SIBLING (End)

05.SEPI

Kesalahan adalah guru terbaik, jika kita benar² menyesalinya. Hari ini rumah sangat sepi, tidak ada cici atau pun bunda, mereka lagi di Singapura untuk imunisasi cece thania. Aku duduk di sebuah sofa di depan TV, tanganku sibuk memainkan mobil mobilan dengan bosan, coba kalau ada cici di rumah pasti  tidak sesepi ini.
"Kakak kenapa??" Tiba² ayah mengagetkan ku dan langsung duduk di sebelahku,tak lupa sambil merangkulku tentunya.
"Sepii... Ayah" rengekku,, sambil mencium pipi ayah.
"Coba ada cici dan cece pasti rame" tambahku lagi..
"Kangen ya..." Ledek ayah sambil tersenyum dan menjimpit hidungku.
"Ya udah, kita VC bunda ya"
"Boleh ayah,," ucap ku girang.
Tak beberapa lama Kami pun terhubung ke bunda.
"Bundaaa,,,," ucapku dengan girang,,
"Iya sayang, sinyo lagi apa?"
"Lagi nungguin telfon dari bunda"
"Bunda kapan pulang?" Tanyaku lagi.
"Ih,, so sweet,,  bunda pulang besok pagi sayang"
"Sinyo mau oleh² apa?"
"Terserah bunda aja?, Yang penting bunda pulang. Kakak kangen banget, sama bunda cici dan cece" cerososku pada bundaku.
Bunda hanya ternyum, bunda tau betul dengan sifatku, yang sangat manja, tapi dia tak mempermasalahkan itu.
Ayah dan bunda bagiku adalah dua malaikat tanpa sayap. Yang di kirim kan tuhan dari syurga untuk ku. Aku sangat bersyukur memiliki mereka. Terlebih lagi keluarga besar ayah dan bunda yang  sangat sayang padaku.
"Inyo mau makan apa sayang" tanya  ayah,malam ini ayah yang menggantikan tugas bunda Di dapur. Ayah pun memasak nasi goreng ala ayah, bagiku bukan seberapa enak masakan nya, tapi dari tangan siapa yang memasak dan membuat. Kami pun makan malam hanya berdua saja.
Malam ini, ayah tidur denganku karna bunda cici dan cece pulangnya masih besok, waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, menandakan waktunya untuk tidur karna besok pagi harus bangun pagi² untuk sekolah.