Pertandingan pun berakhir, seperti biasa regu sheyla yang memenangkan score terbanyak. Meskipun pelajaran olahraga sudah berakhir tapi sheyla masih asik bermain basket. Sedangkan chelsea asik ngadem di bawah pohon samping lapangan ditemani shalsa yang membaca novelnya.
Sedang asiknya mendrible bola tiba-tiba saja bolanya direbut. Bola itu sudah tidak dalam jangkauan sheyla lagi. "Lo?!" Sentak sheyla sambil menatap tajam varo si pencuri bola. Yang ditatap hanya memasang wajah datar nya. Sheyla berusaha mengambil basketnya kembali tapi varo sengaja mengangkat tinggi-tinggi agar sheyla tidak dapat menjangkaunya.
"Balikin basket gue." Titah sheyla sambil terus berusaha ngambil basket dari tangan varo.
"Gak. Mending lo minggir sekarang bagian gue yang main basket." Ucap varo sambil meminggirkan sheyla untuk menjauh.
"Apaan? Gue blom puas main basketnya. Lo juga gk pake baju or berarti lo ga boleh maen." Ucap sheyla
"Gue kapten basket. Jadi bebas gue mau maen kapan aja. Lagian selama ini gada yang larang." Ucap varo santai sambil mendrible bola ke arah ring dan men shoot basket hingga masuk. Sheyla yang melihatnya geram sendiri. 'Caper bat ni orng gue kasih pelajaran mampus lo'batin sheyla.
"Woy!! Mending kita tanding biar adil. Siapa yang menang dia boleh main basket kapan pun dan yang kalah pergi sekarang juga. gimna?" Tawar sheyla. Tanpa menunggu jawaban sheyla langsung merebut bola dan mndribleny ke arah ring dan dengan gerakan lay up men shoot bola hingga masuk.
"Satu kosong" kata sheyla sambil tersenyum meremehkan.
"Ck. Oke gue terima tantangan lo"ucap varo kembali merebut basket dari sheyla. Tapi, dengan gerakan gesit basket tersebut sudah dalam kendali sheyla lgi. Meskipun lawan sheyla jago tapi dia lebih jago. Varo pun tidak mau kalah dia kembali merebut basket. Pertandingan pun semakin panas. Karena keduanya tidak ada yang mau mengalah. Banyak siswi bahkan siswa yang menonton pertandingan mereka.
"Udh lo ngalah aja. Lagian lo ga malu apa kalo kalah." bisik varo sambil terus mndrible bola yang dihalangi oleh sheyla.
"Gak! Sebelum gue menang." Ucap sheyla kekeh sambil terus berusaha merebut bola kembali.
"Eh lagian score kita sama 4.4 kalau gue bisa ngecetak satu angka lagi berarti gue menang dong ya" lanjut sheyla santai dan merebut bola dengan cepat saat varo lengah. Sheyla berlari sambil mendrible dan memasukan bola dengan gerakan indah.
Semua yang melihatnya takjub karna baru kali ini ada orang yang mampu menyamai bahkan melebihi score varo saat bertanding. Sheyla berbalik dan menatap varo sambil tersenyum miring.
"Gue dah ga mood maen basket. Tuh buat lo aja" ucap sheyla lalu melempar bola ke arah varo dan diterimanya dengan sigap. Sheyla pun melangkah pergi dari lapangan
Varo yang tidak terima akan kekalahannya melampiaskan dengan melempar basket kesembarang arah dengan keras. Varo akan mengambil langkah meninggalkan lapang sebelum--
"Bugh!" Bola yang dilempar varo mengenai kepala seorang gadis yang tak lain dan tak bukan adalah sheyla. Varo tak jadi meninggalkan lapang dan memilih berlari ke arah sheyla yang sudahh dikeremuni banyak orang.
Saat melihat nya ternyata sheyla pingsan. "Awas lo padaa!!" Titah varo menepis orang-orang yang menghalanginya.
"Woyy bangunn lo!! Gausah pura-pura. Kena basket aja pingsan. Cih." Ucap varo santai sambil menyilangkan tangan di dadanya.
"Eh sha! Sha!" Kataa chelseaa heboh sambil terus mengipasii wajahnya dengan kipass dan tangnnya yang lain menepuk nepuk bahu shalsa. "Paan?" Jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
"Itu tuh orang-orang pada kesana. ngeremunin paan coba? Gue penasarann
Kesana yuk?" Ajak chelseaa yang sudah berdiri sambil melihat kearah keremunan. "Males" ucap shalsa yang masih setia dengan posisinya."Gada males malesann. Siapa tau aja adaa pangerann jatuh dari kayangan" ucap chelsea sambil menarik tangan shalsaa dan berlari ke arah kerumunan. Yang ditarik hanya pasrah mengikuti chelsea. Chelsea meminggirkan orang-orang agar dia dan shalsa bisaa melihat apa yang dikerimuni.
"MINGGIR PRINnce--- ASTAGAAA!!!! SHEYLAAA LO KENAPAA?!" Chelsea langsung melepaskan tangan shalsaa dan mengguncang bahu sheyla. "INI LO PADA NGAPAINNN CUMAN NGELIATIN DOANG? BUKANNYA BANTUIN. LO KIRA INI TONTONAN APAA?" ucap chelseaa memarahi orang-orang.
"Kenapa bisaa sheyla pingsan?" Tanya chelsea ntah kepada siapa. "Itu kak tadi ka sheylaa kena bola basketnya ka varo" ucap seseorang memberitahu.
"LO!!! KENAPAA LO DIEM AJAAA KAMPRETT!! BUBARR LO PADAAAA ORANGG PINGSANN BUKANNYA DI TOl--" teriakan chelsea terpotong
"Berisik lo chel! Lo gendong sheyla ke uks!" ucap shalsa sambil melirik varo yang sedang menyilangkan tangannya didepan dada. Yang dilirik hanya memutar bola matanya malas. "Ck. Nyusahinn lo!" Gumam varo sambil menggendong sheyla ala bridal style dan meninggalkan keremunan yang di ikuti chelsea dan shalsa.
Sepanjang jalann menuju uks chelsea terus mngomel membuat telinga varo panas. Sampai di uks chelsea menyuruh varo menjaga sheyla sedang dirinya menarik shalsa ke kantin.
"Temennya yg pingsan guenya yang repot" gerutu varo sambil membaringkan sheyla di ranjang uks. Sebenarnya varo merasaa bersalah namun hanya sedikit dan tak berminat untuk meminta maaf. Tidak ada dalam kamusnya ia mau meminta maaf meskipun ia yang salah apalagi pada sheyla yang sudah membuatnya malu karena kalah tanding basket.
"Ni orang mati apa pingsan. Heran gak bangun bangun. Nak pmr gada yng jaga lagi" varo berinisiatif mengambil kayu putih untuk membuat sheyla sadar.
Setelah kembali ternyata sheyla sudah sadar. Dilihatnya sheyla sedang memegang tissue yang seperti disembunyikan dan tangannya yang lain memegang kepala. "Lo? Ngapain disini?" Tanya sheyla setelah varo berada disampingnya
"Temen lo nyuruh gue jagain lo" ucap varo sambil meletakkan kayu putih ke meja sebelah sheyla.
"Lah? Terus mereka kemana? Ngapain jadi lo yang jagain?"
"Kantin. Lemah kena basket aja pingsan"
"Lo bukannya minta maaf malah bilang gue lemah. Rasain aja sndiri sono siapa tau kena basket lo malah joget" ucap sheyla kemudian pergi meninggalkan varo.
Yang ditinggal hanya memandangnya acuh.Sheylaa menyempatkann ke toilet terlebih dahulu lalu pergi ke kantin memberi pelaran 2 temannn baiknya ini. Sheyla yang melihat kedua temannya asik makan menghampirinyaa dari belakang lalu menariikk telinga masing masing sahabat kampretnya.
"Ehh.. busett" chelsea yang sedang makan dengan lahap kaget ada yang menarik telinganya. Lalu menghadap ke si pelaku siap mengeluarkan sumpah serapahnya sebelum mengetahui pelakunya sheyla
"Eh ada teteh sheyla. Gimna teh udh sehat?" Chelsea menyengir polos tidak berdosa