Fharadisha || 05

9 0 0
                                    

H A P P Y R E A D I N G

🌻🌻🌻


Setelah bel istirahat berbunyi Disha dan kedua temannya langsung bergegas menuju kantin karena perut mereka sudah keroncongan sedari tadi.

"Woy cepetan ih jalannya." Omel Shania yang berjalan di depan sambil menarik tangan Shiera dan Disha menembus kerumunan siswa di koridor.

"Sabar elah marah-marah mulu cepet tua baru tau rasa." Protes Shiera yang tidak di tanggapi Shania. Justru Shania malah menarik mereka lebih cepat.

Badan mereka berhimpitan dengan para siswa yang lainnya. "Woh awas princess mau lewat." Pekik Shania membelah kerumunan.

Setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai dan bisa menduduki badan mereka di kursi kantin. "Huh gila ini sekolah apa pasar dah, rame bener." Gerutu Shania sambil mengipasi mukanya sama halnya dengan Disha dan juga Shiera.

"Lo juga udah tau lagi rame masih aja narik-narik gue sama Disha."

"Biar cepet sampe, hehe." Cengir Shania.

"Jalan dari kelas kesini aja sampe keringetan gila." Eluh Shiera sambil terus mengipasi wajahnya dengan telapak tangannya. Banyaknya siswa yang memadati kantin membuat suasana kantin semakin panas.

"Mang Ujang." Teriak Disha dari meja nya.

Mang Ujang menengok dan Disha mengacungkan ketiga jarinya. "Siap neng." Jawab mang Ujang tak kalah keras.

Mang Ujang datang dengan nampan berisi tiga mangkok mie ayam dan 3 gelas es teh. "Sok atuh mangga di makan neng."

"Nuhun mang." Ujar Shiera

"Sami-sami neng geulis." Jawab mang Ujang kemudian berlalu pergi.

"Ada yang kurang nih." Monolog Disha.

Shania mendongak "Apaan Sha?"

"Sambel."

"Dasar ratu sambel." Cibir Shania.

"Tuh di sono." Tunjuk Shiera dengan dagunya.

Mata Disha mengikuti arah yang di tunjuk Shiera. Dan dia melihat sambel itu berada di meja Reynan dan teman-temannya yang sedang berkumpul. "Oke, gue kesana dulu." Disha beranjak menghampiri geng abal-abal abangnya itu.

"Bang minta sambel." Disha mengulurkan tangannya pada Reynan.

"Eh Disha." Sapa Adit yang di jawab lirikan dan alis yang mengangkat.

Reynan yang sedang makan mendongak pada Disha "Paan dek?" Tanya Reynan. "Sambel." Jawab Disha.

Reynan mengambil botol sambel itu dan malah menjauhkannya dari Disha. "Cium dulu." Reynan menyeringai mengejek.

Adit, Deva, David, Leon dan Daniel terkejut saling bertatapan.

"Ogah."

"Disha."

"Gak mau bang ih."

"Ya udah." Reynan kembali memakan kwetiawnya.

"Bang minta sambel ih." Disha mulai kesal.

"Cium dulu."

"Dasar mesum. Ogah gue."

"Oo gak mau ya." Reynan berdiri kemudian mendekap Disha dalam satu tangannya membuat teman-temannya semakin mengaga terkejut. "Hahaha." Tawa Reynan setelah berhasil mendekap adiknya.

"Rey apa-apaan sih lo." Ujar Daniel yang tak di gubris Reynan. Justru Reynan semakin mengeratkan tangannya pada leher Disha.

Disha meronta dalam dekapan Reynan. Dan dalam dekapan Reynan, Disha bisa melihat Shiera dan Shania yang tertawa lepas. "Bang lepas, ketek lo bau kaya kang cilok ih." Alibi Disha. Mana mungkin Reynan itu bau, orang kalo pake parfum aja sebotol sehari.

FharadishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang