Chapter 3

6.7K 322 11
                                    

Setiap hati memiliki rahasia kesedihannya yang tidak diketahui oleh dunia, dan seringkali kita menyebut seseorang itu dingin, padahal dia hanya sedih.
-Anandhita Veronica

-author POV

"Woy bangun kebo banget dah" ucap dhika sambil menggoyang goyangkan tubuh adiknya itu.
"Yatuhan adik siapa sih ini?mak gue ngidam apa lagi pas hamil dia agh! WOY KAMBING BANGUN WOY KAMAR LU KEMALINGAN MAMPUS LU BURUAN BANGUN"
"mana malingnya? Bi jen tolong kamar dhita kemalingan dhita mau tidur lagi aja. Kalo ga biarin aja gapapa kasian juga"
"Eh monyet lo terlalu baik. Woyyy napa tidur lagi?!yaAllahh bangun setan!" dhika hanya bisa menghembuskan nafas kasar melihat tingkah adiknya
"Agh berisik amat dah lo! Sana keluar gih!"
"Kesiangan mampus lo! Ga liat apa sekarang udah jam 7. Bilang aja lo mau di hukum biar ketemu devan kan" dhika langsung pergi keluar kamar Dhita.

Dhita yang mendengar ucapan Dhika mengenai devan, langsung beranjak turun dari king size nya itu. Tak lupa ia membuka ponsel yang berlogo apel digigit terlebih dahulu untuk melihat jam. Secara ia heran kepada kakaknya itu, jika sudah jam 7 kenapa ia belum berangkat hm untung otak Dhita cerdas :v
"DHIKA LO BOHONGIN GUE YAH. MASIH JAM SET.7 GILA!" teriak dhita yang di dengar oleh seluruh penghuni rumah. Ya jelas saja, pintu kamar dhita yang kedap suara terbuka lebar oleh sebab itu suaranya terdengar lebih keras.
Dhika yang mendengar pun hanya bisa menutup telinga dan terkekeh
"B.O.D.O gue mau pergi bay!" ledek dhika.
"Terus gue pergi ama siapa hua mobil gue bannya kempes"
"Naik ojol. Ribet amat hidup" ketus dhika dingin.
Sebenarnya mau bangun sepagi apapun dhita tetap saja telat untuk datang ke sekolah karena ia mengulur waktu untuk mandi



"Makasih ya pak ni uangnya kembalian nya ambil aja" ucap dhita dengan lembut sambil menberi uang dan membuka helmnya

yakali di pake ke sekolah kan galucu -author😚
back to topic.

"Yah ini mah uangnya pas neng ga ada kembalian nya" -ojol
Pagi ini dhita berangkat ke sekolah menggunakan ojol karena di tinggal kakaknya itu.
"Hey kamu yang di depan pagar! Sudah berapa kali kamu telat? cepat ambil hukuman. Devan ibu percayakan semua sama kamu." -buNur
Mendengar teriakan bu Nur sontak dhita langsung menoleh ke belakang. Dan benar saja, devan sudah siap menghukumnya.
"Hm sudah berapa kali ya bu? 1..2..3..5..7 wah saya udah sering telat bu hehe" canda dhita.
"Kamu sudah pintar menjawab yah! Cepat ambil hukuman dan masuk ke kelas kamu!"
"...."
"Kenapa diam saja?!"
"...."
"DHITA KENAPA DIAM SAJA? IBU BERTANYA!"
"Ibu mah aneh. tadi saya jawab salah, sekarang saya diam. Eh malah tambah salah.ck" ucap dhita dengan santainya dan langsung berlari di susul oleh devan di belakangnya.
Bu Nur yang melihat hanya bisa mengelus dada pelan. Karena Dhita satu satunya murid perempuan yang bisa membuatnya hilang kesabaran.


"Lari" ketus devan.
"Lo nyuruh gue bolos dengan cara lari dari sekolah?" tanya Dhita polos
"Keliling lapangan" masih dengan nada dinginnya.
"Ga sekalian keliling sekolah?" dhita memutar bola matanya malas.
"Ck.buruan"
Dhita pun menuruti perintah Devan. Tapi, saat ia lari Devan sama sekali tidak memperhatikannya sehingga membuat Dhita merasa jengkel.

"Oh jadi minta di perhatiin devan nih?"-author
"Apasih gajelas" -dhita
"Eh gue buat sad ending nangis ntar lu" -author
"Hehe peace✌🏻"
Back to topic.

"Dah" ketus dhita menghampiri devan.
"Masuk. Jangan. Bolos" ucap devan disertai penekanan di setiap katanya
*kalo aku ksih titik di tengah kata brrti ada penekanan yeu :v
Dhita tidak menggubris omongan devan, ia langsung berlari menuju roftoop tempat biasa ia bersantai di sekolah setelah kantin. Tiba tiba di pikiran dhita terlintas tentang kedua orang tuanya sehingga membuatnya menangis.
"Hiks..hiks.. Ma,pa, apa kerjaan kalian begitu banyak sehingga kalian lupa dengan dhita dan kak dhika?hiks.. Aku pengen ngerasain rasanya di sayang, dipeluk, di perhatiin sama orang tua. Aku sayang kalian tapi disisi lain aku juga benci dengan sikap acuh kalian hiks"
Dhita merasa saat ini beban hidupnya lah yang paling berat. Teman temannya tidak mengetahui kondisi dhita saat ini. Rasanya Dhita ingin sekali menghabiskan masa hidupnya dengan orang tua tapi dhita sadar itu hanya mimpi yang terlalu berlebihan. Ntah ada angin dari mana tiba tiba dhita mengambil 1 batang rokok di saku roknya. Namun saat ingin menyalakan rokok, tangan Dhita di tepis.
"Lo cewe ga boleh merokok. Udah sering lo merokok?"
"siapa lo? mulut lo mau gue sentil?enak aja sering, orang gue baru mau coba ini. lo siapa sih ganggu aja"
"Gue kenzie. Kakak kelas lo. Satu angkatan sama Dhika dkk"

"Terus kok lo bisa ada disini?bolos ya lo?"tanya dhita.
"

Lo kali yang bolos. Orang kelas gue jam-
Ucapan kenzie terpotong ketika mendengar ucapan seseorang dari belakang
"Dhita lo dipanggil bu Salsa" ketus Devan
"Devan?bu salsa? Salah apa gue ama tu guru? Perasaan ga ada dah"
"Udah temuin aja dulu siapa tau penting" ucap kenzie sambil mengacak-acak rambut Dhita
Dhita berdiri dan tangannya segera ditarik oleh devan. Sepanjang jalan dhita hanya ngoceh sebenarnya ada salah apa dia sama bu Salsa sehingga dirinya dipanggil.
"lo gak di panggil" omongan devan tersebut membuat dhita kebingungan.
"Maksud lo?"
"Ya lo ga di panggil bu salsa"
*uwii devan ngmg lebih dari 4ktaa gais :vhehe oke lebay :v
back to topic.
"jadi?" tanya dhita heran
"Gue gak suka liat lo deket. Kenzie." setelah mengatakan itu, devan meninggalkan Dhita. Padahal sebenarnya devan salah fokus dengan mata dhita yang sembab, tapi ia berusaha tidak peduli.
Dhita yang tadinya berusaha mencerna omongan Devan menjadi bodoamat karena 5 menit lagi bel istirahat, jadi ia langsung mengambil posisi di kantin.

-istirahat
Dhita melihat Fira yang sedang mencari bangku yang kosong. Segera dhita melambaikan tangan pertanda dia sudah berada di kantin.
"Lah lo?kebiasaan terlambat nih pasti makanya ga msuk kelas. Udah pesen makan?"
Dhita hanya menggeleng. Fira segera berdiri memesan makanan namun saat ia kembali, ia baru sadar mata dhita sembab. Fira menduga dhita habis nangis tapi karena apa fira tidak tau.
"Dhit lo nangis?" tanya fira.
"Ck.makan!" perintah dhita dingin sehingga membuat fira bergidik ngeri
"Lo hutang penjelasan ma gue"
Saat sedang asik makan 3 kurcaci datang membuat kantin heboh dengan teriakan yang menurut dhita alay. Dhita pikir mereka tidak tau saja kalo dhika sungguh menyebalkan

Hehe udah dulu dah panjang :v
wkwk oiya ada pemeran baru ya si kenzie. Dia itu kakel nya dhita dan Fira baik apa ngga orangnya liat aja besok2 yah :v
bayy seeyou next chap😌maaf banyak typo pas ngetik tangan gue meleset ya jadi typo deh✌🏻
Jangan rindu :v berat hahaa
bantu vote!!❤

-BADGIRL VS KETUA OSIS-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang