah menempuh perjalanan yang amat lama aku dan kakakku langsung turun dari mobil. Aku pindah ke sekolah kakakku. Terlihat jelas di gerbang masuk bertuliskan SMA di Bandung itu tiba-tiba tanganku mengeluarkan keringat dingin. Setelah sampai di tempat parkir, kakakku membukakan pintu sungguh snagat romantis namun banyak siswa dan siswi yang melihat kejadian ini dan ada yang kaget, senang karena adegan romantis, dan ada pula yang menghujat aku.
Aku yang melamun memikirkan itu semua langsut di kagetkan oleh kakakku. “Hei adik kecil ko kamu bengong si.”
“Apaansih kak aku biasa saja sih hanya malu.” Ucapku dengan nada kesal.
Tiba-tiba datang segerombolan pria yang aku yakini itu teman kakakku. Ada yang langsung menghampiriku dan ia gombal kepadaku dan langsung di marahi oleh kakakku.
“Jangan ganggu adik gue, awas aja lo pada ganggu adik gue dan nyakitin abis lo pada.” Ancam kakakku.
Tringgg......tringgg...........
Bel masuk berbunyi dan aku harus mencari ruang kepala sekolah.
“Kak anter aku ke ruang kepsek aku takut nyasar.” Ucapku
Kakakku menolak. “Maaf dek kamu cari sendiri aja nanya-nanya soalnya kakak ada ulangan gurunya killer.”
“Eum yaudah deh.”
Akupun mencari ruang kepala sekolah sendiri dan aku tak sengaja menabrak seseorang hingga buku yang ia pegang jatuh semua ke lantai.
“Eh sorry, ga sengaja” Ucapku meminta maaf karena tidak enak, dan akupun membantu ia membereskan buku yang berserakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and you behind the tragedy
Novela JuvenilAku kembali lagi ke kota kelahiranku yang sudah lama ku tinggalkan. Tak dapat di sangka bahwa aku bertemu lagi dengan dia yang ada di masa laluku, bahkan kami satu sekolah. Bullying kata yang tak asing di dalam benakku, aku pernah menjadi korbannya...