Aku kembali ke New York. Menyusuri jalanan menuju apartemenku dengan membawa koper jinjing. Ada yang berubah dengan pintu masuk venue, pemilik apartemen mengganti catnya berwarna biru. Lumayan segar untuk musim panas ini. Aku membuka pintu, ya lumayan berbau apek. Kamarku ku tinggalkan selama 2 minggu.
Andrew mendengar aku kembali, dia menghampiriku ke kamar.
"Hi Jim. How's Uncle G?"
"He was show the better condition. So I back here to see Uncle A"
"Who's Uncle A?"
"It's you! Hahaha.. "
Kami terus bercanda sehingga aku lupa untuk menghubungi pak Roch. Pak Roch memintaku membuat jadwal untuk latihan intensif bersamanya di rumahnya.
Belum juga aku menghubungi pak Roch, seseorang meneleponku. Nina. Andrew tau, lalu mengatakan sesuatu yang menggelitik.
"She's looking for you everyday. Everytime. She came here, and always asking me about you! God damn! "
"Really?" Tanyaku.
Aku memutuskan untuk tidak mengangkatnya. Nina adalah seorang gadis yang lumayan cerewet. Jadi aku takut itu mengganggu istirahatku. Akhirnya aku memutuskan untuk tidur siang saja bersama Andrew di kamarku. Dan menunda untuk menghubungi pak Rochefort hingga nanti malam.
###
Juilliard mengadakan audisi untuk festival musim panas di awal bulan September nanti. Summer Breeze Festival. Acara musik untuk akhir musim panas. Yang unik pada penampilan musim ini, semua genre musik bisa masuk. Baik itu Jazz, Blues, Country, Rock, Synth, dan lainnya. Peserta juga bisa menampilkan Band atau Solo. Ini keren!
Tapi sepertinya aku tidak bisa ikut. Yah karena aku harus memperbaiki permainanku di kelas Jazz dulu. Caravan-ku kacau sekali. Aku harus fokus berlatih bersama Pak Roch kali ini. Ya, aku lupakan saja impianku menjadi bagian dari Summer Festival di Juilliard tahun ini. Mungkin tahun depan. Aku ingin bermain band bersama Andrew. Hanya berdua saja. Sepertinya keren.
Aku bertemu Nina di restoran kampus pagi ini. Dia membeli sebuah burger keju dengan kopi latte. Aku juga membeli sandwich sapi dengan kopi latte.
Nina terkejut melihat aku sudah kembali.
"Hai Jimmy! Darimana saja kamu? kenapa telponku gak diangkat?"
"Maaf ya Nin. Aku pulang ke London. Om-ku sakit."
Lalu kami duduk di meja yang sama untuk menghabiskan sarapan.
"Terus gimana kondisinya? Baik-baik saja kan?"
"Sudah dipasang ring di jantungnya. Semoga dia baik-baik saja."
Aku menikmati sandwich ku. Ini sangat lezat. Sampai akhirnya Nina memegang tanganku. Aku terkejut sekaligus takut.
"Jim.. Aku diundang Senior Dancer di kelas dansa untuk acara Summer Night. Tapi aku tidak punya pasangan. Kamu mau ya? Temani aku."
Aku bingung. Kan aku tidak bisa dansa? Sama sekali.
"Aku gak bisa dansa Nin. Gak mungkin lah. Lebih baik kamu cari pasangan yang bisa dansa."
"Nanti aku ajarin. Kan aku maunya kamu.", kata Nina.
Ini terdengar seperti rayuan. Aku bingung sekali. Aku sungguh tidak ingin datang kesana. apalagi berdansa bersama Nina. Bagaimana ini?
Nina merengek lagi. "Ayolah Jim. Siapa lagi temanku asal Indonesia? Hanya kamu Jim. Tolonglah Jim."
"Tapi aku tidak bisa dansa Nin. Bagaimana?" aku juga mengeluh.
"Aku bisa melatih kamu, we spend the time after class, right?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Judges
RomanceVersi Lengkap Sudah Terbit!! www.guepedia.com Jimmy pindah ke London dan ikut pamannya setelah kedua orangtuanya meninggal dunia. Di London Jimmy bertemu dengan Sara Barlow, salah seorang temannya yang sangat berbakat dalam bermain musik. Mereka ber...