Sembilan END

348 30 3
                                    


"Woojinn....Hyung pulang ?"

Daniel perlahan mencari di setiap ruangan tetapi tak menemukan Woojin, "Kemana dia..Apa jangan-jangan..?" dia pun berlari melihat apakah pakaian Woojin masih ada.

Dia pun bernafas lega ternyata Woojin tidak pergi "Tapi kemana dia...?" ini membuat Daniel lesu dan khawatir.

Selang beberapa lama pintu aparteman terbuka, Woojin yang membawa banyak belanjaan itu langsung di peluk oleh Daniel.

"Hyung... ada apa..?" tentu saja itu membuat Woojin terkejut.

"Kenapa pergi tidak memberitahu ku.? Kemana saja kau tadi..??"

Woojin malah tertawa lirih mendengarnya "Kau khawatir pada ku..? heheh kau terlihat seperti anak kecil Hyung.."

"Jangan tertawa seperti itu, aku khawatir..." jawab Daniel dengan wajah sebal, orang yang dia khawatirkan malah tenang-tenang saja.

Lalu Woojin masuk saja dan meletakkan semua belanjaannya, "Penting aku kembali dalam ke adaan utuh kan, jadi Hyung tak perlu khawatir"

"Aku hanya tidak ingin kau pergi saja Woojin,, aku bermimpi buruk akhir-akhir ini"

Daniel menghampiri Woojin dan langsung memluknya dari belakang, terlihat begitu mesra kedua orang ini siapa pun yang melihatnya pasti akan iri.

Woojin membalikkan tubuhnya agar berhadapan langsung dengan Daniel, "Hyung aku apunya berita untuk kita berdua, jadi mana yang ingin kau dengar yang baik atau buruknya?"

"Hemm.. baiknya ceritakan pada ku, ada apa?" sahut Daniel dengan memainkan surai milik Woojin.

"Aku pergi ke tempat ku bekerja, lalu aku meminta pada atasan ku untuk membatalkan semua tugasku yang berkaitan dengan mu Hyung, dan dia setuju jadi aku sudah lepas dalam misi ini" jelas Woojin.

"Lalu untuk buruknya,.. kau dan keluargamu harus berhati-hati karena ada seseorang yang ingin balas dendam, orang itu lah yang meminta untuk membunuhmu Hyung" Woojin memeluk Daniel dengan sangat erat.

Dari tadi Daniel masih terdiam, entah dia bingung atau tak tau apa yang harus dia sampaikan.












....

Setelah apa yang dikatakan oleh Woojin, Daniel pun langsung pergi menemui ke dua orang tuanya.

Rumah yang besar dan mewah itu mempunta pagar besi yang terdapat penjagaan yang ketat, tentu saja Daniel santai untuk bisa masuk dengan membawa mobilnya.

"Tuan Kang,.. tuan muda datang dan menunggu di luar" ucap seorang pelayan di rumah itu.

"Apa dia pulang.? Sudah lama dia tidak datang kemari" ayah Daniel terkejut karena Daniel yang datang secara tiba-tiba.

Daniel bisa melihat ayahnya yang menuruni tangga yang panjang itu dengan pakaian yang mewah, "Putra ku, ada apa kau datang kemari?,.apa kau merindukan masakan ibu mu?"

"Apa ibu bisa masak.? Sepertinya lebih enak masakan Woojin.." untung saja ibu Daniel tidak ada di sana, jika ada mungkin Daniel sudah kena tampar oleh sandal.

Kill or Get Killed-NielChamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang