Part 1 | a New Friend

102 6 0
                                    

Taehyun Point of View

Tahun-tahun melelahkan yang penuh pelarian, pertanyaan dan perdebatan antara aku dan Mino, akhirnya berlalu dan menemukan jalan keluar. Ya, kami berdua memutuskan untuk lebih serius dengan hubungan ini.

Menikah? Aku belum berpikir sampai kesitu. Bagiku, Mino bisa mengakui hubungan ini sudah cukup membuatku tenang. Setidaknya kehidupan di depan, bisa dijalani bersama. Lagipula apa yang diharapkan? Negara tempatku tinggal-pun tidak akan mengakui jika memang kami menikah. Terlalu jauh bicara tentang Negara, tapi memang begitu kenyataanya.

Ah, satu hal lagi. Setelah hubungan kami semakin intens dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, aku melihat sikap Mino semakin protektif padaku. Terkadang hal itu berlebihan sehingga membuat kami bertengkar.

Misalnya, saat di sebuah Bar yang baru buka kemarin malam. Mino terus memandangiku sengit, ia mengerutkan alisnya hanya karena aku bicara akrab dengan salah satu musisi yang kebetulan perform di Bar tersebut, orang itu-pun adalah senior-ku saat SMA. Mino bilang, ia tidak suka melihatku bicara akrab dengan orang yang tidak ia kenal. Terlebih jika orang tersebut adalah pria.

Dammit! Dulu Mino tidak sebegininya. Aku sendiri tidak tahu, hal apa yang akan terjadi jika sikap over-protective nya datang lagi.

***

Author Point of View

Situasi backstage di festival musik malam ini sangat sibuk. Para crew memastikan acara berjalan sesuai rundown. Sementara diatas panggung, siluet gesture tubuh dan suara seksi Nam Taehyun membuat semua yang mendengar dan melihatnya mencapai klimaks, atau biasanya disebut eargasm; eyegasm. Bahkan Mino yang sering menghabiskan waktu bersamanya-pun tetap dibuat terpesona oleh Taehyun.

Taehyun dan member South Club lainnya turun dari stage. Nafasnya terengah-engah namun tetap tersenyum sambil menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jemarinya. Mino melemparkan senyumnya pada Taehyun kemudian memberinya air mineral.

"Thank's." Taehyun tersenyum. Sambil melanjutkan langkahnya untuk kembali ke ruangan. Kemudian Mino-pun mengikutinya dari belakang.

Belum sempat masuk kedalam ruangan, langkah Mino terhenti saat melihat Taehyun mendapat pelukan mengagetkan dari seorang pria berambut hitam; berwajah sengal dengan tattoo floral pada leher yang muncul dari balik oversize t-shirt hitamnya. Samuel Seo, dia adalah teman Taehyun yang juga seorang musisi.

"That was so intens, Taehyun-ah!"

"Hei Sam, we're hectic up there. but that was fun!"

"Ah, kau tau? Dari tadi ada yang tidak berhenti tersenyum melihatmu perform diatas stage." Samuel melirik seseorang dibelakangnya. "Dia orangnya."

Pria dengan jaket kulit; kaos hitam; denim; dan berkepala plontos itu-pun melangkah kemudian mengulurkan tangannya. "Noma Han" Ucapnya tersenyum.

"Nam Taehyun."

"Act stage-mu keren." Han menatap Taehyun kemudian menjelajah tubuh Taehyun dengan mata tajamnya. "You have a lot of tattoo, cool. I'm a tattoo artist anyway. Maybe, you can let me draw something on your body." Tambah Han.

"Kukira kau model. Kau lebih terlihat seperti model dibandingkan tattoo artist." Mino-pun kemudian ikut masuk membalas Han.

Han menoleh; menatap Mino sambil menyunggingkan senyumnya tipis. "Aku bisa jadi keduanya."

"Ah, kenalkan ini..."

"Song Mino." Kali ini ia memandang Han sedikit lebih sengit dari sebelumnya. "Taehyun-ah, bukankah harusnya kita bersiap pergi untuk rencana lain?" Mino melontarkan pertanyaan pada Taehyun namun pandangannya belum lepas dari Han.

Alter EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang