08 PHOTO

15 6 0
                                    

"elsa. . " ujar aldi. "ada apa sa?" tanya aldi kepada elsa.

"ini al gue mau cuman mau nanya, nanti pulang sekolah kita jadi kan belajar bareng nya" tanya elsa.

"ohh itu, ya gue mah hayu aja"

"sejak kapan kalian suka belajar bareng?" tanya rindu.

"sejak sekarang" jawab elsa cepat.

"ohh" rindu pun hanya ber-oh ria menanggapinya, lalu rindu menenggelamkan wajahnya di antara kedua tangan nya yang terlipat di atas meja.

"yaudah sampe ketemu nanti ya al, bye" setelah itu elsa pun langsung pergi keluar kelas mereka.

Shani yang merasa keadaan menjadi canggung setelah perginya elsa pun memutuskan untuk pergi dari sana "rin. . "

"hmmmm"

"kita ke kantin yuk beli cemilan gitu" ujar shani sambil menggoyang goyangkan tangan rindu.

"Gue males shan" ucap rindu tanpa melihat ke arah shani.

"yaudah gue pergi dulu, lo mau nitip sesuatu gak?"

"nitip es batu"

"buat apa"

"buat dinginin otak gue"

"kirain buat nimpluk orang yang ada di sebelah lo"

"apaan sih ko jadi ke gue" tukas aldi.

"lo sih ngeselin"

"orang baik gini dibilang ngeselin"

"bodo" ucap shani lalu melenggangkan kaki pergi ke kantin.

"rin nanti lo mau nungguin gue apa mau pulang duluan?" tanya aldi, "atau lo mau ikut belajar bareng, gak lama juga kok bentaran doang" lanjutnya lagi.

"gue pulang aja"

"yaudah kalo gitu"

"tapi al, besok lo temenin gue yah di rumah"

"emang lo gak mau hadir di acara bokap lo?" tanya aldi tapi rindu tidak menjawab nya. "yaudah besok gue temenin lo ko"

"thanks ya al"

"iya sama sama" ucap adi seraya mengusap puncak kepala rindu.

.

.

.

.

.

.

Hening kian menyelimuti ruangan yang penuh dengan buku buku ini, apalagi setelah jam pelajaran telah usai seperti ini.

"hayy" sapa aldi kepada sosok gadis yang tengah duduk di salah satu bangku perpustakaan itu "maaf ya lama nunggu nya" lanjutnya lagi.

"iya gapapa kok" jawab gadis cantik berkulit putih itu dengan mengukir senyum manis nya.

"yaudah kita langsung mulai aja ya" ucap aldi tanpa basa basi.

"oh ya al, maaf ya aku udah ngerepotin kamu. Soal nya aku bingung harus minta bantuan sama siapa, lagian kamu kan pinter, baik lagi" kata elsa setelah mereka selesai belajar.

"santai aja kali, lagian kan kemaren kemaren lo sakit terus jadi ketinggalan pelajaran kayak gini juga karna abang gue. Gue juga minta maaf ya sa soal waktu itu, kak beni udah kasar sama lo" ucap aldi merasa bersalah.

"gapapa ko al, lagi pula itu kan bukan salah kak beni doang tapi temen temen nya juga".

"emang nya lo ada masalah apa sih sa, kok mereka ngincer lo terus"

"gak ada apa apa kok al" ujar elsa "ya udah kita pulang aja yuk keburu sore juga" lanjut nya lagi.

"sebenernya ada apa sih antara elsa sama kak beni juga temen temen nya" batin aldi bingung dengan sikap elsa yang seperti menyembunyikan suatu hal darinya.

Sebelum nya memang aldi dan elsa tidak terlalu dekat karena mereka tidak satu kelas, tapi karna beni kakak nya aldi sering mencari ulah dan mengincar elsa maka mau tak mau aldi harus menjaga gadis itu agar kakak nya tidak terkena masalah.

Aldi pun tidak tau ada masalah apa sebenar nya di antara mereka, karna baik beni ataupun elsa sama sama tidak mau memberi tau alasan nya.

.

.

.

.

.

Suara riuh dan ramai nya orang kesana kemari kian menghiasi rumah rindu, orang orang itu sedang menata backround juga hiasan hiasan bunga yang di tata menjadi sedemikian rupa. Bagus memang tapi rindu malah enggan mengedarkan pandangan nya, dia hanya berjalan lurus menuju kamar nya tanpa mau melihat lihat bagaimana indah nya konsep pesta yang akan di gelar papa nya besok di rumah nya ini.

Prenggggg

Entah sengaja atau tidak rindu memecahkan sebuah vas bunga yang berukuran cukup besar, dan hal itu membuat orang orang disana mengalihkan pandangan mereka ke arah sumber suara.

"ya ampun mbak gapapa kan" tanya seorang pelayan saat menghampiri rindu.

"saya gapapa, maaf ya mbak saya sengaja" balas rindu jutek yang membuat pelayan itu menatap rindu dengan sorot mata heran.

"ya ampun rindu kamu gapapa kan sayang? Gak ada yang luka kan?" tanya devi yang baru datang bersama papah nya.

Rindu hanya memandang malas kehadiran Devi "gapapa" jawabnya singkat.

"kamu kenapa baru pulang" kali ini papa nya yang bicara.

"mau aja"

"tadi kamu kemana dulu rindu" lanjut papa nya lagi.

"gak kemana kemana" balas rindu dengan raut wajah sedatar mungkin.

"rindu cape pah, rindu mau ke kamar dulu" ucapnya lalu melangkah gontai menaiki tangga.

"nanti kamu kesini lagi buat makan malam" kata papa nya sedikit berteriak, tapi rindu tidak merespon nya sama sekali.

Bruggg

Rindu menutup pintu kamarnya kasar, lalu menghempaskan tubuh nya ke atas kasur tanpa mengganti baju terlebih dahulu.

"mah rindu kangen sama mamah, rindu pengen ikut mamah" ucap rindu dalam hati, dia pun beralih posisi mendudukan tubuh nya lalu mengambil satu buah figura foto yang menunjukkan gambar diri nya bersama papah dan mamah nya yang terlihat bahagia disana.

"rindu butuh mamah sekarang mah, kenapa sih dulu mamah ninggalin rindu, kenapa Tuhan gak bawa rindu sekalian. Kenapa?" tetesan air mata pun mulai membasahi pipi gadis itu lalu berjatuhan ke atas figura yang sedang di tatap nya.

.

.

.

.

.

.

.

-----------to be continue----------

Jangan lupa tinggalin jejak ya
Dengan vote dan komen

Maafkan jikalau banyak typo yang bertebaran!!!

Salam sayang
dari
author

Follow juga instagram
@cicii_cr

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bersama RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang