Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ㅆ🐿ㅆ
Gue sebenernya udah kenal sama orang yang gue suka sejak sekolah dasar, setelah lulus dari sana kita beda sekolah gue ketipu, awalnya gue denger dari Jaemin, dia bakal sekolah di SMP 2 ya itu yang gue denger dan gue langsung daftar disana biar bisa ketemu terus sama dia itulah rencananya, tapi sayangnya gue ketipu dia malah daftar ke SMP 1. Salah gue juga yang gampang percaya sama omongan Jaemin yang jelas-jelas sering bohong.
Tapi di SMA ternyata kita satu sekolah lagi, malahan satu kelas. Malangnya dia nggak inget gue sama sekali, bahkan nama gue aja dia nggak tahu.
Sebenernya waktu sekolah dasar itu gue anaknya pemalu, pendiam, beda jauh sama sekarang meskipun kalau sama orang yang baru gue kenal, sifat gue kembali kayak dulu. Mungkin itu alasannya dia nggak inget sama gue yang jarang berinteraksi dengannya.
Dan untuk pertama kalinya, nama gue dipanggil sama dia sesenang itu? Iyalah! Dia kan doi gue sejak sekolah dasar.
"Han jisung." awalnya gue mau langsung balas tapi gue disuruh jual mahal sama si Jaemin sialan.
Sampai akhirnya dia menghampiri gue untuk pertama kalinya, karena biasanya gue duluan yang nyamperin.
"Jisung, mau bayar uang kas kapan? Udah nunggak tiga bulan." ucapnya.
Gue lupa dia bendahara kelas, Jaemin malah tertawa puas, seneng ya lu liat kawannya malu didepan doi.
"Hehehe, berapa?" tanya gue, setelah itu dia langsung nyebutin berapa tunggakan gue, hampir jantungan sih dengernya tapi gue bayar cash biar keren didepan doi.
"Makasih ya, heh nana bayar tiga bulan juga nih." ucapnya pada Jaemin.
Tunggu.
Apa?!
Nana?!
Jaemin?!
Panggilan sayang gitu?!
"Nanti ya, duitnya udah gue beliin diamond, mau beli skin odette biar makin cantik." balas Jaemin.
"Na, balikin duit gue dong setengahnya aja, gue mau ngumpulin duit buat beli skin chang'e."
Dia natap gue sinis, terus ngembaliin duit gue setengahnya, gue senyum senang.
"Nih, nyusahin!" ucapnya lalu pergi meninggalkan gue dan Jaemin yang masih mabar.
Itulah dia Kim Hana (Y/n), orang yang gue suka dari dulu, matanya tajam dan cantik, pintar dan prilakunya baik, tapi sebenernya gue baru sadar kalau kelakuannya waktu kesal 11/12 kayak anteknya dakjal, omongannya kadang membekas dihati.
🐿🐿🐿
Kayaknya udah lebih dari 3 tahun gue memendam perasaan gue, dan diawal kelas 1 SMA gue habis-habisan deketin dia, meskipun yang gue dapat tatapan datar dan sinis, kata kata yang tajam. Dan ya usaha tidak menghianati hasil sekarang hasilnya di kelas 2 meskipun kita beda kelas dia mulai berubah sifatnya sedikit luluh (?) tapi tetap saja kata-katanya kadang masih menusuk dan membuat kesal.
Hana tiba-tiba masuk kedalam kelas gue sambil tersenyum. "Jisung, mau minta nomer Seungmin anak IPA 5 dong." ucapnya ringan tanpa peduli perasaan gue sekarang.
"Buat apa?" gue natap dia yang sepertinya sedang memikirkan alasan yang bagus agar berhasil mendapatkan nomor Seungmin seperti yang diinginkannya.
"Itu, buat perlombaan kelas, kan dia osis yang ngurusnya." ucapnya.
"Kalau bohong lo jadi pacar gue, gimana?" Goda gue yang sudah siap menerima kata-kata kejam yang keluar dari mulut kecilnya itu.
"Enak aja!" kesalnya.
"Ya jelas sangat enak di gue." balas gue.
"Jisung!"
"Apa?"
"Nyebelin banget!"
"Emang."
Gue sama Hana saling menatap sinis, aslinya gue udah mau ngakak aja.
"Gue minta dari Nana aja!" ucapnya mengancam.
"Emang si Jaemin bakal ngasih kalau nggak ada sogokan?" tanya gue.
Hana merebut HP gue waktu lengah, sempat terjadi kejar-kejaran dikelas gue untungnya sepi. Cuma ada kita berdua.
Sampai akhirnya gue bisa pegang lengannya, tapi Chaeyeon datang ke kelas dan Hana langsung mengadu sama Chaeyeon.
"Chaeyeon! Masa ya si Jisung bilang mau nonton bokep!" emang fitnah banget ini anak.
"Jangan percaya anjir-"
"Han Jisung gue bilangin emak lu ya!" ucap Chaeyeon mengancam.
Chaeyeon sahabat perempuan gue, udah deket banget sama keluarga gue, bahkan keluarga gue lebih percaya sama dia dari pada anaknya sendiri.
"Makasih Chaeyeon, emang harus di aduin tuh anak, biar nggak keterusan." Hana ngomong gitu dengan wajah yakinnya sambil mengacungkan ibu jarinya, selagi Chaeyeon ngoceh gue cuman ngangguk doang sambil natap Hana yang lagi salin nomer HP Seungmin
Hana kembali ke kelasnya setelah mendapatkan nomor Seungmin dari HP gue secara paksa.
Pulang sekolah, gue udah siap buat latihan basket, makin semangat karena lapangan basketnya itu ada didepan kelas Hana, dan pastinya dia belum pulang karena masih asik julid sama teman-temannya.
Hana termasuk orang yang rajin, dalam hal apapun contohnya Julid, main game, dan masih banyak yang lainnya, tentunya dia juga rajin ngebuat gue makin sayang.
Apasih gue dangdut banget(?)
Waktu anak basket udah pada pulang dan tersisa gue sama Hyunjin dan bang Changbin, Hana nyamperin gue dengan wajahnya yang datar seperti biasanya. "Pinjem buku paket agama." pintanya lebih mirip dengan pemaksaan.
"Itu ambil ditas, untung tadi ada pelajarannya-"
Hana langsung menghampiri tas gue, ninggalin gue yang jadinya kayak ngomong sendiri.
Hyunjin sama Changbin malah ketawa.
"Nanti besok di balikin, makasih." udah gitu dia langsung pergi kearah dua temannya untuk pulang bersama.
"Gemes juga." ucap Hyunjin sambil menatap Hana yang terus berjalan mendekati dua temannya.
"Diem lo! Awas kalau deket-deket." balas gue sinis, iya gue harus waspada sama Hyunjin. Dia selalu berhasil dapetin cewek yang dia mau dalam waktu yang terbilang cukup singkat.
"Kenapa? Kalian aja belum nikah ngapain larang gue deket sama Hana?" tanya Hyunjin yang cukup memancing emosi gue.