" Adakah air yang menjadi punca , atau aku yang membawa malang ? "
♡ ♡ ♡
Aku memandang Haidhar yang berada di kiriku . Dia ni pun sibuk juga mahu main denganku dan Arsyad . Pada mulanya aku tidak keberatan , namun apabila setiap permainan yang aku cadangkan dibantahnya bulat - bulat , terus aku tidak suka . Geram betul !
Tak pasal - pasal kami main tuju selipar je . Entah permainan apa itu pun , aku tak tahu . Selipar aku , Arsyad dan dirinya sendiri dirembatnya . Selipar abang pun dia rembat walaupun abang tidak bermain sekali . Namun Arsyad melarangnya .
Abang hanya mampu menonton di bangku yang disediakan . Haidhar menegakkan tiga selipar itu dengan berhati - hati .
Haidhar mengambil satu selipar . Dua lagi selipar dihulurnya pada aku dan Arsyad . Dia mula bercekak pinggang .
" Okey sekarang kita kena duduk jauh - jauh lepastu baling bagi kena selipar yang aku susun tu . " katanya tanpa memandang kami .
" Macam mana nak main ? " soalku perlahan . Aku takut dimarahi oleh si Haidhar .
" Kau tak tahu ? " soalnya pelik . Aku hanya menggelengkan kepala . Arsyad tersengih .
" Kalau Fiya nak tahu , permainan ni senang je . Dia kena ada kumpulan masing - masing . Setiap orang kena baling selipar yang kita ada ni bagi selipar yang disusun tiga tu jatuh . Siapa yang tak dapat jatuhkan selipar - selipar tu , boleh cuba lagi ikut giliran . Boleh cuba tiga kali . " terang Arsyad sambil tersenyum . Aku terangguk - angguk .
" Kalau kena selipar tiga tu , kira menang la ? " soalku sedikit teruja . Haidhar menggelengkan kepalanya .
" Tak . Pihak lawan akan baling selipar yang mereka ada pada orang yang dapat jatuhkan selipar tadi . Jarak pembaling antara 10 kaki . Orang jatuhkan selipar tu kena lari lepas tu susun balik tiga selipar tu . Nasiblah sempat ke tak . Kalau siap susun tiga selipar tu barulah menang . Faham ? " terang Haidhar pula .
" Faham . " Aku menganggukkan kepalaku .
" Okey disebabkan cuma tiga orang yang main benda ni , kita tak ada kumpulan . Tak akan la satu kumpulan ada 2 orang , satu lagi ada sorang je . Jadi kita cuma main individu . Nasibla korang nak lari macam mana . " kata Haidhar memandangku sambil terseyum sinis . Aku menelan air liur , takut .
" Okey , biar aku mula dulu . " kata Arsyad sebelum membaling seliparnya . Namun begitu , seliparnya terlempar jauh dari selipae yang disusun itu . Haidhar tersenyum sinis .
" Giliran aku pula . " kata Haidhar . Matanya ditutup sebelah , kononnya men-target sasarannya . Selipar di tangannya dibaling penuh bergaya . Namun , selipar miliknya tersasar jauh . Aku hampir tergelak dengan keyakinannya .
" Hm . Fiya pula . " aku terus membaling , dan selipar itu jatuh tidak sampai tiga kaki dari tempatku berdiri . Alaaa , dekatnya !
" Pfft HAHAHAHAHA lembik . " buat pertama kalinya wajah serius dan sesinis Haidhar melepaskan tawa . Namun begitu , tawanya kedengaran benar - benar menyakitkan hatiku . Aku memghentak kaki .
Arsyad yang mengetap bibir aku pandang . Dia ni pun nak gelak jugak la tu ! Aku pandangnya tajam .
" Tak apa Fiya , masih ada dua kali lagi . " pujuk Arsyad apabila melihat wajahku yang mula memasam .
" Woi Hayden , cepatlah baling . " panggil Haidhar . Arsyad mengangguk . Dia mula membaling tinggi , namun sama seperti tadi . Balingannya tersasar .
Kini giliran Haidhar pula . Haidhar mula merenggangkan otot - otot badannya . Aku hanya mampu menjelingnya . Balingannya juga seperti tadi . Jauh dari selipar yang disusun .
" Ha giliran kau pula . Baling kuat - kuat ya . Biar sampai ke hujung sana . " sindirnya selamba . Aku menjelingnya tajam .
Aku memandang tiga selipar yang disusun itu geram . Dalam hati sudah berdoa semoga kali ini , balinganku mengenai target . Dengan lafaz basmallah , aku membalingnya padu .
Dan , balingan itu tepat mengenai tiga selipar yang disusun itu . Aku blur . Lepastu apa nak buat ? Seketika aku menelan air liur .
1
2
3
" HUWAAAA LARIIII " aku menjerit lantang sebelum membuka langkah seribu . Sempat aku kerling abang yang mentertawakanku .
Aku lansung tidak memusing kebelakang . Aku lari sepantas yang mampu kerana firasatku kuat mengatakan di belakangku adalah kawan baharuku yang cuba mengejarku .
Aku terhenti kepenatan sebelum menunduk laju apabila kedua - duanya membaling selipar hampir mengenai kepalaku . Mereka berlari mengambil selipar . Aku kembali berdiri dan berlari semula . Kesempatan itu aku ambil untuk menyusun tiga selipar tadi .
Aku menyusunnya laju . Tinggal lagi satu selipar . Mataku membulat apabila melihat Arsyad berada dalam jarak 10 kaki dariku . Entah mengapa ketika itu kakiku tidak mampu bergerak . Arsyad mengangkat seliparnya . Aku menutup mata , redha dengan apa yang akan berlaku .
" Woi Fiya hati - hati ! "
Pap !
" Ouch ! " aku membuka mata . Bukan aku yang mengerang , tetapi Haidhar . Ya , Haidhar menghalang selipar itu dari mengenai aku . Dia menutup wajahnya . Aku mulai cuak .
" H-Haidhar okey ? " tergagap - gagap aku bertanya padanya . Mataku mula berair . Arsyad datang menerpa dengan wajah paniknya .
" Wei kau okey tak ? "
" Woi , rilek ar . Aku okey la . " dia mengangkat wajah . Aku mula menangis melihat hidungnya yang mengeluarkan cecair merah . Okey apanya macam tu ?
" Huwaaa , abanggg !! " aku segera memanggil abang .
♡ ♡ ♡
Aku masih menangis melihat Haidhar yang duduk menunduk di sofa rumahku . Tangannya memicit hidung untuk memberhentikan pendarahan sementara mulutnya sedikit terbuka sebagai ruang pernafasan . Arsyad duduk di sebelahnya dengan wajah panik . Abang pula setia dengan pek ais yang diletaknya antara bahagian mata dan bahagian hidung Haidhar .
Abang meminta diri untuk ke dapur membuat air . Arsyad mengambil alih kerja abang manakala aku masih lagi menangis melihat keadaan Haidhar .
" Sudahlah Fiya . Yang kena tu aku , bukan kau . Aku yang patut menangis . Ini kau lula yang melebih . Aku tak apa - apa la . " ujar Haidhar perlahan . Aku menggelengkan kepalaku .
" Tapi sebab Fiya lah Haidhar kena selipar tu . Kenapa Haidhar yang halang . Biar je la selipar tu kena Fiya . " ujarku tersedu - sedan . Haidhar mengeluh .
" Kalau sekarang kau tengok aku pun dah menangis , agak - agak kalau kena selipar tu kau meraung kut . " walaupun dalam keadaan sakit begitu , nadanya masih lagi sinis . Aku terdiam mendengar kata - katanya .
" Aku pun minta maaf buat balingan padu tadi . " Arsyad mula bersuara .
" Tenanglah . Bukan sakit sangat pun . Ini baru lelaki sejati . " ujarnya kemudian tersenyum .
• • •
Tuju selipar tu game yang pernah aku main dulu . Entah betul ke tak cara dia tu , aku pun lupa . Yang aku tahu , macam tu la aku main dengan sepupu sepapat dulu . Jadi kalau salah , minta maaf la .
YOU ARE READING
Aquaphobia [ SU ]
RomanceAquaphobia | Fear of water . _____ Air . " Mama ! " Dum ! _____ Air . " J-jangann ! " Street ! _____ Air . " Abang , hati - hati ! " Bam ! _____ " Amsyar janji takkan tinggalkan Fiya ? " " Ya , aku janji . " _____ Amsyar Haidhar . Kehadiran dia umpa...