"Mau kemana lo?!" Tanya Wisnu sewot banget waktu ngeliat Junior yang kayaknya lagi buru-buru.
Karena setelah membaca notifikasi di ponselnya, Junior dengan pakaian super rapi dan kinclong, langsung buru-buru berdiri dari meja makan.
Wisnu yang seorang mager freak gak bisa diginiin. —ya abis gimana, MASA SELESAI MAKAN, JUNIOR LANGSUNG PERGI GAK PAKE CUCI TANGAN GAK PAKE NGERAPIHIN BEKAS MAKANNYA?!
Bersihin bekas makannya sendiri aja Wisnu mager, apalagi bersihin punya orang???
"GAUSAH BALIK LU AMJINK." Wisnu teriak dengan suara baritonnya. //marah//
🐱°🐱
Jadi sekarang Junior lagi nganterin Jea belanja bahan-bahan kebutuhan Cafe.
Karena Supplier langganan Jea bilang kalo stock Fresh Milk di tokonya lagi kosong dan baru ada sekitar 5 hari lagi. Sedangkan stock Fresh Milk yang Jea punya di gudang udah kurang dari dua dus, which means itu untuk sehari aja kurang banget. Jadi mau gak mau Jea harus belanja langsung ke Supermarket, ditemenin Junior.
Kok bisa? Ya kenapa gak bisa.
"Mau kemana lagi? Makan dulu aja, mau?" Tanya Junior begitu mereka menyelesaikan proses pembayaran di kasir.
"Boleh deh, gue traktir ya, Jun, sebagai ucapan terimakasih nih."
"Siap Ibu bos!" Jawab Junior sambil Hormat dan terus mendorong trolley belanjaan.
—
Gak lama setelah sampe di tempat makan pilihan Jea, ponsel Junior berdering menandakan ada panggilan masuk .
"Angkat telephone bentar ya, Je." Kata Junior dan sedikit menjauh dari Jea.
Setelah selesai, Junior balik dengan wajah yang...., gak enak, mungkin?
"Ada apa?"
Junior menarik tangan Jea pelan diatas meja, "Je, sorry banget. Gue tiba-tiba ada kerjaan. Lo gapapa gak, gue tinggal sendiri?"
Jea mengangguk cepat, "Oh yaudah gapapa Jun, santai aja. Kerjaan lo kan lebih penting."
Junior berdiri dari duduknya, "Tapi kan hari ini lo mau traktir gue." Katanya sambil menurunkan kedua sudut bibirnya.
"Iya, next time kalo lo ada waktu gue traktir. Udah sana gih buruan pergi."
Junior menegakkan badannya dan hormat untuk yang kesekian kalinya hari ini.
.
—Honestly, Jea kesel mah ada sih sebenernya waktu ditinggal Junior, kesel karena iNI GUE PULANGNYA GIMANA BAWA-BAWA BELANJAAN SEBANYAK INI!?!?
Jea lagi bingung banget, mau minta jemput siapa untuk bawa belanjaan sebanyak ini. Mau naik taksi online, tapi kasian nanti mobil bapak supirnya lecet-lecet kena dus-dus ini. Sedangkan Mahendra lagi keluar kota sama band-nya.
Dan surprisingly, orang yang ada di list paling terakhir untuk dimintai tolong sama Jea ternyata udah ada di hadapannya.
Not immediately di hadapan Jea sih, karena anaknya ada di dalem mobil dengan posisi kaca terbuka.
Gak ada pemandangan yang lebih ngeselin dari ini.
"Mau naik gak?" Tanyanya setengah teriak dari dalam mobil.
"Belanjaan gue banyak banget, gak muat pasti di mobil lo." Jea menunjuk trolley dihadapannya.
Demi Tuhan Jea kesel setengah mati waktu ngeliat mobil itu jalan ninggalin dia.
Wth, he doing right now?!Baru Jea mau teriak pake kata-kata kasar, si cowok freak itu keluar. Ternyata doi gak pergi, cuma parkirin mobil nya biar orang-orang di belakang gak kehalangan.
"Gak usah munafik, ayo buruan." Katanya mendahului Jea sambil mengambil alih trolley dan mendorongnya.
Jea menghembuskan napasnya keras, membuat Wisnu yang dari tadi seolah bisu menoleh kearahnya.
"Kenapa?"
"Lo gak bisa ya sedikit lebih ramah ke gue?"
Wisnu mengangguk. "Bisa."

KAMU SEDANG MEMBACA
Atypical
Fanfiction"Lo manusia atau bukan sih?" "Manusia, tapi kucing". 2020 © grl-unknown