01 - Perjalanan

145 16 17
                                    

Azril & Azizah

Percayalah disaat kau bersedih, pasti akan ada kebahagiaan yang sedang menantimu. Bersabarlah menikmati sebuah ujian, pada dasarnya manusia diciptakan untuk bersabar dan selalu berdoa:)

-oOo-

Dipagi hari yang cerah dihisasi dengan suara burung-burung bersiul merdu.

Sang mentari tetap setia memancarkan cahayanya tepat diwajah manis seorang badboy, membuat sang empunya tak nyaman dan kembali menutupi wajahnya dengan selimut.

Azril sudah nyaman dengan tidurnya dan sepertinya tidak ingin diganggu, namun semuanya hangus ketika jam alarm diatas nakas samping kirinya berbunyi begitu nyaring.

Kenyamanan azril sangat terganggu, siapa orang yang niat memasang jam alarm tersebut. Pasalnya ia tidak pernah memasang jam alarm, karena menurut azril itu sangatlah mengganggu ketenangannya.

Azril mengerti siapa lagi kalau bukan ibu atau ayahnya, ia segera mematikan alarm tersebut dengan asal. Kini dia sudah tidak selera untuk tidur lagi, azril beranjak dari tempat tidur king sizenya menuju jendela kamar yang masih tertutup kerai.

Azril membukakan kerai satu persatu, sinar matahari langsung menyorot padanya. Pemandangan yang indah dipagi hari ketika dilihat dari lantai dua, perasaan azril masih kurang percaya diri. Ia pasti akan merindukan motor kesayangannya, kucing piaraannya, ps 4nya, kamar juga tempat tidurnya, teman-temannya disekolah, para pacarnya, para mantannya, dan kedua orang tuanya. Pasti akan azril rindukan semuanya, tak sadar air matanya menetes lalu menyusutnya kembali.

"gue gak lemah, gue pasti bisa hadapin semua ini"ujarnya penuh dengan keyakinan

Azril harus bisa melewati sebuah rintangan tersebut, bagaimanapun itu juga demi membahagiakan orang tuanya. Karena dirinya selalu membuat onar dan berantakan, tidak pernah sekali saja melihat orang tuanya tersenyum. Tak sadar perutnya terasa lapar meminta untuk segera diisi makanan, ia berbalik badan lalu beranjak dari kamarnya menuju dapur. 

Azril mengendus aroma makanan yang sangat khas dari baunya, sembari turun dari tangga azril masih terus megendus-endus aroma sedap tersebut. Yap aroma tersebut itu berasal dari dapur, ibunya tengah membuatkan  azril masakan yang spesial. Yaitu sop iga dan opor ayam, makanan yang sangat difavoritkannya. Dengan semangat ia menghampri ibunya, lalu duduk dikursi meja makan sebelah kanan dan ibunya duduk disebelah kri.

Azril menatap ibunya heran kenapa ia tidak langsung memakan hidangannya, tak lama datanglah ketua dari keluarga tersebut. Ya siapa lagi kalau bukan Malik iskandar, pemimpin dari pengusaha yang teramat kaya dan sukses.

Azril mengerti ibunya tengah menunggu ayahnya, dan selepas ayahnya duduk dipertengahan meja akhirnya ia bisa menyantap hidangan dengan sangat nikmat dan lezat. Hmm ibunya memang sangat setia menunggu suaminya datang.

Beberapa menit berlalu, azril pun selesai menghabiskan sarapannya dengan kenyang. Makasakan ibunya sangat lezat sekali, satu lagi ia pasti akan merindukan masakan ibunya. Oh azril benar-benar menjadi kurang percaya diri lagi, dia bengong tapi tidak memikirkan sesuatu.

"azril"panggil malik

Azril menoleh dan tersadar dari lamunannya, dia tahu pasti ayahnya melihat dirinya sedang melamun tidak jelas.

Azril & Azizah✔[SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang