2006 And I don't Know

3 0 0
                                    

Aku menyiapkan tempat tidur di sofa dengan bantal jaketku sendiri. Waktu menunjukkan pukul 2 pagi. Sara yang ceroboh tidak memakai selimut. Kamudian ku selimuti tubuhnya. Sungguh aku melihat keindahan dalam diri Sara. Jika aku bukan seorang yang memiliki moral baik, mungkin dalam kondisi ini aku akan menidurinya. Tapi tidak, aku cinta dia tapi aku akan menjaga semuanya.

Aku bergegas tidur karena besok pagi aku harus mengantar Sara pulang.

Esoknya, Sara membangunkan aku.

"Thank You, Jimmy" katanya.

"For What?" tanyaku. Tapi Sara menggeleng. Dia membuat segelas teh untukku. Juga sebuah pancake di atas meja. Pikiranku kemana-mana. Aku membayangkan kami adalah suami istri. Oh, tidak!

"Sorry, aku membuat kamu harus tidur di sofa."

" I am good, Sara."

Sara segera bangun dan membereskan laporanya. Dia buru-buru untuk pulang tanpa menungguku untuk mengantarnya sampai ke rumah. Sementara aku. Setengah sadar setengah tidak, aku bergegas ke kamar mandi. Aku masih tidak menyangka, semalam aku tidur bersama Sara? Ya walaupun itu hanya dalam satu ruangan tanpa bersentuhan. Aku sudah sangat bahagia sekali.

Aku melihat wajahku sendiri di kaca kamar mandi. Wajahku tampan ternyata. Aku sampai harus tersenyum berulang kali melihat diriku.

'Tapi kenapa Sara tidak juga mencintaiku?' Tanyaku dalam hati.

Sebenarnya,aku ingin benar-benar menggagalkan hubungan Sara dan Steven. Dengan cerita yang dikatakan Sara semalam, rasanya itu cukup menjadi sebuah alasan kenapa Sara harus berpisah dari Steven. Setidaknya begitu yang aku pikirkan.

###

Aku memasuki ruangan pak Louis. Hanya ada beliau dan seorang guru Cello bernama pak Hampton. Ketika aku masuk, pak Louis berkata sesuatu yang membuat aku tersipu.

"Hampton, meet Roch's son in law." diakhiri dengan tawa pecah mereka berdua. Gila, aku masih 18 tahun. Mana mungkin aku jadi menantu pak Roch. Ups, tapi aku aminkan. Aku sempat menolak untuk berita itu. Tapi mereka berdua menganggap aku hanya malu. "Don't be shy, Jimmy. It's normal for boys and girl to having love."

Setelah kejadian itu, banyak pengajar di Juilliard mengetahui aku sebagai pacar Sara. Aku hanya berfikir, pak Louis dan pak Hampton yang menceritakan ini kemana-mana. Beberapa guru lebih mengenal aku dengan sebutan 'Roch's son" daripada Jimmy. Berita itu menyebar dengan cepat di kalangan guru. Sampai Nina mendengarnya. Nina bertemu aku di restoran sekolah. Dia menghampiriku.

"Hei, how do you do?" tanya Nina

"Ya, good. You?" aku bertanya kembali. Tapi Nina menjawab dengan sebuah pertanyaan lagi.

"Kamu benar-benar pacaran dengan Sara? Jadi dia yang membuat kamu meninggalkan aku? Kamu nggak mikir perasaan Steven? Perasaan aku?!"

" Itu semua gosip, Nin. Udahlah." Aku mengelak. Memang aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Sara.

Nina marah. Mungkin dia kecewa. Tapi apa aku salah? Tidak, kan?

Berita ini begitu cepat menyebar sehingga kini hampir semua orang yang kenal denganku, dengan pak Roch dan Sara mengetahui semuanya. Kalian tau biangnya adalah pak Louis. Memang dasar orang itu.

###

Dalam hitungan hari, pemberitaan itu semakin meluas dan aku tidak bisa mengontrolnya. Sara juga tidak pernah membahas ini ketika bersama aku. Dan hari ini aku ada jadwal bertemu dengannya. Sara memintaku untuk mau bertemu dengannya dan membahas masalah yang serius. Aku hanya berfikir mungkinkah itu tentang aku dan dia?

The Love JudgesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang