Routine

1.5K 42 16
                                    

"Bwunny~"

Suara lembut di pagi hari mengantar telisik mentari yang menembus dari celah tirai biru navy yang tak tertutup rapat. Sesosok anak adam tinggi yang masih bergelung nyaman dengan selimut barunya, memunggungi sosok lain yang lebih mungil.

Chu~

Kecupan kecupan kecil dipunggung si bongsor membangunkannya perlahan. Diam-diam  senyum kecil terlukis di bibir sang pemilik kamar, Yoon Hyunsuk. Hafal betul bibir mungil milik siapa yang selalu mengecupinya lembut setiap pagi tanpa absen.

 "Wakey wakey Hyunsukkiee"

Itu dia.

Rengekan manja Bae Jinyoung saat Hyunsuk tak kunjung bangun. Membayangkan bibir cherry itu mengerucut sebal dengan kening berkerut dan mata mendelik. Seperti anak kucing.

"Hm? Pagi hyung- Hoaaahm~"

Sedikit menipu Bae Jinyoung dengan mata menyipit, Hyunsuk terus menguap setelah berbalik dan memeluk pinggang mungil kekasihnya posesif, menyesap rakus wangi lotion bayi yang bercampur bau asli Bae Jinyoung. Pembohong ulung. Padahal dirinya sudah bangun sejak satu jam yang lalu. Menunggu pintu kamarnya terbuka dan Bae Jinyoung datang memulai rutinitas paginya untuk Yoon Hyunsuk.

"Hyunsukkie banguun-! Seunghun hyung sudah membuatkan sarapan dan Baebae lapaar."

"Hmm? Kenapa Baebae tidak makan duluan saja kalau begitu?" Ujarnya sembari menguselkan hidung pada perut rata si cantik. Padahal ia sudah tahu Jinyoung tak mau makan tanpa dirinya.

"Umm. . . Baebae disuruh bangunkan Hyunsuk sama Seunghun hyung~", alasan Jinyoung. Pipinya merona karena berbohong. Menahan malu.

Hyunsuk terkekeh. Menjauhkan wajahnya dari perut Jinyoung, mendongak  setelahnya. Wajah kekasihnya yang memerah setelah berbohong bahkan sampai ke telinga. Dan masih terus mengelak seperti anak kecil ketahuan berbuat salah.

Bae Jinyoungnya yang manis.

"Hyunsuk bangun-! Nanti Seunghun hyung marah-!"

"Apa Baebae kelupaan sesuatu?" Memilih menghiraukan perintah yang lebih tua. Menunjuk bibirnya sebagai kode. Morning kiss.

Rona di pipi Jinyoung yang tadinya sudah memudar, kembali terhias. "Ung~ Setelah ini Hyunsuk mau bangun-?"

Anggukan kecil dari si tampan sebagai jawaban dan bibir mungil Bae Jinyoung mendarat di bibir tebal Hyunsuk.

Chup-!

Rasa manis itu tak langsung hilang. Membekas di bibir Hyunsuk, meninggalkan rasa candu yang menggila. Menginginkan lebih.

Manis dari gumpalan kulit lembut itu tak terjabarkan. Lebih manis dari gula namun tak membuat bosan. Malah seperti mengajak yang sudah merasakannya meminta lebih. Menyesap terus, melumat dan gigit bila perlu.

"Kurang baby."Hyunsuk yang tak pernah puas.

Jinyoung menggeleng kuat. Kalau begini caranya mereka akan benar-benar dimarahi Seunghun Hyung. "Bangun Hyunsuk-! Atau aku marah-?!"

Hyunsuk balas menatap kekasihnya sengit, tak mau kalah. "Kalau begitu beri aku sesuatu yang lain."

Hyunsuk menyatukan jari telunjuk dan ibu jarinya. Membuat Jinyoung mendesah pasrah. Ia tak pernah bisa menang melawan maknae menyebalkannya itu.

Satu persatu jari lentik Jinyoung membuka kancing piama tidurnya sendiri. Hyunsuk menyeringai, senyuman yang hanya diberikannya pada Bae Jinyoung. Bangun dari posisi tidurannya di paha Jinyoung. Wajahnya mendekati dada Jinyoung, menatap intens pada kedua tonjolan pink disana.

enigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang