O5

207 27 1
                                    

Yeri meneguk minuman tersebut sedikit demi sedikit kemudian ia menunduk dan sesekali mengibas rambutnya ke belakang, Guanlin hanya menatap Yeri dengan lekat dan menyeringai karena misi nya akan segera berhasil dan gadis di hadapannya kini sangatlah menggairahkan ketika sedang mabuk Guanlin sudah tidak tahan dengan situasi sekarang.

Yeri memang bukanlah peminum yang handal, karena beberapa tegukan saja dapat membuatnya hilang kendali dan mengeluarkan segala hal yang ada di kepalanya

"Mengapa orang tuaku melakukan hal seperti itu"

Guanlin yang sedang menatap Yeri pun mengernyitkan dahinya ketika melihat Yeri bergumam

"KENAPA HARUS AYAH NYA MARK KENAPA!"

Orang-orang di sekitar mulai menatap Yeri dengan bingung, Guanlin pun terkejut mendengar Yeri berteriak saat itu

"Yer!"

"Yeri!!"

Guanlin mengguncangkan bahu Yeri dengan panik

"Guan... aku harus bagaimana hm?"

Yeri menatap Guanlin sendu dengan sedikit air mata dipelupuk matanya

"Yeri sadarlah!"

"Guan... aku tidak tau harus apa lagi"

Guanlin terdiam dan dengan cepat menarik Yeri kedalam pelukannya, Guanlin tidak mengerti apa yang terjadi dengan Yeri.

Namun, satu hal yang Guanlin tahu bahwa Yeri sedang tidak baik baik saja

Dengan cepat Guanlin membawa Yeri keluar dari club yang penuh dengan kebisingan tersebut agar Yeri memiliki banyak udara segar

Guanlin memegang lengan Yeri dan memapah nya hingga masuk ke dalam mobilnya

Ketika mereka berada di dalam mobil, Guanlin terdiam menatap Yeri sesaat. Ia memandangi Yeri yang sedang menenggelamkan wajahnya pada dashboard mobil.

Guanlin mengusap-usap pucuk kepala Yeri dan semakin terasa penyesalannya yang dahulu karena telah menyakitinya

"Maafkan aku yeri" gumam Guanlin dengan pelan

Kemudian Guanlin pergi menjalankan mobilnya menuju suatu tempat.

+++++++

Sesaat setelah Guanlin pergi melajukan Mobilnya, Sebuah mobil berwarna putih muncul di sebuah parkiran club yang ditumpangi oleh seorang laki-laki berparas tampan yaitu Mark Lee.

Mark dengan cepat turun dari mobilnya dan segera masuk kedalam club karena ia tahu bahwa Yeri sudah sampai disana karena ia melihat instastory salah satu temannya dan mendapati wajah Yeri disana.

Suara musik menyeruak dengan kencang ketika Mark masuk kedalam club tersebut, ia melihat sekeliling dan tidak menemukan dimana Yeri berada.

"Hey Mark!"

Ucap Johnny teman club basket ketika masih sekolah

"Mencari Yeri?" tanya Johnny

Mark hanya mengangguk dan terus berjinjit di antara banyak orang yang sedang berpesta

"Dia pergi dengan Guanlin, sepertinya Yeri mabuk"

Mark membelalakan matanya dan menatap ke arah Johnny dengan cepat, Mark menunjuk ke arah telinganya sendiri sebagai maksud bahwa Mark tidak mendengarnya dengan jelas

"DIA PERGI DENGAN GUANLIN, YERI MABUK" Johnny mengeraskan suaranya

Mark mengernyitkan dahinya dengan tidak percaya

"Kemana mereka pergi???" Tanya Mark dengan rahang yang mengeras

"I dont know Mark, but i'm sure Guanlin take her to his appartment"

"Are u sure?"

Johnny hanya mengangguk

"Do you know the address?"
Tanya Mark dengan tatapan yang tajam

"I'll send his location"

"Thanks"

Mark segera berlari ke parkiran sambil melihat lokasi yang dikirimkan oleh Johnny, sepertinya Mark mengetahui alamat itu dan dengan cepat ia mengendarai mobilnya menuju alamat yang tercantum di ponselnya.

di dalam mobil Mark tidak henti hentinya mengeluarkan umpatan kasar

"SIALAN"

"BRENGSEK GUANLIN"

"I'LL CUT HIS DICK IF HE TOUCH MY GIRL"

"FUCK AHSUSHDHD"

Jika stir mobil yang Mark kenakan adalah wajah Guanlin. Mungkin sudah babak belur wajah Guanlin saat ini.

Kini Mark telah sampai di depan appartment dengan wajah yang geram, ia sebenarnya takut untuk mengetahui bahwa ini semua adalah hal yang Yeri inginkan, mengetahui bahwa saat ini Mark dan Yeri sedang tidak baik-baik saja

Mark memberanikan diri memencet bel appartment. namun, tidak ada yang keluar dari sana

Mark menunggu dengan gundah untuk beberapa menit dan terus menerus memencet bel tersebut.

Hingga akhirnya munculah Guanlin dari balik pintu tanpa baju, ia hanya mengenakan celana pendek rumahan yang membuat Mark semakin geram karena pikirannya mulai tak karuan

Mark tanpa sepatah kata pun langsung menerobos masuk kedalam appartment Guanlin

"YERI KAMU DIMANA?!"

Mark mencari-cari ke seluruh ruangan namun, tidak kunjung menemukan Yeri, Guanlin hanya menatap Mark dari dapur sambil menuang susu kedalam gelasnya

"Di atas" Ucap Guanlin dengan nada yang berat

"SHIT"

Guanlin yang melihat hanya menyeringai dan mengikuti Mark pergi ke atas untuk melihat Yeri.

Mark langsung berlari ke atas dan mendapati Yeri sedang tertidur dengan kaos putih polos, yang sudah ia pastikan bahwa kaos tersebut adalah milik Guanlin.

Guanlin yang saat itu berada dibelakang Mark langsung menepuk pundak Mark dengan cukup keras

"I'm win" bisiknya

Mark sudah kacau, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini.

Orang tuanya

Pacarnya

Semuanya terlalu merumitkan, Mark menghampiri Yeri di samping ranjangnya dan memegang tangannya dengan erat

"Yeri, babe..." Mark mengelus elus tangan Yeri dengan perlahan

"I'll go, you dont have to worry about me again, aku kecewa yer."

Kemudian Mark melepaskan genggamannya dan berjalan menepuk bahu Guanlin yang sedang berada di depan pintu memandangi mereka

"Jagain yeri guan, gua gabisa jagain dia lagi dia udah gamau ketemu gua dari kemarin. gua harap lu ga ngecewain dia lagi kaya kemarin ya."

Guanlin pun tersentak dan hanya membeku melihat Mark memperlakukannya seperti itu.

Mark pun pergi dari appartment Guanlin dengan wajah yang sangat kacau, sedih kecewa disaat yang bersamaan merupakan hal yang sangat berat dilakukan, terlebih lagi Mark adalah laki-laki ia tidak ingin menangis seperti anak bayi yang kehausan. ia hanya memendam semua tanpa sedikit pun ekspresi yang tergores disana.

dan kemudian tangisan seseorang pecah seketika di dalam appartment tersebut.

Yeri.

Yeri mendengar semua apa yang Mark katakan, Yeri meminta hal tersebut kepada Guanlin secara langsung, Yeri merencanakan hal ini agar Mark tidak menghubunginya lagi karena sungguh tidak bisa bagi Yeri menganggap bahwa kenyataannya saat ini Mark adalah kakaknya.

"Sorry Mark"

Yeri menangis dengan keras dan Guanlin mendekap Yeri kedalam pelukannya.

[ t b c ]




Canadian Couple [ Mark Lee x Jeon Somi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang