12.Cukup

388 25 0
                                    

Kebahagiaan ku saat ini aku rasa sudah melebihi porsinya. Kata orang sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, maka aku katakan, kebahagiaan ku saat ini sudah berlebihan.
Apakah ini tidak baik?? Entahlah...

Acara ulang tahun telah usai, pagi ini aku akan ikut ayah bunda, katanya ayah akan ada meeting dengan client sementara bunda ingin olah raga berkuda. Aku suka sekali berkuda, bagiku orang yang naik kuda itu kelihatan gagah. Aku pernah bilang sama ayah bunda, kalau aku ingin minta di belikan kuda, biar sama seperti bunda dan cici thalia.

"Onyo mau berkuda??" Tanya bunda padaku.
"Mau bunda,, " jawabku cepat. Aku pernah sekali naik kuda punya bunda, namanya opsu, tapi kali ini yang di naiki bukan kuda bunda,tapi kuda orang.
Aku pun menaiki kuda dengan asyiknya nya.
"Udah nyo,," tanya bunda
"Belum bunda," jawabku
"Tapi kudanya capek sayang" kata bunda.

Aku dan bunda duduk di bangku sambil cerita² kecil.
"Onyo mau kuda?" Tanya bunda, kepadaku yang duduk berhadapan dengan bunda.
"Mau bunda," jawabku dengan cepat.
"Tapi kalau onyo mau kuda, onyo harus benar² sayang sama kudanya"
"Iya bunda"
"Bunda kasih tau ya, yang pertama harga kuda itu nggak murah Lo nyo,, yang kedua, onyo harus benar² sayang sama kudanya. Harus di rawat." jelas bunda panjang kali lebar. Aku hanya mengiyakan apa yg di ucapkan bunda.

"Kalau mau sesuatu itu, harus sungguh²,, coba bunda mau dengar onyo berdoa gimana?" Pinta bunda padaku.
Aku memejamkan mataku, menangkupkan kedua tanganku.

"Ya tuhan, aku mau punya kuda. Biar aku bisa naik kuda, bersama ayah bunda dan cici" ucapku dalam permohonan.

"Surprise..." Tiba tiba  ayah berdiri di belakangku dengan membawa kuda yang sangat gagah.
"Untuk onyooo.." tambah ayah lagi sambil tersenyum.
Aku tak bisa berkata apa² aku masih tidak percaya, ini bagaikan mimpi untuk ku.
"Beneran ini untuk onyo ayah" bahkan kata² itu berulang kali ku ucapkan.
"Bunda,," aku melihat ke arah bunda. Se olah tak percaya, aku mencari kepastian dari bunda.
"Iya ini untuk onyo, namanya Landperle" jelas ayah.
"Ini hadiah ulang tahun dari ayah" tambahnya lagi.
"Oh my god,, thanks you ayah bunda" ucapku, sambil memeluk ayah dan bunda bergantian. Entah harus dengan apa aku membalas cinta kasih ayah dan bunda. Yang pasti mereka sangat berharga bagiku, bahkan melebihi nyawaku sendiri.
Bunda berpamitan, katanya bunda ada urusan jadi bunda pergi lebih dulu. Sementara aku dan ayah sibuk bermain dengan LANDPERLE, kata ayah ini kuda dari jerman. LANDPERLE adalah kuda jumping,yang memiliki pasport dan memiliki akta kelahiran resmi.

"Udahan yok nyo,, "pinta ayah padaku,
"Oke ayah, "jawabku singkat.
"Dada my princess, my baby" ucapku pada landperle, dan tak lupa pula sambil mengusap kepalanya.
Kami berjalan menuju ke mobil ayah, tak henti ²nya aku mengucapkan terimakasih pada ayahku, bagiku ini lebih dari cukup. Di perjalanan tak henti² nya aku memeluk ayah, namun tiba² ada suara mobil tlakson² di belakang kami, tepatnya di belakangku. Mungkin kami mengganggu jalan, jadi aku menoleh kebelakang dan di sana sebuah mobil berwarna putih, dengan pita merah besar di depannya berhenti di belakangku.

"Siapa ayah??" Tanyaku, ayah hanya mengangkat bahunya menandakan tidak tahu.
Tapi tiba² yang keluar dari dalam mobil tersebut adalah bunda yang sedang tersenyum.

"Oh my god,, ini untuk onyo ayah"tanyaku
"Nggak tau" jawab ayah sambil tersenyum
"Bunda ini untuk onyo bund??" Tanyaku sekali lagi.
"Yang ulang tahun siapa??"tanya bunda.
"Onyo." Jawabku
"Ya berarti untuk onyo" jawab bunda sambil tersenyum.
"Beneran bund,, " jawabku se olah tak percaya
"Iya, kalau tadi kuda dari ayah, mobil ini dari bunda" jelas bunda.
"Oh my God, koko masih nggak percaya" ucapku sambil memeluk ayah, tampa terasa air mataku jatuh.

Sebelumnya tak pernah terpikir akan dapat hadiah sebesar ini, bagiku bersama ayah bunda dan ke dua adikku itu sudah lebih dari cukup. Aku tidak mau membandingkan dengan kehidupan ku sebelumnya, tapi inilah kenyataan nya. Aku disini di perlakukan melebihi anak kandung.

"terimakasih ayah bunda,," ucapku sambil memeluk ayah bunda ku bergantian.
"Karna onyo masih 15 tahun, jadi yang bawa mobil haruss" tanya bunda
"Om Michael" jawabku cepat.

"Oh my god,,  thanks you ayah bunda" kata² itu tak hentinya aku lontarkan, ayah menenangkan ku, dengan terus memeluk ku, karna badan ku masih terus gemeteran.

"Dulu ayah, kalo onyo ulang tahun hadiahnya cuma uang dua ribu doang, ini hadiahnya besar² banget" ucapku dengan terus memeluk ayah bunda.

"Onyo harus bersyukur dg semua ini, onyo nggak boleh benci dg masa lalu onyo" jawab ayah.

ayah tau betul bagaimana perasaan ku saat ini, itulah yg aku katakan, aku rasa mereka orang tua kandungku, karna cinta kasih mereka melebihi tingginya langit, sayangnya mereka melebihi dalamnya lautan. Terimakasih tuhan,, telah kau berikan orang tua sebaik ayah dan bunda.

SIBLING (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang