Rindu yang paling indah adalah sedikitnya harapan untuk bertemu. kamu tak berharap banyak pada waktu, kamu tak meminta banyak pada keadaan, sebab kamu mengerti sejatinya dirimu hanya sebatas pengagum rahasia
🌸Mahkota Kelabu🌸
______________________________Hari tetap berganti hari seperti biasanya, dan Sasya masih menyandang gelarnya sebagai pengagum rahasia. Entahlah, namun baginya menyimpan perasaan adalah tanggung jawab yang paling seru. Menantang!
Mereka mulai berbincang-bincang perihal penampilan mereka sebagai perwakilan kelas 12, dan Ghaffar memilih untuk menyanyikan lagu "Iwan fals-kemesraan", Sasya cukup terkesan karena ia menyukai setiap bait dari lirik lagu itu. Mereka belum memulai latihan, karena mereka akan segera berperang dengan Ujian Nasional, sehingga bisa di katakan mereka jarang untuk mengobrol hal biasa.
Rasanya sasya tidak sabar menanti persembahan yang akan mereka wakili.• Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tibalah masa mereka untuk menghadapi Ujian Nasional, sekaligus langkah awal menuju dunia sesungguhnya. Apalagi kalau bukan tanah rantau, disaat mereka terpaksa meninggalkan orang-orang tercinta demi sebuah gelar untuk meraih cita-cita.
🌸🌸🌸
Usai ujian"Sya gimana?"tanya Ghaffar memulai percakapan
"Gimana apanya?"tanya Sasya balik
"Lagumu apa kabar? Udah hafal?" Tanya Ghaffar
"Tenang, itu lagu pengantar tidur gue" jawab Sasya sambil tersenyum
"Anak pinter" Ghaffar hendak menepuk pucuk kepala Sasya, namun Sasya mengelak sambil tersenyum canggung
Nampaknya lelaki berhati es ini benar-benar sudah mencair. Mereka terhanyut suasana saat latihan, seolah lagu itu menceritakan kisah mereka.
"Ko senyum?" Tanya Ghaffar
"Ga boleh?" Sasya bingung
"Jangan sya" jawab ghaffar dengan wajah seriusnya
"Lah kenapa?" Tanya Sasya
"Ntar dikerumunin semut" jawab ghaffar sambil tersenyum
"Caelahh anak, udah bisa gombal" tawa sasya
"Hahahha.. nih minum?" Ghaffar menyodorkan minum
"Ga ah, liat lo aja udah seger" tawa sasya
"Yaudah ngga usah minum" jawab Ghaffar dengan terbahak
Mungkin saat ini Sasya ingin menghentikan waktu, atau memohon agar waktu sedikit bersahabat dengannya
🌸🌸🌸
Di rumahTringg.. (Hp sasya berbunyi)
Ghaffar
"Sya, udah sampe?""Barusan ni kenapa?"
"Mastiin doang, takut ilang"
"Yakali lupa sama rumah sendiri"
"Yaudah😂"
"Ngga biasanya anak ini ga jelas" batin sasya. Namun entah ada candu apa yang menghinggapi sasya, rasanya senyum itu selalu ingin melekat di bibir manisnya. Sekarang kepalanya penuh akan ingatan tentang Ghaffar.
🌸🌸🌸
2 minggu kemudianHari ini adalah hari yang mereka tunggu, sekaligus hari terakhir mereka berkumpul bersama. Gedung ini akan menjadi saksi perpisahan mereka.
"Ini dia penampilan yang di tunggu-tunggu, langsung saja kita panggil Ghaffar dan Sasya" MC memanggil mereka untuk menaiki panggung.
Riuh teman-teman saling bersahutan, mereka sudah dijuluki pasangan fenomenal.
Ghaffar sudah lebih dulu naik ke atas panggung, sedangkan Sasya belum kelihatan sama sekali hari ini."Ada yang ngeliat Sasya?" Tanya ghaffar pada salah satu temannya
"Ngga bro, coba panggil dari atas panggung" jawab salah satu temannya
"Cie pada nungguin" canda Ghaffar di atas panggung, yang membuat para kaum hawa menjerit abnormal.
Bagaimana tidak, penampilan ghaffar sangat wah, rambutnya sangat cocok dengan wajah tampannya, kemeja warna maroon yang sangat menyatu dengan kulit putihnya, di tambah lipatan di lengan baju, di ikuti jam pada lengan kirinya yang menambah kesan sempurna dari sosok Ghaffar.Tak lama kemudian sasya naik ke atas panggung, Gaunnya sangat cantik, selaras dengan kulit putihnya di tambah polesan make up tipis dengan menggunakan khimar syar'i. Dia berubah, penampilannya sangat anggun, setiap mata terkagum-kagum dengan paras bidadari dunia ini. Bagaimana kabar hati Ghaffar? Ia kehilangan kata-katanya, ia terperangah, terpesona pada penampilan Sasya yang berhasil mencuri hatinya. Ia mulai bertanya pada dirinya apakah dia jatuh cinta untuk kesekian kalinya pada wanita ini.
"MasyaAllah sempurna" batin Ghaffar kagum
Musik mulai mengalun merdu di tambah suara mereka yang menambah kesempurnaan pada lagu itu.
Ada hati
Membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa
Tercurah saat ituMata ghaffar tampaknya memiliki magnet untuk selalu memandang sasya, seolah ia tidak bisa mengalihkan pandangan kelain arah. Namun sasya terlalu peka, mata mereka bertemu
Kemesraan ini
Janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini
Inginku kenang selalu"Sempurna, dia sempurna. Namun aku tidak bisa" batin ghaffar berseru di tengah kekaguman.
Mungkin setiap mata akan terkagum melihat pesona dua orang di atas panggung ini
"Terima kasih untuk teman-teman yang sudah mau berjuang selama 3 tahun ini, saya berharap kita semua dapat kembali berkumpul dengan gelar yang berbeda-beda nanti" sambutan akhir ghaffar mengakhiri acara mereka
"Aamiinn" sorak seluruh orang yang berada di dalam gedung
🌸Terima kasih untuk waktunya🌸
______________________________

KAMU SEDANG MEMBACA
Mahkota Kelabu
Teen FictionKata orang, ketika kamu jatuh cinta diumur 16 tahun itu akan berdampak pada hidupmu. Nampaknya tidak bagi gadis polos yang satu ini, karena dia hanya salah satu sosok pejuang dunia imajinasi. Ketika dia berusaha menjadi sosok Fatimah yang diam-diam...