Part 14 | Pain for Pleasure

62 4 4
                                    

.

.

.

Malam itu, sekitar pukul 11.30 malam, setelah mereka berdua membersihkan tubuh bersama dibawah guyuran shower... Kini Mino dan Taehyun sibuk bercumbu di sofa ruang tengah. Jemari Taehyun masih mengapit batang rokok yang menyala, karena entah sejak kapan ia mulai melumat bibir Mino.

Sambil masih melumat dan menghisap bibir kekasihnya, perlahan jemari Mino mengambil rokok dari jemari Taehyun. Ia mematikannya pada asbak diatas meja, tanpa melepaskan bibirnya dari bibir Taehyun. Hal itu membuat Taehyun tersenyum ditengah cumbuannya.

"You're really smells like cigarettes." Ucap Mino yang wajahnya hanya beberapa milimeter dari wajah Taehyun.

"Is that bad?" Tanya Taehyun dengan nada seduktif-nya, sambil menempelkan ujung hidungnya pada wajah Mino. Taehyun memejamkan kembali matanya. Ia masih ingin menyentuh bibir kekasihnya itu.

"Nope. Aroma itu, cocok denganmu." Mino tersenyum menatap lekat raut muka kekasihnya yang haus akan cumbuannya. "Are you okay?" Goda Mino.

"I'm not."

"What should i do?"

"Just kiss me." Jawab Taehyun. "And feel me."

Mino tersenyum, ia kembali melumat lembut bibir kekasihnya. Tanpa melepaskan sentuhan bibirnya, Taehyun kini beranjak naik keatas tubuh Mino; ia bertumpu diatas lututnya sambil sesekali duduk diatas milik Mino. Posisi ini memudahkan Taehyun menyalurkan hasratnya; memudahkan Taehyun untuk menikmati cumbuan yang lustful, passionately dan depresif.

Lidahnya menerobos masuk untuk bertautan dengan lidah Mino; jemarinya bermain lembut pada leher dan rambut belakang Mino. Bersamaan dengan itu nafas hangat mereka semakin memburu; menghembus wajah satu sama lain.

Drrt! Drrt!

Masih saling melumat, kini tangan Mino mulai masuk kedalam kaos tidur milik Taehyun, jemarinya bermain di punggung kekasihnya, ia ingin sekali menyentuh kulit tubuh Taehyun saat ini.

Drrt! Drrt!

Mino sedikit menekuk alisnya. Ia sedikit membuka matanya dan melirik kearah meja di depan sofa, sambil masih bersentuhan dengan Taehyun.

Drrt! Drrt!

Kini ia menyentuh kedua pipi Taehyun lembut dan melepas ciumannya perlahan. Membuat Taehyun juga menekuk sedikit alisnya dan mengencangkan rahangnya. Ia tahu benar Mino merasa terganggu dan tidak fokus.

"Taehyun, ponselmu bergetar." Mino memandang lekat pria dipangkuannya, ia memastikan jika kekasihnya tidak tersinggung setelah dirinya meng-interupsi, ditengah apa yang sedang Taehyun lakukan padanya.

"Aku tau." Taehyun menghela nafasnya. Ia masih duduk diatas Mino, raut wajahnya terlihat kecewa. "Maafkan aku."

Taehyun beranjak dari pangkuan Mino, ia duduk di sampingnya sambil mengambil dan melihat nama yang muncul pada layar ponselnya.

"Siapa?"

Taehyun menoleh pada Mino. "Sam."

"Angkatlah."

Taehyun mengangguk. Ia mengusap wajahnya lalu kemudian menjawab telepon dari Sam. Mino-pun menyentuh rambut Taehyun sebelum ia beranjak ke dapur untuk membasahi kerongkongannya dan membiarkan Taehyun bicara leluasa dengan Sam.

---

2 menit berlalu, sedari tadi Mino hanya duduk di kursi meja makan; meminum air mineralnya; sambil memandangi Taehyun. Tidak jelas terdengar apa yang kekasihnya bicarakan dengan Sam, yang bisa Mino lihat hanya ekspresi kekasihnya menyiratkan dirinya sedang tidak baik-baik saja.

Alter EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang