#4

502 35 0
                                    


Flashback#

Seorang anak kecil berambut hitam dan bermata merah tengah duduk semdirian ditaman.
Dia memperhatikan anak-anak lain yang sedang bermain bersama sambil sesekali tertawa.

Dia juga ingin bermain seperti mereka, namun dia takut kalau dia akan ditolak oleh mereka juga seperti beberapa hari yang lalu.

"Euhmm... Boleh aku ikut bermain... Bersama kalian?" tanya anak itu sambil memperlihatkan senyumnya.

"Tidak! Untuk apa kami bermain denganmu?! Pergi sana! Jangan datang lagi!" bentak salah satu dari mereka.

Anak itu terkejut dan sedih, "kenapa aku tidak boleh bermain dengan kalian? Apa salahku?," ucap anak itu sambil sesenggukan.

"Kau ingin tau apa salahmu?"

Anak itu mengangguk,

"Salahmu adalah...monster sepertimu tidak pantas tinggal desa kami SIALAN!" bentaknya sambil mendorong anak itu dengan keras sampai terjatuh.

"Aush" anak itu meringis kesakitan dan menangis, "Aku bukan monster!" teriaknya, "kalian yang monster!" lanjutnya kemudian berlari meninggalkan gerombolan anak-anak itu.

Perlahan, anak itu menitikan air matanya.

"Kenapa mereka tidak mau berteman denganku? Kenapa mereka selalu menyebutku monster? Papa dan mama juga tidak memberitahuku apa-apa. Kenapa semua orang menyebutku Monster?!" tangisnya.

Anak itu menangis sesenggukan dengan kepala ditelungkupkan di lututnya. Sampai sebuah tangan menepuk pundaknya dengan pelan.

"Hei, kenapa kau menangis?"

Anak itu berhenti menangis dan melihat siapa yang bertanya. Seorang anak kecil seumuran dengannya dengan mata berwarna kuning.

"Siapa kau?" tanyanya.

"Namaku Arsel, Aku akan menjadi temanmu dan siapa namamu?" tanya anak yang bernama Arsel sambil menjulurkan tangannya.

"Kenapa kau mau berteman denganku? Seperti kata mereka--" ucap anak itu lalu menundukan kepalanya, "aku ini Monster "lanjutnya.

"Apa kau terlihat seperti monster? Tidak kan! Kalau begitu kau bukan monster, kau manusia yang akan memjadi teman pertama ku!" jawab Arsel sambil tersenyum.

Anak itu perlahan mulai tersenyum juga. Dia membalas jabatan dari Arsel dengan perlahan, "namaku... Azuya".

👻👻👻

Sejak hari itu, mereka berdua selalu bersama. Bermain bersama, berlatih pedang bersama, tapi gak ke toilet bersama :).

"Hei Arsel, kau ingin pergi ke suatu tempat denganku?" ajak Azuya dengan senang.

"Tentu, ayo. Aku jadi penasaran" balasnya sambil tersenyum kearah Azuya.

Azuya senang dan langsung menarik tangan Arsel menuju sebuah bukit.
Bukit itu memiliki pemandangan yang sangat indah dan sejuk karena tedapat banyak pepohonan dan juga bunga yang berwarna-warni.

"Bagaimana? Indah bukan?" tanya Azuya sambil tersenyum sumrigah.

"Waww... Ini indah sekali Azuya," ucap Arsel.

"Hehe... Sudah pasti donk, aku gitu" jawabnya menyombongkan diri sambil berkacak pinggang. "Ini hadiah untukmu karena kau satu-satu nya temanku. Kau sangat baik, terimakasih" lanjutnya sambil memeluk Arsel #wuw=v ArZuya new:v

The Red Moon (AzuRoman) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang