▪▪▪
"Oh, sial," Yuta menatap langit gelap yang sedang turun hujan. "Hujan selalu saja membuat suasana hatiku buruk."
Hujan yang turun lumayan deras, dan sepertinya sudah berlangsung lama karena jalanan tampak sangat basah. Tzuyu memang sudah tahu dari berita cuaca hari ini kalau hujan akan turun saat malam hari. Sebelum mereka pergi berlatih ke gedung olahraga pribadi, Tzuyu sudah menyiapkan dua payung untuk mereka.
Dan hujan sudah turun saat mereka akan pulang ke hotel. Mereka berdiri di depan stadion dengan tangan Tzuyu yang memegang satu payung. Sayang sekali ia malah lupa mengambil payungnya yang satu lagi di mobil.
"Kau bilang kau membawa dua payung."
Tzuyu meringis pelan. "Maaf, aku lupa untuk mengambilnya tadi. Tapi kalau kau mau menunggu, aku bisa pergi ke mobil dulu lalu kembali lagiー"
"Terlalu lama," decak Yuta. "Kita bisa menggunakannya bersama."
Tzuyu menganggukkan kepalanya. Ia lalu membuka payung yang berwarna bening itu dan mengangkatnya ke atas kepala Yuta. "Ayo." ajaknya.
Mereka berjalan berdampingan menuju tempat mobil Yuta di parkir. Karena payungnya tidak terlalu besar, bahu Tzuyu beberapa kali terkena tetesan air. Tzuyu tidak mempermasalahkan itu namun Yuta merasa terganggu. Ia memeluk bahu Tzuyu lalu menariknya mendekat.
Tzuyu terkesiap kaget. Ada beberapa orang yang melihat di sekitar mereka.
"Kau baru saja sembuh. Aku tidak mau mengeluarkan uang untuk membayar biaya rumah sakitmu lagi."
"Terima kasih, Yuta."
Tiba-tiba Yuta menghentikan langkahnya, membuat Tzuyu juga ikut berhenti melangkah. Yuta mengeratkan pelukannya pada Tzuyu. Wanita itu mengangkat kepalanya dan menatapnya bingung.
"Bagaimana rasanya?"
"Apa?"
"Berjalan bersamaku di bawah payung saat hujan deras sedang mengguyur? Bukankah ini sangat romantis?"
Tzuyu mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Apakah jantungmu berdegup kencang sekali?" Yuta mendekatkan wajahnya pada Tzuyu. "Jantungku berdetak sangat kencang, Tzuyu. Aku yakin ini adalah sesuatu yang penting."
"Lebih baik kita segera bergegas." Tzuyu mendesak Yuta untuk kembali berjalan. Bukan tanpa alasan atau mencoba untuk menghindar, hanya saja jika berada dalam situasi dan posisi seperti itu lebih lama, Tzuyu bahkan tidak yakin apakah jantungnya masih bisa berdegup kencang atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
C H A I N ✔
Romance[VVS Diamonds Men #2] Meskipun Tzuyu bukan lagi seorang ball girl dan asisten, ternyata bukan untuk hal itu ia di uji. Nakamoto Yuta adalah pria yang pintar mengendalikan orang. Pria itu memberikan Tzuyu kebebasan buatan. Kini seolah takdir hidup Tz...