Delta

196 34 1
                                    

🐿🐿🐿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐿🐿🐿

Di kediaman keluarga Kim, cahaya matahari mulai menyapa para penghuni didalam rumah tersebut, namun yang di dapatkan malah umpatan dari sang anak laknat yang bernama Kim Hana.

Dan pagi itu Jisung sudah meneleponnya.

"Futsal, ada sepatunya?"

"Ada punya samuel."

"Jemput jangan?"

"Ga."

Hana menutup panggilannya lalu bersiap untuk berangkat kesekolah, namun saat dia membuka pagar rumahnya tetap saja ada Jisung disana dengan cengiran khasnya yang langsung nampak saat melihat Hana keluar dari rumahnya.

Seperti biasa Hana berjalan menuju halte depan komplek perumahannya, meskipun tahu Hana lebih memilih naik angkutan umum dibandingkan naik motor dengannya, Jisung tetap datang setiap pagi. Dan Hana masih bingung apa manfaat Jisung datang setiap pagi ke rumahnya.

"Han."

Jisung menoleh, aneh hanya Hana yang memanggilnya dengan nama 'Han' meskipun agak aneh diawal lama-kelamaan dia jadi terbiasa ketika dipanggil seperti itu oleh Hana.

"Hm?"

"Kenapa nggak bareng aja sama Chaeyeon aja?" tanya Hana heran. Sekarang dia menatap Jisung lekat dan penuh tanda tanya. "Kan rumah kalian tetanggaan." lanjut Hana.

Baru saja Jisung akan menjawab Hana malah langsung naik ke angkutan umum, meninggalkan Jisung dihalte sendirian.

Hana berjalan menuju kantin sebelum ke kelas, dia langsung memesan nasi bakar yang sebelum bel istirahat saja sudah habis. "Nggak 2 sekalian sama Jisung?" tanya ibu itu.

Hana berbalik kebelakang dan menatap datar Jisung, kemudian dia kembali menatap ibu itu sambil tersenyum ramah lalu mengangguk.

"Kok minum air dingin pagi-pagi?" tanya Jisung heran.

"Nggak, ini buat pelajaran kedua, matematika." balas Hana.

Jisung tiba-tiba satu langkah lebih cepat dari Hana setelah itu dia langsung menghalangi jalannya sambil tersenyum menyebalkan.

"Benerin dulu kancing seragamnya, biar si cabul mesum nggak salah fokus sama kamu." ucap Jisung sambil memalingkan wajahnya.

Hana terkejut bukan main, pantas saja tadi diangkutan umum semua mata tertuju kearahnya. Menyebalkan!

"Kenapa gak bilang dari awal aku keluar rumah?" Tanya Hana kesal tangannya langsung menyilang tepat didepan dadanya.

"Baru sadar di kantin tadi hehe."

Hana menendang tulang kering Jisung asal lalu pergi meninggalkan Jisung, Hyunjin berjalan melewati Jisung yang baru saja ditinggalkan Hana.

"Mampus."

Terserah Jisung memutuskan untuk tidak memperdulikan Hyunjin yang selalu cari ribut, tapi sepertinya akan aneh jika mereka tidak ribut satu hari saja.

Hana dan kedua temannya langsung berlari kearah kantin saat bel baru berbunyi bahkan mereka mendahului guru dikelas yang akan keluar, Hana duduk lebih dulu agar meja mereka tidak diambil orang lain, meja paling pojok itu sangat strategis untuk julid.

Saat itu tiba-tiba Hyunjin datang dan duduk didepan Hana.

"Seungmin." panggil Hana saat Seungmin lewat, dia berhenti lalu menatap Hana heran "Mau minta peraturan lomba dong." pinta Hana sekalian modus.

"Nanti sore ya, gue kirim lewat chat." balasnya lalu melirik Hyunjin sebentar "Heejin gak cukup bos?" tanya dia sedikit kesal. Hyunjin hanya mengangkat bahunya seolah-olah pertanyaan Seungmin tidak terlalu penting untuknya.

Hyunjin menopang dagunya dan memperhatikan Hana yang sibuk dengan ponselnya, dia tidak mengerti bagaimana perempuan didepannya itu bisa mengacuhkan orang setampan dirinya dan memilih untuk menyibukan diri dengan ponselnya, Hana menatap Hyunjin datar kemudian dia tersenyum 'memaksa'.

"Silahkan pergi, temen gue mau duduk." ucap Hana mengusir Hyunjin, dia menoleh kebelakang ternyata benar kedua teman Hana sudah ada dibelakangnya dengan tatapan tidak percaya. Hyunjin bangkit dari kursi yang dia duduki, setelah teman-temannya duduk Hana langsung berjalan untuk mengambil nasi bakar yang dia pesan tadi pagi.

"E-eh tadi udah diambil sama Jisung." Hana menghela napas kesal, dia mengangguk mengerti lalu keluar dari antrian untuk menelepon Jisung yang entah dimana dan seenaknya mengambil jatah makannya.

"Dari tadi aku di meja belakang kamu loh, keasikan sama Hyunjin sih." ujarnya dari sebrang sana yang mampu membuat Hana kesal.

Hana langsung menutup panggilannya dan berjalan kembali ke arah teman-temannya, Hana mengambil nasi bakar miliknya lalu makan bersama teman-temannya, Jaemin menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Jisung dan Hana.

"Gue yang pertama kali mampus-in lo, kalau Hana jadian sama orang lain." ucap Jaemin dibalas anggukan dari Haechan yang entah kenapa mendadak menjadi pendiam hari ini.

Jisung, Jaemin, dan Haechan menggelengkan kepalanya saat mendengar gosip dari meja di depannya, itu meja yang sedang Hana tempati. mana ada orang gosip suaranya keras mirip dengan toa masjid sekolah.

"Anjir! heh denger deh!! masa si Jaemin putus sama Hina?!" ucap Nakyung tidak percaya sekaligus kaget dengan gosip terbaru ini.

Jaemin melempar sosis yang dia beli sasarannya itu Nakyung tapi yang kena malah Hana, mata Jisung langsung membulat dia bingung harus tertawa atau sekalian mengejek Hana? Hana berbalik dengan wajah kesalnya. Haechan kembali semangat setelah melihat pra-keributan dikantin ini.

"Apakah kedua belah pihak sudah siap untuk memancing keributan?" tanya Jisung berdiri ditengah-tengah mereka berdua.

Jaemin tersenyum kaku mencari kata-kata yang bisa meluruskan ke salah pahaman ini. Jaemin melirik tajam Haechan yang sibuk memanasi Hana.

"Heh ini tahan gue tahan, emosi nih." ucap Jaemin, Haechan Jisung begitu pula dengan Hana dan kedua temannya menatap Jaemin aneh, setelah itu mereka langsung bubar meninggalkan Jaemin dikantin sendirian.



Asu lu semua-Jaemin.

TBC

 About Time |  Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang