BAB 2 🌞 Aneh 🌞

78 10 0
                                    

Gue kenapa lagi sih? Apa gue mau serangan jantung ya?

Masa MOS SMA BAKTI sudah berakhir. Itu tandanya mulai hari ini semua murid sudah memulai proses belajar mengajar. Agista mendapatkan kelas X IPA 1 yang terletak di lantai dua. Sekolah ini memiliki tiga lantai di setiap gedungnya. Kelas XII berada di lantai satu. Katanya agar guru-guru mudah mengawasi. Sedangkan kelas XI berada di lantai tiga.

Agista sudah berada di kelasnya, X IPA 1. Dia tidak sulit untuk mendapatkan teman disini. Karena memang Agista tipikal orang yang friendly.

Ia sudah duduk di bangku terdepan bersama teman barunya yang bernama Cecil. Agista memilih bangku di bagian depan karena agar mudah untuk memahami pelajaran katanya. Cecil pun hanya menurut saja.

"Gis gue tadi belum sempet sarapan,nanti ke kantin ya?" Pinta Cecil

"Hmm km aja deh, aku bawa bekal kok" Tolak Agista halus diakhiri dengan senyum nya.

"Please" Bujuk Cecil dengan puppy eyes nya.

"Gak usah sok imut gitu deh" Agista terkekeh melihat tingkah teman barunya. "Iya nanti aku temenin,tapi kamu aja yang persen aku bawa bekal oke?"

"Engga. Pokoknya Lo harus ikut pesen. Gue yang bayarin. "

"Eh nggak usah cil,aku gak mau ngerepotin kamu"

"Halah bacot Lo. Pokoknya gue yang bayarin titik.

"Yaudah deh iya,nanti kalo aku udah ada uang aku kembaliin kok" Ucap Agista Tak enak

"Yaelah apaan si gis. Nih ya kata mama gue sesama manusia itu harus saling berbagi dengan ikhlas. Jadi Lo gak usah pake ngembaliin segala. Lo sekarang sahabat gue" Cecil langsung memeluk Agista. Agista memang sudah menceritakan tentang orang tua nya kepada Cecil. Cecil juga tau kalau Agista tinggal di panti. Yang Cecil heran bagaimana bisa Agista bisa tersenyum dan hidup tanpa orang tuanya. Cecil sangat yakin jika Agista adalah perempuan baik-baik.

Agista membalas pelukan Cecil. Mereka tak malu jika teman-teman sekelasnya melihatnya. "Mama kamu pasti baik banget. Beliau juga pasti sayang sama kamu" Air mata Agista perlahan menetes.

"Sekarang mama gue juga mama Lo gis. Mama gue pasti bakal seneng banget ketemu sama Lo. Secara di keluarga gue 3 kakak gue cowok semua."

"Aku bersyukur bisa ketemu sama kamu Cecil" Agista terus menangis sambil memeluk tubuh mungil Cecil.

"Udah-udah malu tu di liatin" Cecil melepas pelukannya kemudian tersenyum kepada Agista.

"Pokoknya Lo sekarang sahabat gue titik." Uajr Cecil penuh penekanan.

Agista terkekeh kemudian tersenyum. "Iya Cecil bawel" Mereka tertawa bersama.

Saat yang sangat dinantikan para siswa maupun siswi SMA Bakti pun tiba. Bell menggema di seluruh koridor SMA Bakti,yang menandakan saatnya pulang.

Sekolah sudah sepi. Mungkin hanya Cecil dan Agista yang masih disanaa. Mereka masih berada di kelasnya untuk menyelesaikan catatan yang di berikan Pak Amir guru Fisika yang lumayan killer. Setelah selesai mereka mengemasi barang-barangnya.

"Gista Lo mau pulang bareng gue gak? Udh jam 16.40 ni" Tanya Cecil sambil melirik arlojinya.

"Engga deh makasih. Lo duluan aja gue bisa naik ojek" Jawab Agista seraya berdiri.

Zion Aldebaran (TIDAK DI LANJUTKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang