Adakah air yang menjadi punca , atau aku yang membawa malang ?
♡ ♡ ♡
Aku memandang taman di hadapanku dengan pandangan tidak percaya . Nini aku lontarkan ke tepi . Manakala Cik Barbie dan Encik Ken , patung milikku aku peluk kedua - duanya kemudian berlari riang di kawasan taman permainan itu . Aku tak sangka , di hadapan rumah baru aku terdapat taman permainan yang sangat luas ini . Abang hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum nipis melihat telatahku . Sempat dia mengutip Nini yang telah aku campak tadi . Maaf Nini , Fiya terlalu teruja !
Walaupun rumah baruku bukanlah rumah mewah dan semestinya tidak setanding dengan rumah banglo papa , aku tetap menyukainya . Ini kerana di kiri kanan rumah aku terdapat beberapa rumah yang sama sepertiku , kata abang itu adalah rumah jiran - jiranku . Almaklumlah taman perumahan . Tidak seperti rumah banglo papa , terlalu jauh dari kawasan pertempatan , yang terletak di atas bukit .
Sedang aku berlari - lari anak sambil mendepakan tangan , kononnya menikmati angin yang sepoi - sepoi bahasa di petang itu , tiba - tiba terasa seseorang menghempap aku .
Buk !
" Huwaa Sakitt ! " terus aku meraung .
" Aaduhh ! M-maaf . S-saya tak sengaja . " ujar seorang kanak - kanak lelaki yang sedikit tinggi dariku . Wajahnya pucat serta panik melihatku yang sudah sedikit berair mata tambahan pula abang turut menerpa ke arahku . Mungkin , dia takut pada abang .
" Fiya kenapa ni ? Fiya okay tak ? " melihat wajah kanak - kanak lelaki yang sudah pucat tak berdarah membuatkan aku simpati padanya . Aku takut dia dimarahi abang , walaupun abang bukanlah seorang yang cepat naik angin . Namun jika ianya hal berkaitan dengan aku , cepat sahaja barannya mendatang .
" Fiya okey je . Hehe . " kataku kemudian tersengih .
" M-maaf bang , saya terjatuh tadi . S-saya betul - betul t-tak sengaja . " katanya tergagap - gagap . Abang memandangnya lama sebelum tersenyum manis .
" Tak apa , benda dah berlaku . Nama apa ? " soal abang , ramah . Kanak - kanak lelaki itu tersenyum nipis .
" Arsyad Hayden . "
" Sedap namanya . Arsyad buat apa atas pokok tu ? " soal abang lembut . Sempat dia memuji namanya .
" Erm , Arsyad main sorok - sorok dengan kawan . Tapi lama sangat dorang tak jumpa Arsyad , Arsyad nak turun . Tak sangka boleh jatuh . Maaf sekali lagi bang . Arsyad tak sengaja . " dia yang perkenalkan diri sebagai Arsyad itu mula menunduk . Aku hanya mendiamkan diri . Abang mengusap kepalanya lembut , sepertimana abang selalu mengusap kepalaku .
" Tak apalah , Arsyad . Umur Arsyad berapa tahun ni ? "
" 8 tahun . "
" Ohh . Arsyad nak kawan dengan Fiya tak ? " abang menyoalnya . Entah mengapa tiba - tiba pipiku terasa kebas .
" Fiya ? " wajahnya jelas menunjukkan yang dia sedang blur .
" Ya , Fiya . Adik abang . Kami baru pindah di sini . Fiya masih tak ada kawan . Arsyad sudi ke jadi kawan Fiya ? " abang mengerlingku yang menyorok dibelakangnya .
" Sudi ! " nadanya mula berubah menjadi teruja kemudian memandangku lama sehingga pipiku kembali kebas seperti tadi . Aku tak tahu mengapa pipi aku terasa begitu , setiap kali aku berasa malu . Dan abang selalu mengusikku . Katanya wajahku begitu memerah sehingga membuatkan dia ingin mencubit - cubit pipiku .
YOU ARE READING
Aquaphobia [ SU ]
RomanceAquaphobia | Fear of water . _____ Air . " Mama ! " Dum ! _____ Air . " J-jangann ! " Street ! _____ Air . " Abang , hati - hati ! " Bam ! _____ " Amsyar janji takkan tinggalkan Fiya ? " " Ya , aku janji . " _____ Amsyar Haidhar . Kehadiran dia umpa...