11.Trust

2.3K 253 34
                                    

Seonghwa kini sudah tiba di kamarnya untuk mengambil kotak pemberian terakhir dari sang ibu. Dia menyembunyikan kotak tersebut di sebuah tempat tersembunyi yang berada di balik lukisan yang ia pajang di kamar miliknya.

Dan Seonghwa benar-benar bersyukur tidak ada werewolf ataupun vampire liar yang muncul..setidaknya untuk sekarang.

Ia mengambil kotak tersebut dengan tergesa-gesa dan langsung membukanya dia ingat kata-kata ibunya tentang isi dari kotak ini.

Soeun bilang dia harus memberikan benda yang ada di kotak ini kepada adik-adiknya.

Dan dia juga bilang bukan kalian yang akan memilih benda ini tapi benda inilah yang akan memilih kalian itulah kata-kata Soeun ketika memperlihatkan isi dari kotak itu.

Dan tanpa banyak pikir lagi Seonghwa mengambil salah cincin yang ada di kotak itu.

Ia mengambil cincin berwarna merah darah karena cincin tersebut bercahaya begitu ia membuka kotak itu sedangkan cincin yang lain tidak bercahaya seterang cincin merah tersebut.

Yang mana itu membuat Seonghwa yakin bahwa cincin tersebut telah memilihnya. Tanpa pikir panjang ia langsung memakai cincin itu, menutup kembali kotak yang berisikan cincin yang ia akan berikan kepada adik-adiknya dan menyusul mereka semua.

"Luna tolong berikanlah aku kekuatan"

Kalian pasti penasaran bagaimana caranya dia mengetahui dimana keberadaan saudaranya yang lain.

Yang jelas adalah mereka berempat ini saling terhubung secara batin, tak peduli jarak yang memisahkan mereka sejauh apapun itu mereka akan tetap terhubung.

Tapi, kalau ada yang mati...lain lagi ceritanya.

Oke! Mari kita berpindah ketempat Yunho, San, dan Jongho.

"Ada...yang sedang datang ke sini dari auranya dia bukan Seonghwa hyung, dan dari auranya dia adalah vampire bangsawan" jelas San. Sebenarnya San tidak takut untuk menghadapi vampire yang sedang menuju ke tempat mereka dia hanya takut karena merasakan aura yang tidak asing baginya.

"Semuanya bersiaplah.."titah Yunho dengan suara pelan.

Sebelum keduanya merespon sebuah suara di belakang mengaggetkan mereka.

"Kau tidak perlu berbisik karena aku bisa mendengar suaramu dengan sangat jelas"

Ketiganya tentu saja kaget mengetahui musuh mereka sudah ada tepat di belakang, tapi yang paling kaget diantara mereka adalah...San

"Halo San lama tak berjumpa"sapa vampire bangsawan itu akrab dan ramah kepada San yang mana itu menunjukkan bahwa keduanya dulunya saling kenal dan berhubungan dengan baik.

"Felix...ternyata kau juga terlibat dalam ini semua?"lirih San tak percaya.

"San siapa dia?"tanya Yunho.

"Dia adalah Felix...temanku dulu sebelum dia pergi meninggalkan kaum kita"jawab San dan masih menatap Felix dengan tatapan tak percaya.

"Baguslah kau mengingatnya, ku kira karena aku meninggalkan ras terkutuk ini kau akan melupakanku, tapi ternyata tidak. Kau memang adalah teman terbaikku San"ucap Felix diiringi senyuman senang namun yang terlihat di mata mereka itu adalah senyuman mengerikan.

"Jadi sekarang kau akan membunuh kami bukan?"tebak Jongho yang sudah mulai bersiap kalau saja vampire yang ada di depannya ini menyerang.

"Awalnya sih aku ingin melakukan itu, tapi begitu merasakan aura San aku tidak jadi melakukannya dan ingin mendiskusikan sesuatu dengan kalian"ucap Felix lagi yang kini senyuman di wajahnya tadi sudah hilang entah kemana dan digantikan dengan ekspresi wajah yang datar dan serius.

Werewolf And Vampire [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang