"Kakak gak boleh sekamar sama Lara," ucap Lara menatap Raffael yang sedang memainkan ponselnya diatas ranjang.
Raffael menghentikan aktivitasnya saat mendengar ucapan Lara, ia menatap Lara dengan tatapan bingung.
"Lho kenapa?" tanya Raffael.
"Ya iyalah kak, kita kan masih sekolah takutnya ada apa-apa."
"Gak! Pokoknya loe sama gue sekamar!" perintah Raffael.
"Kak kita itu__"
"Apa? Belum makhrom? Kita kan udah nikah Lara," potong Raffael cepat.
"Tetep aja kak!" keukeuh Raffael.
"Yaudah kalo gak mau, gue laporin ke ibu sama bapak." ancam Raffael.
"Ihk kok sekarang mainnya ancem-anceman sih!" kesal Lara.
"Terserah gue."
"Yaudah iya Lara sekamar sama kakak." final Lara.
"Sekasur juga ya?" tanya Raffael menaik turunkan alisnya.
"Enggak! Udah sekamar, sekasur lagi,"
"Terus loe mau tidur dimana?" tanya Raffael.
"Disofa atau dibawah juga bisa."
"Yaudah gue la---"
"Iyaaaa aku tidur sama kakak." final Lara lagi membuat Raffael terkekeh merasa menang.
Dengan hati yang kesal Lara berjalan ke arah lemari dan segera membsereskan baju yang masih berada ditas.
"Kak ini tas kakak yang isinya baju kan?" tanya Lara membuat Raffael menoleh lagi.
"Iya." jawabnya dan kembali fokus pada ponselnya.
Lara kembali membereskan baju dan menatanya rapi. Jangan ragukan kerajinan seorang Lara.
Walaupun Lara menjadi istri muda ia tetap harus melayani Raffael sebagai seorang istri pada umumnya.
Awalnya orang tuanya juga orang tua Raffael ingin menyewa seorang pembantu, namun Lara menolaknya.
Lara rasa mengurus rumah dan menyiapkan kebutuhan Raffael tidaklah sulit. Lara merasa ia masih mampu untuk mengerjakan nya.
Setelah selesai merapikan dan menata baju, Lara mengambil handuk kecil dan masuk ke kamar mandi.
Sedangkan Raffael masih memaminkan ponselnya. Saat sedang memainkan ponselnya, tiba-tiba ada telpon masuk.
"Hallo," sapa Raffael.
'Hallo adik aku,'
Raffael mengerutkan keningnya. Tapi kemudian ia sadar jika itu adalah kakaknya, Adrian baraswa.
"Elo kak?"
'Ya terus siapa lagi?'
"Gue kira siapa. Loe kemana aja sih? Gak ada kabar dari kapan lama."
'Yaelah loe kaya gak tau aja, gue tuh sibuk banget tau kuliah disini belum lagi ngurusin perusahaan ayah.'
"Tega lu kaga dateng diacara gue,"
'Hahah sorry. Loe udah nikah ya? Ngeduluin gue lu!'
"Biarinlah, makanya cepet cari jodoh, jomblo aja dari dulu."
'Gue udah punya kok, tenang aja.'
"So' laku!"
'Lu kalo ngomong minta ditablok ya! Gini-gini gue laku, seolah kan gue tuh ganteng dan takjir!'
"Dasar belagu! Loe udah nelpon ayah sama bunda kak?"
'Udah, jauh sebelum gue nelpon loe. Udah dulu ya gue masih banya urusan.'
"Sok sibuk!"
'Lah? Emang sibuk gue mah. Jangan lupa save nomer gue yang baru. Dan selamat yaa buat adik gue. Nanti kapan-kapan gue mau liat istri loe. Cantik apa kaga?'
"Jangan nyepelein kemampuan gue dalam memilih cewek. Gak kaya loe, selera rendah."
"Hahahah, iya iya gue tau kok. Udah yaa nanti gue hubungi lagi."
'Oke. Makasih ucapannya."
'Ashiap!'
Sambungan telepon terputus bersamaan dengan keluarnya Lara dari dalam kamar mandi.
"Kakak ngobrol sama siapa?" tanya Lara sambil menyimpan handuknya.
"Sama kakak gue." jawab Raffael sembari menyimpan ponselnya dan berbaring.
"Kakak? Emang kakak punya kakak?" tanya Lara berbelit.
"Punyalah. Orang ayah sama bunda punya dua anak."
"Kok Lara baru tau ya? Soalnya Lara gak liat kakaknya kakak tuh."
"Iya dia gak ada pas acara, soalnya ada dijepang." jawab Raffael dan Lara hanya mengangguk-ngangguk.
Kemudian Lara menaiki ranjangnya dan berbaring disamping Raffael.
Lara membelakangi Raffael, padahal Raffael ingin menatap wajah Lara.
"Ra jangan malik kesana dong." pinta Raffael namun tak digubris oleh Lara.
"Ra, jangan pura-pura budeg deh." kesal Raffael.
Karena merasa tak didengar Raffael mengubah posisi nya menjadi duduk dan melihat Lara.
"Cepet banget deh tidurnya. Secape itu ya loe?" gumam Raffael saat melihat Lara sudah menutup matanya.
Kemudian Raffael menarik selimut untuk menutupi tubuh Lara dan dirinya.
Dan yang Raffael lakukan adalah memeluk Lara dari belakang. Satu kasur dalam satu selimut, haha.
"Tenang Ra, gue gak akan hilaf." ucap Raffael tepat dikuping Lara.
Detik berikutnya, Raffael ikut memejamkan mata menyusul Lara yang sudah berada dialam mimpi.
•••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
LARA
Teen FictionIni kisah Lara. Seorang gadis cantik yang periang. Gadis yang memiliki banyak rintangan dan cobaan dalam hidup. Dia Lara, gadis yang berubah setelah bertemu dengan lelaki berparas tampan dari Jerman. Raffael Putra Geotama. Dengan berjuta kisah cint...