Hari ini adalah hari yang paling gue benci. You know lah ini hari apa, yaps. Ini senin. Gak usah boong deh sama gue, pasti kalian juga sama kan kaya gue. Mager yang namanya upacara. Yakan yakan.
"Bianca, turun dari motor cepetan. Ayah udah telat berangkat kerja nih," Kata Ayah menyadarkan lamunanku
"Hehe, maapin Bian yah. Yaudah hati hati ya Ayah. Assalamualaikum yah," Jawab gue, sembari mencium tangannya dan melangkah ke kelas.
~
"Etdah ya, masih sepagi ini udah dipasang aja itu mik. Pasti bentar lagi be-" Kata Bianca yang terpotong
kringg... kring...
Mohon perhatian, bel masuk telah berbunyi diharap kepada siswa untuk turun ke lapangan.
"Tuh kan bel beneran," lanjut gue.
"Eh eh, Bianca lu tau gak si, nanti kita olahraga diajarin sama guru baru. Dan lu harus tau dia ganteng baaaangeeetttttt," Kata Nayla sambil menunjukan muka mupengnya.
Oh iya sampe lupa, kenalin nama gue Bianca Clarista, bukan Clarinet atau segala printilannya. Panggil aja gue Bian. Dan yang alay tadi adalah sahabat gue, Nayla. Dia itu orang yang memahami kegilaan gue, karna dia juga gila. HAHAHA
"BIANCAA CLARINETTT LU DENGERIN GUE NGOMONG GAK SI SAMA LU," Teriak Nayla menyadarkan lamunan gue
"Kebiasaan deh lu, heboh! Gue bilangin nih ya, kalo dia itu seganteng dan seglowing Mas Rian Ardianto gue. Baru lu boleh heboh pake b.g.t paham?" Jawab gue sambil meninggalkan dia menuju lapangan.
"Lu tuh yang kebiasaan, ninggalin temen lu yang cantik ini mulu. Gua kan cape lari mulu, mending kawin lari, lah ini lari tanpa tujuan." Dengus Nayla sedikit berteriak sesaat setelah gue pergi dari hadapannya.
🌿🍯💫☘
Upacara telah selesai dilakukan. Semua murid termasuk Bianca kembali ke kelas untuk bersiap-siap melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Pelajaran pertama kelas 11 Mipa 1 adalah olahraga. Dan kini semuanya tengah berbaris di lapangan. Sesekali bercanda karena guru belum juga datang.
" Suttt! Bian, liat noh yang jalan dibelakang Bu Rina. Itu guru baru yang gua bilang. Gimana? Cakep kan?" Seru Nayla sambil menggoda Bianca
" Lebay lo! '' Hardik Bianca
" BIANCA! NAYLA ! Kalian tuh ya, tidak melihat saya sudah ada di depan kalian? " Marah Bu Rina melihat Bianca dan Nayla mengobrol tanpa memperhatikannya.
" Ya maaf bu, lagian si Bianca nih bu ngeselin." Kata Nayla sembari mendorong badan Bianca pelan.
"YANG DARI NGESELIN KAN LU NAYLONG! AU AH"
"Sudah sudah, ayo pak perkenalkan diri anda."
"Halo semua. Perkenalkan nama saya Anugroho Devian Putra. Saya yang menggantikan Pak Rendra selama 1 tahun kedepan. Jadi selama saya yang menjadi guru olahraga kalian, saya harap kalian bisa menghargai saya seperti kalian menghargai Pak Rendra. Terimakasih."
Yaampun hari gini, masih aja ada orang sedingin itu. Kesian banget yang jadi istrinya pasti makan ati banget deh. Ew amit amit gue demen sama orang kaya gitu.
"Kamu yang bengong dibelakang, coba maju untuk pimpin pemanasan kali ini" katanya membuat gue malu seketika
"Hah saya pak? Saya mah ga bisa mimpin pak, saya kan perempuan. Yang ada bapak tuh yang mimpin saya kan bapak cowo dan pantes buat jadi pemimpin hidup saya" kata gue yang ngelantur
Seketika anak anak menyoraki keabsturd an gue. Emang salah ya gue ngomong begitu?
"Udah cepet maju, siapa si nama kamu. Udah ngebantah, ngelantur pula omongan kamu. Kamu mau saya usir di setiap pelajaran olahraga?" Katanya sambil menunjukan mimik tidak sukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIANCA
RomanceBenar kata orang. Kehilangan adalah cara terbaik menyadarkan seseorang.