Part 11 | Tantrum

53 5 3
                                    

.

.

.

Pukul 07.30 di Itaewon pagi itu, tepatnya di Mmm Records. Sebuah record shop yang menjual vinyl dan memiliki rooftop untuk bersantai menikmati lagu, minum-minum dan makan banhmi sandwich.

Sam akan ber-pose diantara box-box berisi vinyl dari band lawas. Mino memutuskan untuk tidak membawa asisten karena photoshoot hari ini sangat simple. Ia hanya menggunakan kamera, lensa 50mm dan external flashlight beserta stand-nya.

Dirinya mulai memotret indoor di lantai satu. Ia menyimpan external flashlight sekitar tiga meter dari Sam dan akan ditembakan langsung supaya bagian shadow-nya terlihat kuat. Taehyun yang merokok di area itu-pun ia biarkan, agar ada asap natural. Membuat kesan effortless namun teknis-nya tidak sembarangan.

Taehyun duduk pada kursi kayu bulat tanpa sandaran yang ia geser beberapa langkah dibelakang Mino, untuk melihat pemotretan Sam.

Seseorang yang merekam situasi dibalik pemotretan, Han. Orang itu sekarang tiba-tiba berdiri disebelah Taehyun. Tidak bicara apapun, ia hanya merekam sekitar sambil sesekali melihat hasil rekaman pada kamera yang ia gunakan. Taehyun tidak peduli dengan orang yang berdiri disebelahnya itu, ia tidak semudah itu terintimidasi oleh kehadiran Han.

---

Hari menuju siang,  photoshoot-pun selesai. Kini Mmm Records memulai jam buka-nya. Karena cuaca siang ini tidak terik, mereka memutuskan beristirahat sejenak duduk-duduk di bagian rooftop. Sam memesan beberapa botol beer Scotland untuk menemani makan siang mereka dengan banhmi sandwich klasik berisi irisan dada ayam juicy, bawang putih, sayuran, cabai jalapeno dan perasan limau.

Han menelan makanannya kemudian meneguk beer miliknya, matanya melirik Taehyun yang sedang mengusap ujung bibirnya dari remah roti, bibirnya yang pernah ia sentuh membuatnya ingin kembali menyentuhnya. Han menyeringai mengingatnya.

Seringai-nya tertangkap oleh Mino yang baru menyelesaikan gigitan terakhirnya. Ia menghela nafas kemudian menghujamkan pandangannya pada Han. Mendengar helaan Mino, Han-pun menoleh tanpa memudarkan seringainya.

"Sexy." Ucap Han tanpa suara. Yang terlihat hanya gerak bibirnya.

Kata yang ia lontarkan 'sexy' ditunjukan untuk Taehyun, namun ia sengaja mengucapkan itu tepat kearah Mino agar ia menangkap apa yang ada dipikirannya.

"Apa yang ada di otakmu?" Lugas Mino. Membuat Taehyun menoleh padanya kemudian menoleh juga pada Han dihadapannya.

"Sexy. Aku bilang seseorang disamping-mu itu sexy."

Kini Sam melirik Han kemudian berganti melirik Mino. Ia mencoba membaca apa yang sedang terjadi.

Sungguh Mino tidak bisa berkata banyak, yang ingin ia lakukan hanya memukul Han.

"Berhenti bicara hal-hal seperti itu, huh?" Taehyun menggerutkan keningnya memandang Han.

"Relax." Balas Han. Lalu ia memajukan badannya kearah Mino. "Aku hanya memuji kekasihmu. Kau tidak perlu kesal, Mino."

"Hei, Han." Tegur Sam yang kini bersuara, membuat Han menolah padanya dan sedikit terkekeh. Sam mulai menangkap situasi yang sedang terjadi.

"Sam, thanks for today. I'm gonna leave first." Ucap Mino.

"That's it? Come on, Mino. Kau tidak mungkin pergi secepat ini saat baru lagi bertemu denganku kan?" Han tersenyum picik.

"Berhenti bicara hal yang tidak berguna." Ucap Taehyun.

Alter EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang