9. Cinta Segitiga (1)

1.8K 65 23
                                    

Sorry ya di part ini banyak adegan 21+ karena gue sengaja bikin ff ini ratenya ff dewasa. Jadi pembaca diharap bijak ya. Kalo ngomongin dosa, ya bisa ditanggung masing2 lah ya. Dan jangan marah2 ke gue gara2 ini ff isinya beginian. Lah dari awal gue udah kasih peringatan di deskripsi, kalo ff ini adult content. Jadi ya selamat menikmati hidangannya. Hihihi~

======================

>>Author POV

“Sudah aku katakan padamu, nona manis. Aku tidak akan melukaimu jika kau tidak memberontak. Aku tidak segan-segan menyiksamu lebih kasar dari ini jika kau memberontak lagi. Kau pahamkan?” Jin Go, lelaki itu makin terlihat menyeramkan. Ini tidak seperti apa yang Jiwoon bayangkan. Yeji benar. Seharusnya ia tidak mendatangi rumah tekutuk ini. Karena ia tahu kenyataannya akan sepahit ini. Ia harus menjadi korban Jin Go selanjutnya.

“Kau tidak usah menangis nona manis. Kecantikan mu akan luntur terbawa air matamu,” ucap Jin Go sembari mengusap lembut aliran sungai kecil nan deras di wajah cantik Jiwoon. Gadis itu hanya memejamkan matanya dan mencoba menghindari kontak mata Jin Go. Jin Go berusaha melepas short pants yang Jiwoon kenakan. Namun gadis itu meronta. Ia menendang tubuh Jin Go, sehingga lelaki itu jatuh tersungkur ke lantai. Sedetik Jiwoon dapat bernapas dengan lega.

“KAU!” Baru saja Jiwoon dapat bernapas lega, napasnya kembali tercekat sesaat ia mendengar suara Jin Go yang terlihat sangat marah. Lelaki itu segera merogoh sebuah laci meja dan mengambil beberapa peralatan. Entah apa itu dan untuk apa. Yang jelas itu semua makin membuat nyali Jiwoon menciut.

“Apakah aku akan mati di sini? Di rumah keparat ini? Di tangannya? Ya Tuhan... tolong berikan aku kematian yang wajar. Aku tidak ingin mati di tangan lelaki yang aku cintai. Meskipun ia hanya sesosok monster mengerikan. Biarkanlah dia mengambil keperawananku saja, tapi jangan nyawaku!” pinta Jiwoon dalam hati memohon.

PLAK!

Jiwoon hanya meringis menahan perih, saat sebuah benda mendarat di wajah cantiknya. Ia hanya dapat menangis dalam diam.

“Sudah aku katakan padamu. Jika kau masih saja memberontak, aku akan menyiksamu dengan kasar! Tapi kau masih juga tidak mengerti, sayang! Jangan salahkan aku jika aku melakukan hal ini padamu, nona manis!” ucap Jin Go. Lalu ia mencengkram kuat-kuat kaki Jiwoon dan melepas paksa short pants yang gadis itu kenakan. Terpampanglah underwear berwarna senada dengan bra itu dengan jelas. Jin Go, lelaki itu menelan salivanya dengan susah payah. Libidonya makin memuncak saat melihat benda berharga itu yang masih belum terjamah siapapun. Pikirannya seakan dikuasai oleh nafsu birahinya. Ia segera memposisikan kaki Jiwoon. Diangkatnya kaki jenjang itu dan menguncinya dengan tali pada bagian punggung tempat tidur itu. Jiwoon hanya menutup matanya erat-erat. Rasanya untuk berteriak pun ia tak bisa. Suaranya bagaikan telah habis dan entah kenapa ia tidak mempunyai tenaga sama sekali untuk berontak. Ia bahkan berpikir untuk pasrah akan apa yang sebentar lagi akan terjadi pada dirinya.

Jin Go, lelaki itu dengan kasar merobek underwear milik Jiwoon dan melemparnya ke sembarang arah. Terpampang jelas kelamin gadis itu yang sangat terjaga dan belum terjamah oleh siapapun. Jin Go tersenyum liar. Jiwoon menelan ludah dengan susah payah saat ia merasakan jari-jari besar itu mengelus miliknya dengan perlahan. Matanya terpejam kuat-kuat, sensasi menggelitik sedikit ia rasakan di balik ketakutannya.

“Shit! Kenapa aku menyukai sentuhan terkutuk ini!? Dan kenapa aku menantikan ia melakukan hal lain selain yang ia lakukan sekarang ini?” batin Jiwoon bergejolak. Di satu sisi ia ingin menghentikan semua ini. Tapi di sisi lain, ia menikmati sentuhan demi sentuhan yang Jin Go lakukan pada bagian selangkanya itu.

“Hei, Jiwoon. Sadarlah! Kau sudah diubah menjadi pelacur sekarang! Kau jalang, Jiwoon!” umpat gadis itu, lagi. Namun sedetik kemudian ia membelalakkan matanya.

My Sexy Arrogant Husband [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang