Part 5 | Reminiscence

84 5 2
                                    

.

.

.

Dua jam yang lalu, Sam dan Taehyun selesai membuat demo lagu di studio rekaman kecil dan sempat minum-minum sambil makan malam di kedai daerah Seosulla-Gil, Jongno-Gu. Karena tidak terlalu jauh, kini mereka berjalan kaki kembali menuju ke apartement Sam.

Seseorang yang dari kejauhan terlihat tidak terlalu asing sudah berdiri tepat di depan pintu masuk apartement Sam.

"Hai Sam." Sebelum akhirnya melirik. "Apa kabar Nam Taehyun?" Han, ia datang masih dengan senyum tipisnya dan membawa beberapa botol soju.

Sam menghampiri Han kemudian membuka pintu apartement-nya. "Kau terlambat. Baru saja aku dan Taehyun minum soju." Sam mempersilahkan Taehyun dan Han untuk masuk.

"Kalau begitu temani aku saja." Han menyimpan soju-nya di meja ruang tv.

Taehyun tersenyum kecil, ia duduk di sofa sambil menyalakan rokok-nya, setelah sebelumnya membuka pintu balkon agar ada udara yang masuk sekaligus asap dari rokok yang ia hisap bisa keluar.

Han duduk tepat disamping Taehyun, ia membuka botol soju dan menuangkannya pada tiga gelas sloki dihadapannya. Sam, Han dan Taehyun-pun mengangkat gelasnya masing-masing.

"Geonbae!" Mereka-pun bersulang.

---

Sam yang sebelumnya sudah minum dua botol soju, kini tertidur di sofa dengan mulutnya yang sedikit menganga, setelah tadi menghabiskan satu botol soju lagi. Sedangkan Taehyun? Wajahnya mulai memerah; matanya seperti orang mengantuk; dan pandangannya sedikit kabur.

"Kau minum soju berapa banyak sebelumnya?" Tanya Han.

"Hm?" Taehyun menoleh dengan wajah tipsy-nya. "Ini botol kedua yang kuhabiskan." Taehyun mendongakan kepalanya bersandar pada sandaran sofa. Lehernya yang jenjang kini memperjelas tattoo '(right there)' di belakang telinganya.

Han memperhatikan tattoo itu. "Tato dibelakang telingamu... Boleh aku menyentuhnya?"

Taehyun tidak merespon pertanyaan Han, sepertinya ia mulai tidak fokus dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Ia tetap bersandar dan memejamkan matanya.

Han menyeringai. "Kau... Terlalu mabuk rupanya." Ia-pun menyentuh dan meraba tattoo milik Taehyun.

Salah satu bagian sensitif pada tubuhnya, titik erotis yang disebut c-spot tepat di belakang telinga kanannya, disentuh oleh Han. Dimana hal itu akan cukup menstimulasi hasrat seksualnya.

Han mendekatkan wajahnya pada leher jenjang Taehyun. Ia mengecupnya sekali... Bukan, ia mengecupnya sekali lagi, kali ini sambil menghirup aromanya perlahan sebelum memandang wajah Taehyun.

Taehyun yang sedang diambil alih oleh alkohol, wajahnya sungguh sensual dan itu membuat Han semakin ingin menyentuhnya. Han melumat bibirnya kali ini, ada hint soju dan asap rokok masih tertinggal di bibir Taehyun.

Entah apa yang tiba-tiba mendorong, Taehyun perlahan membalas lumatannya beberapa kali tanpa menyadari jika yang ada dihadapannya bukanlah orang yang biasanya melakukan itu bersamanya; bukan seseorang yang ia cintai; bukan seseorang yang sentuhan dan aromanya ia kenal; seseorang itu bukan Mino.

Han membuka ikat pinggang milik Taehyun dengan tangan satunya, ia cukup mahir melakukan itu dengan cepat. Sedangkan tangan satunya berada diantara pipi dan telinga Taehyun menjaga agar permainannya diatas tetap stabil.

"Ah-" Ada desahan dari bibir Taehyun saat Han mulai menyentuh bagian bawahnya. Kemudian bersamaan dengan itu dirinya menyadari ada sesuatu yang berbeda. Mino biasanya melakukannya perlahan, tidak terburu-buru seperti ini dan... Tidak sekasar ini.

Bersamaan dengan pikiran itu, Taehyun kembali membuka matanya. Walaupun jika dari sudut pandang Han, ia masih terlihat setengah tertidur karena benar-benar teler. Taehyun menyentuh pundak Han kemudian menjauhkannya dari dirinya.

"Sialan." Taehyun mengusap wajahnya, ia menoleh dan menatap Han sengit dengan wajah mabuk-nya. "Apa yang kau lakukan?"

"Aku ingin bercinta denganmu." Han mengucapkannya dengan tenang sambil menyeringai.

"Berengsek. Apa aku terlihat murahan, huh?"

"Tidak, kau terlihat... Sexy. Dan itu menggodaku." Han meraih dagu Taehyun.

Taehyun menepisnya, jika saja ia tidak semabuk ini mungkin ia sudah memukulnya. Namun pandangannya agak kabur dan ia melihat Han ada dua. Taehyun tidak suka terlihat bodoh, jika ia mengumpulkan kekuatannya untuk memukul, lalu ia hanya mengenai bayangan Han... Ia akan terjatuh dan membuat keributan. Hal konyol seperti itu tidak akan ia lakukan.

Taehyun-pun akhirnya berdiri, ia mengambil dompet dan ponselnya dari atas meja dan memasukannya pada saku celananya. Ia-pun melangkah menuju pintu, kepalanya pusing, pandangannya sedikit berputar, ia-pun terhuyung dan bertumpu sejenak pada tembok dekat pintu.

"Kau mau aku antar pulang?" Tanya Han dengan seringai kecilnya sambil melangkah mendekati Taehyun.

"Diam disitu! Kau-" Taehyun menatap Han sengit. "Jangan mendekatiku." Ia membuka pintu kemudian membantingnya sebelum pergi.

Seringai Han semakin lebar, ia menjilat bibir bawahnya. "You're an addiction, Taehyun-ah." Gumamnya. Ia kembali duduk pada sofa dan menenggak sisa soju langsung dari botolnya.

***

Berjalan di lorong koridor apartement Mino malam ini terasa lebih panjang dari biasanya. Taehyun mengutuk dirinya sendiri. Ia ingat betul, terlalu banyak minum sehingga mabuk adalah salah satu hal yang Mino khawatirkan tentang dirinya. Karena biasanya ia berakhir dengan lustful (having or showing strong feelings of sexual desire). Jika ia tidak bisa menguasai dirinya sendiri, habislah sudah.

Dalam benaknya, hal paling aman saat ia sedang seperti ini adalah berada di samping Mino. Setidaknya jika ia tidak sadar dan berakhir diatas sofa, tempat tidur atau kamar mandi sekalipun, orang yang melakukan bersamanya itu adalah Mino.

Jantungnya masih berdebar, tubuhnya masih terasa panas, dorongan itu masih ada dalam dirinya. Taehyun mencoba berjalan lebih cepat walaupun sesekali berakhir oleng sampai bertumpu pada tembok, yang ada dipikirannya sekarang adalah ia harus cepat sampai ke tujuan. Tujuannya hanya satu, yaitu Mino.

Taehyun berdiri tepat di depan pintu apartement Mino yang kemudian terbuka sebelum ia sempat mengetuknya.

"Kenapa kau tidak mengabariku?" Mino menatap Taehyun. Ia mencium bau alkohol yang cukup kuat. "Are you o-"

Tanpa banyak berpikir Taehyun menyentuh bibir Mino begitu saja. Mino menarik Taehyun untuk masuk kedalam, Ia mengikuti tanpa melepaskan bibirnya dari bibir Mino. Kemudian Mino-pun menutup pintu apartementya.

.

.

.

Ada ingatan yang perlahan muncul ke permukaan bersamaan dengan menguapnya alkohol dari tubuhnya. Ada gambaran yang semakin jelas dikepalanya, bersamaan dengan terbasuhnya segala hal yang mengotori tubuhnya.

Taehyun menggigit bibir bawahnya. "Sialan." Kutuknya dalam hati.

.

.

.

To be continued

Sebuah flashback yang segitu saja. Sampai bertemu beberapa hari lagi, terimakasih sudah membaca dan sudah vote :)

Alter EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang