Hanya ada keheningan yg terjadi diruangan yg ber ac ini, tidak ada satu pun yg mengeluarkan suaranyaa. Hanya tatapan tajam yg chelsea dkk dapatkan dari guru killer seantero sekolah ini. Namun, tidak membuat chelsea dkk takut sedikit pun. Merekaa malah bersikap santai seolah tatapan tajam pak Deni tidak ditujukan untuk mereka.
"Ekhem" fherel yg dari tadi sudah gerampun akhirnyaa memecahkan keheningan.
"Bapak Deni yg terhormatt, ini kitaa mau di jadiin pajangan apa gimna? Dari tadi diem diem bae.. ngopi apa ngopi" ucap fherel tak tau malu
"Ck anak ini! fherel, vanno, varo sudah berapa kali saya bilang taati peraturan sekolah ini apa susah nya sihh. Bosan sayaa setiap hari melihat mukaa kaliann" tajam pak deni
"Ya bagus dong pak, biar bapak gk kangen sama kita kitaa. Makannya kitaa setiap hari nemuin bapak"
"Lagian ya pak bukan salah kitaa juga toh Bapaknya sendiri yg salah kenapa harus mergokin kita mulu jadikan bapaknya bosen sama kitaa.. ya gk guys"
"Betul tuh pak"
"Sudah sudah kalian ini bisanya membantah saja menurutnya tidak. Kalian jugaa anak baru sudah berani macam macam dengan saya"
"Kita cuman ngelakuin satu macam aja kok pak enggak macam macam" ucap chelsea
"Iya tuh pak"
"Bisa gila saya tiap hari ngurusin anak cem kalian. Sebutin nama kalian biar saya catat"
"Fherell alexandert pake t yg ganteng sejagat rayaa"
"Vanno acher tercool satu sekolah"
"Alvaro kevin bramasta pak deni ganteng"
Mendengar itupun pak deni hanya geleng geleng. sudah biasa dengan kelakuan absurd tiga sekawan ini.
"Kalian?" Tanya pak deni menatap chelsea, sheyla dan shalsa.
"Chelsea cantik pak"
"Sheyla lauren pak"
"Shalsabilla"
"Nama belakang?"
"Rahasiaa" ucap sheyla dan chelsea barengan
"Lah,, kalian ini ada ada saja. kalau begitu sekarang kalian saya hukum. Hormat kepada bendera merah putih sampai jam istirahat kedua"
"Tapi pak saya baru aja beres dihukum masa ia dihukum lagii" ucap sheyla memelass
"Mampus" ejek varo
"Diem lo" ucap sheyla sambil menatap tajam varo
"Suruh siapa ngelakuin kesalahan. saya gk mau tau kalian harus lakuin hukummannya kalau tidak saya tambah lagi hukumannya. Itung itung pelajaran buat kalian biar kapok." Ucap pak deni
"Iya iya pak kita lakuin"
☆☆☆
Terik matahari yang membara membuat siapapun tidak tahan berada di bawahnya namun tidak untuk ke enam siswa ini yang harus rela mengorbankan tubuhnya untuk disantap oleh sang matahari.
Keringat yang tak kunjung berhenti bercuhcuran dari dahi hingga pelipis pun tak membuat mereka berhenti hormat sebelum bel berbunyi.
"Niat bolos malah mampus" rutuk sheyla
"Sial banget dah hari ini gue udh bangun telat, enggak sempet sarapan, ban mobil bocor, dateng sekolah telat, dihukumpun sampe 2 kali.. lengkap sudah derita gue hari ini" curhat chelsea panjang lebar
