PRESENZA; 02

22 1 0
                                    

Sampai di parkiran motor Farelia langsung turun dan melepas helm. Bundanya selalu saja menyuruhnya untuk berangkat ke sekolah bersama Nerio dengan alasan supaya aman tapi tetap saja Farelia sangat tidak enak dengan Nerio apalagi  dengan Fans bar-bar Nerio. Pernah saat Farelia pertama kali berangkat bersama Nerio, banyak fans-fans Nerio yang menatapnya tidak suka bahkan mengolok-oloknya secara langsung, tapi saat Nerio tahu ia langsung bertindak dan memberi ancaman agar tidak mengganggu Farelia.

Seantero sekolah siapa sih yang tidak mengenal tujuh siswa menakutkan yang suka bikin rusuh, berantem, tawuran, sampai ngejailin guru. Parah? Emang.

Tidak ada yang paling bringas kecuali, Viandra Altara Finn.
Hanya dengan tatapan matanya yang tajam siapapun akan merasa takut. Banyak yang tidak berani mencari masalah dengan Alatara atau memilih mendapat luka disekujur tubuh. Banyak perempuan yang selalu berusaha mendekati Altara tapi sayangnya Altara terlalu beku.

Kedua, Frontal Zee.
Sesuai nama, Frontal manusia paling urakan, mudah emosi, dan tidak kalah jagonya dengan Altara dalam hal berantem.

Ketiga, Nerio Sebastian.
Nerio salah satu spesies cowok yang selalu berusaha berfikir positif dan sedikit kalem hanya sedikit.

Keempat, Elvano Gilang Delena.
Vano tipikal cowok pendiam, tenang, dan pintar. Cowok penyebar jawaban setiap kali ada pr dan ujian.

Candra Narendra, Deon Radino dan Argi Naruna.
Kacau, absurd, paling tidak bisa diam jika sudah menyatu. Suka ngutang mie rebus di warung Budhe Marni sampai tanggalan diwarung penuh dengan catatan hutang trio absurd itu.

"Makasih, Nerio, Gue masuk ya?" Nerio hanya mengangguk.

Dikoridor Farelia bertemu dengan Sherin. Kejadian di Cafe waktu itu Sherin sama sekali tidak bercerita apa yang terjadi, tapi Farelia juga tidak ingin tahu. Itu privasi Sherin.

Farelia baru tahu jika Sherin itu murid baru. Ia pindahan dari sekolah elite. Tidak tahu juga kenapa pindah, kalaupun Sherin di DO sepertinya itu tidak mungkin. Sherin masuk di kelas XI IPA 3. Cukup dekat dengan kelas Farelia XI IPA 1.

Sebelum masuk ke dalam kelas, Farelia melihat gerombolan Nerio berjalan menuju kelas mereka dengan angkuh. Jujur saja Farelia hanya mengenal Nerio, tapi ada satu lagi yang ia kenal Altara si cowok pemalak. Berjalan sangat Angkuh. Seperti biasa jika gerombolan itu datang secara otomatis semua menyingkir tidak ingin memmbuat masalah dengan para gerombolan itu.

Ya Farelia akui jika ketujuh laki-laki itu mempunyai paras yang menawan  pantas saja banyak anak perempuan yang tergila-gila dengan mereka, tapi Farelia sama sekali tidak tertarik. Mereka juga berpengaruh di sekolah ini, Altara kapten Futsal, Deon kapten Basket. Sering mengikuti turnamen dan pulang membawa banyak piala. Tapi guru guru masih heran dengan kelakuan mereka yang sangat nakal.

Pelajaran pertama di kelas Elara diawali dengan pelajaran matematika. Tidak ada yang bisa meragukan kemampuan berhitung Farelia. Perempuan yang selalu bisa membanggakan sekolah dengan piala yang selalu ia dapat. Selain pintar Farelia adalah orang yang sangat ramah. Tak jarang ia terlebih dulu menyapa pada teman yang ia kenal.

Tapi ada satu orang yang dari kecil hingga sekarang masih berteman dengannya. Dyra. Menurut Farelia Dyra itu menyenangkan, tapi kadang juga menyebalkan karena mulutnya yang kadang tidak bisa di rem.

Di jam istirahat Farelia berjalan menuju perpustakaan untuk meminjam beberapa buku. Kadang perpustakaan sangat ramai bukan datang untuk meminjam buku tapi untuk menumpang tidur. Karena di sini sangat tenang dan sangat sejuk.

Tapi kali ini perpustakaan tidak penuh, Farelia melihat Nerio sedang duduk dan memainkan ponselnya dan ada satu laki-laki sedang mencari buku sepertinya teman Nerio.

PRESENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang