Suara riuh pun mulai terdengar kala bunyi bel tanda jam istirahat sudah tiba, semua murid pun berhamburan keluar dari kelas mereka masing masing, termasuk aldi dan rindu yang kini tengah duduk di bangku perpustakaan.
Keadaan di sana cukup sepi dan tenang karena tidak banyak siswa yang datang ke perpustakaan saat itu.
"rin lo kenapa gak ikut aja sama si shani ke kantin" tanya aldi tanpa melirik ke arah rindu karena matanya terlalu fokus pada buku yang sedang di baca nya.
"males gue" jawab rindu "lo gak mau ikut sih" lanjut nya
"gue juga males, entar ada yang suka bikin rusuh lagi" jawab aldi, rindu pun hanya menganggukan kepala nya dan ber-ohh ria.
brakkkkk. .
tiba tiba sebuah buku mendarat tepat ke arah meja aldi dan rindu yang sontak membuat kedua orang itu terpelonjak kaget. semua orang disana pun kini menatap ke arah sumber suara dan perlahan mereka pun keluar dari perpustakaan itu karena di rasa keadaan disana sudah menegangkan, dan sekarang hanya tinggal mereka bertiga di dalam perpustakaan tersebut.
"apa apaan sih lo" teriak rindu kepada orang yang melemparkan buku ke arah meja nya, dan orang itu ialah beni.
"kenapa hehh, kaget gue tiba tiba ada disini" ucap nya.
"heran gue" bingung rindu sambil meletakkan buku yang di pegang nya sedari tadi di atas meja. "kenapa sih lo nyari gara gara mulu sama kita"
"mau lo apa sih kak?" tanya aldi
"lo nanya mau gue apa" jawab beni dengan menyunggingkan senyum nya "gue mau lo pergi dari hidup gue, bisa" tegas beni.
"kenapa sih kak lo benci banget sama aldi, apa harus segitunya "
"rindu. . rindu. . , lo mikir gak sih. coba aja lo bayangin sendiri, misalkan lo jadi gue, yang hidup dari keluarga sederhana, terus orang tua nya malah ngadopsi anak lagi yang bahkan gak tau asal usul nya dari mana, dan mau gak mau lo harus berbagi sama anak adopsi itu. apa lo mau berbagi sama dia kalo kayak gitu" jelas beni. rindu dan aldi pun hanya terdiam mendengarkan penjelasan dari beni.
"bisa gak sih lo hargain gue dikit aja, gimana pun sekarang gue ini adik lo" ucap aldi.
"udah al kita pergi aja dari sini" ucap rindu berusaha melerai kan perdebatan itu.
"asal lo tau ya, gue gak mau dan gak sudi punya adik kayak lo, yang bisa nya cuma bawa sial dan bikin susah keluarga tau gak" tukasnya sambil menunjuk nunjukan tangan nya kepada aldi.
aldi pun mulai mengepalkan tangan nya yang kini sudah termakan emosi.
"kenapa marah gue ngomong kayak gitu" lanjut beni.
"cukup ya!!!" tegas rindu "lo tuh gak pantes ngomong kayak gitu sama aldi"
"udah deh lo gak usah ikut campur mulu, ini urusan gue sama dia" ucap beni sambil sedikit mendorong tubuh aldi.
"jelas ini urusan gue, karena masalah aldi masalah gue juga" jelas rindu.
"lo itu gak pernah tau rasanya kayak gue rin" ucap beni "ohh, atau lo mau ngerasain hidup kayak gue. oke gue do'a-in semoga aja kedepan nya lo bisa hidup kayak gue, hidup susah dan menderita karena punya sodara yang beda orang tua" beni pun langsung pergi dari sana meninggalkan aldi dan rindu yang masih setia berdiri di sana.
"ngomong apa sih tuh orang ngaco banget tau gak" ucap rindu.
"udah lah gak usah di dengerin, gak penting juga. udah kita ke kelas aja"
mereka berdua pun kembali ke kelas.
.
.
.
.
.
"rin lo kenapa diem mulu dari tadi" tanya aldi yang mulai heran dengan tingkah sahabat nya yang menjadi pendiam sejak kejadian tadi di perpustakaan hingga sekarang mereka hendak pulang.
"gue kepikiran terus omongan nya kak beni tadi al" jawab rindu dengan tampang polos nya, aldi yang mendengarkan ucapan sahabat nya langsung tertawa keras saat itu juga.
plakkkk
satu tamparan keras berhasil mendarat tepat di lengan aldi, dan seketika aldi pun menghentikan tawa nya.
"lo malah ngetawain gue sih, gue ini serius aldi"
"ya abis nya lo aneh, ngapain sih masih mikirin omongan dia yang gak penting sama sekali, kurang kerjaan banget"
"ya gue juga gak tau tiba tiba aja ucapan dia tadi itu kayak yang muter muter terus di otak gue tau gak, dan gimana kalo sampe itu terjadi. gue bener bener gak bisa bayangin itu semua al"
"udah gak usah terlalu di pikirin" jawab aldi "mending cepetan kita pulang, biar lo bisa mandi dan dinginin kepala lo pake air biar gak muter muter terus tuh di otak nya, kasian ntar otak nya kecapean" lanjut nya sambil mengacak ngacak rambut rindu.
"gak lucu, becanda mulu orang serius juga" kesal rindu.
"udah cepetan jalan nya, nanti ketinggalan bis nya lagi"
"iya iya. . bawel dasar"
.
.
.
.
.
Sampai nya di rumah, rindu pun langsung melangkah kan kaki nya ke dalam kamar.
"non, udah pulang" ucap seorang art disana.
"udah bi"
"oh iya non, tadi pak retno ngasih tau bibi, katanya bapak pulang nya besok"
"pak retno ada ngasih tau gak bi, pulang jam berapa" tanya rindu kemudian.
"kalau soal jam nya sih pak retno gak ada ngasih tau sama bibi non"
"ohh yaudah kalau gitu"
"makasih info nya ya bi" rindu pun melemparkan senyum nya.
"iya sama sama non. oh iya non, non mau makan sekarang?" tanya nya
"nanti aja deh bi, rindu mau mandi dulu"
"yaudah nanti bibi siapin ya non"
"iya bi" rindu pun melanjut kan langkah nya yang sempat terhenti.
.
.
.
.
.
.
.
.
-----------to be continue------------
. happy Reading all.
hayy readers. .
Selamat membaca lanjutan cerita
"BERSAMA RINDU"Maaf kalau ada salah salah kata
&
Jangan lupa tinggalkan jejak
dengan
vote dan commentsfollow juga instagram
@cicii_cr
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersama Rindu
Teen FictionKerinduan ku adalah "RINDU" Rindu semua hal yang menyangkut tentang dirimu. Dirimu yang selalu ada untukku Dirimu yang selalu menemaniku Dirimu yang telah hadir mewarnai hidup ku.